Ketua PWI Sumut Harapkan Pers Proaktif Awasi Proses Penghitungan Suara Pemilu

DISKUSI: Suasana diskusi “Harapan dan Respon Insan Pers untuk Pemilu
Damai” diselenggarakan Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia
(LSISI)  di Hotel Griya Medan, Sabtu (19/4/2014).
Ketua PWI Sumut Harapkan Pers Proaktif

Awasi Proses Penghitungan Suara Pemilu


Medan (Mimbar) – Insan Pers diharapkan terus proaktif menjalankan fungsi kontrol sosial yang melekat pada dirinya guna mengawasi proses penghitungan suara yang dilakukan jajaran penyelenggara Pemilu, sehingga suara pemilih pada saat pemungutan suara Pemilu Legislatif tidak dicurangi oleh oknum-oknum yang sengaja memanfaatkan situasi.

Harapan itu disampaikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara Drs. Muhammad Syahrir pada kegiatan diskusi “Harapan dan Respon Insan Pers untuk Pemilu Damai” diselenggarakan Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI) di Hotel Griya Medan, Sabtu (19/4/2014).

Pengawasan yang dilakukan insan Pers, kata Syahrir, sangat strategis guna mendorong sekaligus memastikan apakah proses demokrasi dalam memilih para wakil rakyat berjalan dengan benar, jujur, adil dan berkualitas atau sebaliknya.

“Pengawasan intensif yang dilakukan insan Pers akan mampu mewujudkan Pemilu Legislatif yang demokratis tanpa konflik dengan menghasilkan wakil-wakil rakyat yang sesuai dengan pilihan rakyat,” ujarnya. Selain itu, kata Syahrir, manfaat pengawasan yang dilakukan insan Pers tidak saja mampu menegakkan integritas dan kredibilitas penyelenggara, tapi juga berpengaruh besar pada adanya transparansi pelaksanaan serta akuntabilitas hasil Pemilu.

Lebih dari itu lagi, imbuh Syahrir, pengawasan yang dilakukan insan Pers melalui pemberitaan yang informatif maupun yang sifatnya korektif dan kritis menjadi sarana pendidikan politik yang efektif bagi rakyat.

Namun Syahrir tetap menekankan agar dalam menjalankan fungsi kontrol sosial yang dimiliki Pers tetap mengedepankan kaidah-kaidah yang termaktub dalam Kode Etik Jurnalistik (KEJ), sehingga informasi maupun kritik yang disajikan tidak sewenang-wenang atau menghakimi. Sementara, Koordinator Divisi Advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan Agoez Perdana melihat, berbagai konflik dapat menjadi potensi ancaman bagi situasi Kamtibmas di sepanjang proses Pemilu 2014.

Penyelenggaraan Pemilu juga dapat berimbas pada semakin tingginya persinggungan dan gesekan politik antar pihak yang berkepentingan dengan Pemilu. Mulai dari peserta Pemilu, penyelenggara, para pendukung, dan pemilih secara umum.

“Gesekan politik ini tentu akan memperbesar peluang terjadinya pelanggaran Pemilu. Tidak hanya pelanggaran administrasi dan pidana Pemilu, potensi kekerasan dan intimidasi fisik juga sangat besar,” katanya.

Dalam konteks peliputan Pemilu, lanjut Agoez, media massa berperan penting untuk melaksanakan fungsi pers, sesuai kode etik jurnalistik dan kode etik penyiaran, dengan mengedepankan pemberitaan yang menyejukkan serta menghindari pemberitaan multi tafsir dan menyesatkan.

Media massa dan jurnalis, kata Agoez, harus mampu mempertahankan objektivitas, imparsialitas, dan keberimbangan yang merupakan tantangan sehari-hari bagi jurnalis profesional. Turut tampil sebagai narasumber pada diskusi yang dipandu moderator Zainy Azhar serta dihadiri Iman Surbakti mewakili Lembaga LSISI itu, Pemimpin Redaksi Harian Realitas Zultaufik Nasution.

Zultaufik melihat, rivalitas yang tinggi antar calon legislatif (Caleg) baik dalam satu partai politik (Parpol) maupun antar Parpol sangat rawan konflik, ditambah lagi dengan jumlah Caleg yang begitu banyak dengan rasio 120 orang merebut 5 kursi. Agar tidak terjadi konflik, katanya mewanti-wanti, penyelenggara Pemilu baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) beserta jajarannya agar benar-benar melakukan penghitungan suara secara jujur, transparan, dan tidak manipulatif. Dengan demikian capaian Pemilu damai yang diharapkan dapat terwujud. (rel)

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung