HTI Sumut Audiensi Ke Wagubsu


HTI Sumut Audiensi Ke Wagubsu


Medan (Mimbar) - Dewan Pengurus Daerah I Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sumatera Utara melakukan Audiensi ke Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir. H. Tengku Erry Nuradi M.Si. Rombongan DPD I HTI Sumut yang diketuai  Syaiful Rahman beserta Wirman Abu Syouqi, Mhd. Fatih Al-malawy, Mhd Siddiq, dan H. Azwir diterima Wagubsu di ruang kerjanya, Lantai IX Kantor Gubsu, Medan, Kamis (20/3).

Ketua DPD I HTI Sumut. Syaiful Rahman dalam kesempatan itu menyampikan bahwa adapun tujuan kedatangan mereka selain bersilaturahmi juga ingin menyampaikan beberapa hal terkait situasi yang berkembang saat ini. Selain itu, HTI Sumut berencana akan menggelar konferensi Islam Peradaban yang akan dihadiri  tokoh-tokoh agama maupun para Ulama.

"Karena rencana yang hadir sekitar 25 ribu orang kami ingin melaksanakannya di GOR Jalan Pancing milik Pemprovsu. Untuk itu kami datang dan berharap sekali bisa dapat fasilitas itu," katanya.

Dalam pertemuan akbar tersebut selain untuk dakwah juga dalam kondisi saat ini yang segala macam aliran mahzab terutama supaya ummat ini bersatu.

Wirman Abu Syouqi menambahkan bahwa Kegiatan Hizbut Tahrir adalah mengemban dakwah Islam untuk mengubah kondisi masyarakat yang rusak menjadi masyarakat Islam. Hal ini dilakukan dengan mengubah ide-ide rusak yang ada menjadi ide-ide Islam, sehingga ide-ide ini menjadi opini umum di tengah masyarakat serta menjadi persepsi bagi mereka. Selanjutnya persepsi ini akan mendorong mereka untuk merealisasikan dan menerapkannya sesuai dengan tuntutan Islam.

Juga, lanjutnya dengan mengubah perasaan yang dimiliki anggota masyarakat menjadi perasaan Islam—yakni ridla terhadap apa yang diridlai Allah, marah dan benci terhadap apa yang dimurkai dan dibenci oleh Allah—serta mengubah hubungan/interaksi yang ada dalam masyarakat menjadi hubungan/interaksi yang Islami, yang berjalan sesuai dengan hukum-hukum dan pemecahan-pemecahan Islam.

Dia melanjutkan, Seluruh kegiatan yang dilakukan Hizbut Tahrir bersifat politik. Maksudnya adalah bahwa Hizbut Tahrir memperhatikan urusan-urusan masyarakat sesuai dengan hukum-hukum serta pemecahannya secara syar’i. Karena yang dimaksud politik adalah mengurus dan memelihara urusan-urusan masyarakat sesuai dengan hukum-hukum Islam dan pemecahan-pemecahannya.

Kegiatan-kegiatan yang bersifat politik ini tampak jelas dalam aktifitasnya dalam mendidik dan membina umat dengan tsaqafah Islam, meleburnya dengan Islam, membebaskannya dari aqidah-aqidah yang rusak, pemikiran-pemikiran yang salah, serta persepsi-persepsi yang keliru, sekaligus membebaskannya dari pengaruh ide-ide dan pandangan-pandangan kufur.

Kegiatan politik ini tampak juga dalam aspek pertarungan pemikiran (ash shiro’ul fikri) dan dalam perjuangan politiknya (al kifahus siyasi). Pertarungan pemikiran terlihat dalam penentangannya terhadap ide-ide dan aturan-aturan kufur. Hal itu tampak pula dalam penentangannya terhadap ide-ide yang salah, aqidah-aqidah yang rusak, atau persepsi-persepsi yang keliru, dengan cara menjelaskan kerusakannya, menampakkan kekeliruannya, dan menjelaskan ketentuan hukum Islam dalam masalah tersebut.

Seluruh kegiatan politik itu dilakukan tanpa menggunakan cara-cara kekerasan (fisik/senjata) (laa madiyah) sesuai dengan jejak dakwah yang dicontohkan Rasulullah SAW.Wagubsu, mengapresiasi kegiatan yang dimotori HTI Sumut. Menurut Wagubsu, silaturahmi ini sangat penting. Seperti niat baik yang dilakukan HTI dalam menggelar temu akbar yang akan dihadiri para ulama dan tokoh agama.

"Satu kebersamaan lebih baik lagi. Karena yang hadir adalah para ulama dan tokoh agama. Karena memang seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Kita wajib saling mengingatkan karena bisa saja kita lupa atau lalai dalam menjalankan perintah Allah SWT," ujarnya.

Hizbut Tahrir berdiri pada tahun 1953 di Al-Quds (Baitul Maqdis), Palestina. Gerakan yang menitikberatkan perjuangan membangkitkan umat di seluruh dunia untuk mengembalikan kehidupan Islam melalui tegaknya kembali Khilafah Islamiyah ini dipelopori oleh Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani, seorang ulama alumni Al-Azhar Mesir, dan pernah menjadi hakim di Mahkamah Syariah di Palestina.

Hizbut Tahrir kini telah berkembang ke seluruh negara Arab di Timur Tengah, termasuk di Afrika seperti Mesir, Libya, Sudan dan Aljazair. Juga ke Turki, Inggris, Perancis, Jerman, Austria, Belanda, dan negara-negara Eropah lainnya hingga ke Amerika Serikat, Rusia, Uzbekistan, Tajikistan, Kirgistan, Pakistan, Malaysia, Indonesia, dan Australia.

Hizbut Tahrir masuk ke Indonesia pada tahun 1980-an dengan merintis dakwah di kampus-kampus besar di seluruh Indonesia. Pada era 1990-an ide-ide dakwah Hizbut Tahrir merambah ke masyarakat, melalui berbagai aktivitas dakwah di masjid, perkantoran, perusahaan, dan perumahan.(#)

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung