Sutias Akan Bantu Keluarga Yunus




Sutias Akan Bantu Keluarga Yunus


Medan (Mimbar) - Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Utara Hj Sutias Handayani, Minggu (13/4) siang menjenguk Muhammad Yunus. Bocah berusia 8 tahun ini dijenguk istri Gubernur Sumatera Utara itu di RS Mitra Sejati, Jl AH Nasution, Medan.

Muhammad Yunus sejak berusia 2 tahun mengalami benjolan di lehernya. Makin lama benjolan itu makin bertambah besar. Diduga Yunus menderita kanker getah bening.

Tak disangka-sangka, bocah SD kelas 1 itu mengalami ‘lubang’ dilehernya. Akibatnya, Yunus jadi malas untuk makan. Sebab, setiap makan, nasi di mulutnya akan keluar lagi semua. Sehingga Yunus jadi kurus karena tak makan.

Mendengar kisah memilukan itu, Sutias terketuk hatinya menjenguk bocah ini. Saat ditemui di Ruang Sakura Lantai 2, kamar I. 210, tampak Yunus sedang diajak bercengkerama oleh ibunya Darniyus Maya  (37). Sutias datang dengan  membawa beberapa buku cerita anak-anak dan beberapa buku dongeng.

Sambil memperlihatkan buku dongeng pada Yunus, Sutias sesekali membelai rambut anak yatim itu. 

Sutias berharap Yunus memperoleh pengobatan secara maksimal. Tak hanya itu, setelah keluar dari rumah sakit nanti Yunus juga sebaiknya memperoleh hunian yang lebih sehat dan layak.

Seharusnya, kata Sutias, di daerah sekitar lingkungan Yunus dan keluarganya tinggal ada Bapemas. Badan Pemberdayaan Masyarakat inilah nanti yang akan memantau.
Menurut  Sutias lagi, seharusnya di satu lingkungan juga ada kegiatan ibu-ibu PKK seperti Dasawisma.Mereka bisa mendata jumlah warga yang ada di lingkungan seperti balita, anak-anak dan remaja termasuk kondisi kesehatannya.

“Jadi kalau ada warga yang sakit pasti akan ketahuan.Setelah itu akan dilapor ke Kepling setempat lalu ada arahan dari Kepling. Seharusnya orang yang sakit itu dibawa kemana.” kata Sutias lagi.

Ibu lima anak ini juga sangat tersentuh dengan kondisi Yunus dan keluarganya. Yunus adalah bungsu dari empat orang bersaudara. Sehari-hari Yunus tingal bersama ibunya dan seorang abangnya Ali (11). Sedangkan, 2 saudaranya lagi tinggal di Tanjung Pura dan kost dekat pekerjaannya.

Melihat kondisi rumah Yunus juga memprihatinkan. Kamar bilik berukuran 3 x 4 m itu hanya sebuah kamar yang bertumpuk barang botot ibunya dan tempat mereka tinggal sehari-hari. Rumah kontrakan seharga Rp. 200 ribu perbulan itu terletak di Komplek Orbut di Jl. Melati, Karang Sari Polonia, Kecamatan Sarirejo.

Menurut pihak rumah sakit,perlu waktu enam bulan untuk perawatan Yunus. Biaya perawatan Yunus sendiri sudah ditanggung oleh pihak Pemko Medan. Sementara Sutias berinisiatif membantu kebutuhan pribadi Ibu Yunus.

Apalagi karena memjaga anaknya di rumah sakit. Ibunya terpaksa stop bekerja. Untuk lebih menjamin perekonomian keluarga ini, Sutias berjanji akan mencarikan  kerja yang lebih baik bagi ibu Yunus, karena selama ini ibunya mangaku bekerja serabutan. "Jadi kita jangan melihat ini saja tapi kita harus bertanggung jawab terhadap kekehidupan Yunus sekeluarga  selanjutnya,"kata Sutias.

Keluarga Yunus  mengaku sudah dikucilkan di kampung karena dianggap penyakit Yunus adalah penyakit menular. Untuk mengetahui penyakit apa yang diderita, pihak rumah sakit baru akan melakukan pemeriksaan mendalam terhadap Yunus pada Senin (14/4).

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung