Menteri Perindustrian RI Resmikan Pengembangan Pabrik Baja

Menteri Perindustrian RI MS Hidayat, Wagubsu H. T. Erry Nuradi, Plt Dzulmi Eldin, Direktur Nisco Tao Po dan para pejabat lainnya menekan serena secara bersama-sama bertanda dimulainya pembangunan pengembangan pabrik baja di Jalan Yos Sudarso Km 10 Medan, Jumat (25/4).

Menteri Perindustrian RI Resmikan  Pengembangan Pabrik  Baja  

# Investasi Proyek 200 Juta Dolar AS

Medan (Mimbar) - Menteri Perindustrian RI MS Hidayat resmikan pengembangan pembangunan pabrik besi baja di Jalan Yos Sudarso Km 10 Medan.  Sebelumnya perusahaan itu didirikan PT Gunung Gahapi Sakti pada tahun 1970 dan memproduksi beraneka ragam besi baja. Namun untuk memodernisasi pabrik itu, dengan memanfaatkan mekanisme manajemen yang maju, dan berstandard operasi berskala internasional dengan menggunakan teknologi yang canggih, maka PT Gunung Gahapi Sakti (GGS) melakukan kerjasama dengan Nisco untuk mengembangkan pembangunan pabrik tersebut. Nisco adalah merupakan salah satu anak perusahaan dari Fosun Group, yakni  perusahaan swasta terbesar di China.

Dalam sambutannya, Hidayat menyampaikan, menyambut baik dengan peresmian pengembangan pembangunan tersebut dan diharapkan dengan beroperasinya perusahaan itu bisa menjadi motor penggerak  dalam melaksanakan program-program pembangunan di Sumut, dan sebagai bagian dari upaya pembangunan ekonomi nasional. "Untuk mencapai sasaran pembangunan industri nasional jangka panjang, diperlukan upaya yang maksimal dan tidak sekedar "business as usual".  Untuk itu, kita bertekat untuk melakukan percepatan pertumbuhan industri melalui "akselerasi industrialisasi 2012-2014". Percepatan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor industri sebagai katalis utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Hidayat di sela-sela peresmian pengembangan pembangunan pabrik itu, Jumat (25/4), yang dihadiri Wagubsu HT Errry Nuradi, Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Direktur Nisco Tao Po dan undangan lainnya.

Dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan industri sebagai implementasi akselerasi industrialisasi tersebut, lanjutnya, Kementerian Perindustrian menjalankan empat program prioritas utama mulai tahun 2013, yaitu : hilirisasi industri berbasis agro, migas dan bahan tambang mineral, peningkatan daya saing industri berbasis SDM, pasar domestik dan ekspor, pengembangan industri kecil dan menengah (IKM), serta pemerataan dan penyebaran industri.

Menurut dia, berkat peran industri selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil dalam 3 tahun terakhir  yaitu sebesar lebih dari 5 persen.  Lalu Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2013 mencapai Rp 9.084 triliun, dan ini merupakan pendorong meningkatnya nilai pasar konstruksi dari Rp 400 triliun pada tahun 2013 menjadi sekitar Rp 500 triliun pada tahun 2014 ini. Dimana porsi pekerjaan baja pada kegiatan konstruksi rata-rata sebesar 11,24 persen atau sekitar Rp 75 triliun pada tahun 2014. "Dengan berproduksinya perusahaan besi baja ini diharapkan akan dapat menjamin pasokan bahan baku industri sehingga meningkatkan penghematan devisa negara kedapn," katanya, seraya berharap Pemprovsu dan Pemko Medan dapat memfasilitasi dan membantu, agar investasi strategis yang ditanamkan di Sumut dapat terlaksana kian dengan baik.

Sedangkan Wagubsu HT Erry Nuradi dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan pengembangan pabrik besi baja ini sejalan dengan visi dan misi Pemprovsu yakni ; mempunyai daya saing menuju masyarakat yang sejahtera. Apalagi Sumut merupakan daerah nomor empat terbanyak penduduknya di Indonesia, tentu kebutuhan akan komoditi baja besi sangat dibutuhkan dalam membangun sejumlah proyek di Sumut.  Itu juga didukung dengan kehadiran Bandara Kuala Namu, kawasan industri Sei Mangke serta perluasan pelabuhan Belawan akan menjadi pintu gerbang pertumbuhan  ekonomi Sumut kedepan, dan umumnya wilayah Indonesia bagian barat. “Jadi berdirinya pabrik besi baji ini akan membuat pertumbuahan ekonomi Sumut lebih baik lagi kedepan,” katanya.

Sedangkan Direktur Nisco, Tao Po menjelaskan, dengan adanya kerjasama GGS-Nisco dalam pembangunan pengembangan pabrik itu, maka dalam 3 tahun kedepan akan menghasilkan produksi besi baja dengan skala produksi 50.000 ton, dan akan berusaha dalam 4-5 tahun berikutnya mencapai 100.000 ton. Apalagi tujuan kerjasama ini untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dengan meningkatkan produksi baja yang berkualitas tinggi dengan tujuan di ekspor ke manca negara khususnya pasar ASEAN.

Dia menjelaskan, investasi proyek awal  pada pembangunan pengembangan pabrik itu adalah 200 juta dolar AS, dan akan menambah investasi perusahaan lagi sebesar 200 juta dolar AS.”Sedangkan investasi proyek yang sudah berjalan sekarang sekitar 100-150 juta dolar AS. Itu sesuai dengan komitmen Nisco,dan kami akan mengembangkan teknologinya, serta mengelola keunggulan produksinya ," ucapnya seraya menuturkan perusahaan itu akan beroperasi tahun 2015 mendatang.  Acara ini diakhiri dengan menekan serene secara bersama-sama,  Menteri Perindustrian RI MS Hidayat, Wagubsu HT Erry Nuradi, Plt Dzulmi Eldin, Direktur Nisco Tao Po dan para pejabat lainnya bertanda dimulainya pembangunan pengembangan pabrik besi baja tersebut. (#)

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung