Apa Itu KB Pria Atau Vasektomi

Apa Itu KB Pria atau Vasektomi

 
Medan (Mimbar) - Tahun 2013 yang lalu, saya mempublikasikan catatan mengenai alat kontrasepsi yang bisa digunakan pasca kelahiran. Banyak komentar dari teman-teman pembaca, dan salah satunya adalah komentar dari beberapa pembaca pria yang mempertanyakan, kok alat kontrasepsi untuk perempuan saja yang ditulis. Untuk laki-lakinya mana? Terus terang saya agak malu juga dan tertohok karena selama ini hanya menuliskan seputar alat kontrasepsi untuk  perempuan saja, sementara untuk kaum laki-laki saya selalu beralasan bahwa kurang menarik untuk dibahas karena hanya ada dua macam saja.
 
Penulis melihat kontrasepsi untuk pria memang belum banyak dibuat. Hanya ada dua saja yang bisa menjadi pilihan untuk saat ini yakni, Kondom, dan Vasektomi. Kedua macam alat tersebut menjadi pilihan untuk para pria beristri yang peduli terhadap’penderitaan’ istrinya. Mulai dari mengandung, melahirkan, mengurus anak, rumah tangga, hingga ber-KB pasti menjadi sebuah kondisi yang dialami oleh seorang  istri. Padahal untuk urusan yang terakhir saya sebutkan, para suami juga bisa menjadi akseptor aktif KB.

Kondom terbuat dari bahan lateks (karet) dan dipasang pada alat kelamin pria pada saat ereksi. Kondom hanya digunakan untuk atu kali pemakaian saja. Para ahli mengatakan bahwa awalnya kondom digunakan sebagai alat untuk pencegahan penularan penyakit kelamin. Pada perkembangannya, kondom saat ini digunakan juga sebagai alat kontrasepsi yang  tidak hanya mencegah penularan penyakit menular seksual, tapi juga sebagai upaya untuk mencegah kehamilan.

Perkembangannya kondom mengalami tiga kali perubahan bahan. Yang pertama adalah dari karet tervulkanisir. Kondom dari bahan ini pertama kali dibuat tahun 1870. Berikut saya kutipkan kalimat dari kompas.com tentang kondom bahan ini: ”Pada masa itu kondom karet sangat mahal dan tebal. Para penggunanya disarankan untuk  mencucinya sebelum dan setelah hubungan seksual. Mereka boleh memakainya sampai karetnya bocor atau pecah.” Terbayangkan betapa tidak menyenangkannya menggunakan kondom pada masa itu.

Selanjutnya, bahan kondom mengalami perubahan. Pada tahun 1930-an diperkenalkan kondom dari bahan lateks. Kondom ini jauh lebih tipis dari bahan sebelumnya, dan bentuknya sudah seperti bentuk yang ada saat ini. Sedangkan bahan terbaru yang saat ini digunakan adalah terbuat dari polyurethane, yang memiliki ketebalan jauh lebih tipis dibanding kondom sebelumnya.
 

Vasektomi :

Banyak pria yang menganggap vasektomi sama dengan dikebiri. Mungkin karena kurangnya pengetahuan tentang hal ini. Kalau dibandingkan dengan pengetahuan tentang alat Keluarga Berencana yang lain, sepertinya vasektomi yang paling jarang diungkap. Ditambah lagi kebanyakan perempuan yang ogah banget suaminya divasektomi. “Nanti bebas, dong, main sana main sini !, Kan, nggak bisa punya anak dari selingkuhan. Mereka pasti merasa lebih aman. 
 
Untuk anda yang ketakutan dan meyakini mitos bahwa  divasektomi sama dengan dikebiri, maka mulai sekarang anda harus mengenyahkan jauh-jauh pemikiran tersebut. Karena vasektomi bukanlah dikebiri.  Pada dasarnya vasektomi itu adalah proses pengikatan saluran vas deferens. Saluran ini adalah saluran untuk menyalurkan sel sperma. Dengan terikatnya saluran vas deferens, maka cairan yang keluar sudah tidak lagi mengandung sel sperma. 

Tidak perlu takut bahwa tidak bisa ‘keluar’, tetap keluar kok. Cuma, yang keluar sudah tidak berisi lagi. Seperti yang pernah kita pelajari dalam bab sistem reproduksi dalam pada pelajaran biologi semasa SMA, saluran reproduksi pria memproduksi cairan lain selain sel sperma.
 
Saya analogikan bahwa vas deferens itu adalah selang air yang mengalirkan air dari kran, dan sel sperma adalah air yang berasal dari kran.  Jika selang tersebut kita pencet, maka air tidak akan keluar bukan? 
Air akan tersumbat di bagian yang terpencet tersebut. Nah prinsip sederhana vasektomi adalah seperti itu. Sel sperma tidak akan sanggup melewati bagian yang sudah diikat tadi, sehingga ketika cairan yang dikeluarkan sudah tidak berisi sel sperma. akibatnya, tidak bisa lagi membuahi sel telur perempuan.
 
Operasi vasektomi juga tidak memakan waktu lama, Paling-paling hanya 15 menit saja. Sakit sedikit. Tapi lebih sakit disunat. Bekasnya juga sangat kecil dan hampir-hampir tidak kelihatan. Pengaruh terhadap kejantanan tidak berpengaruh, Cuma harus puasa saja dua minggu sampai lukanya benar-benar sembuh. 

Saya sengaja memberi garis bawah pada kalimat terakhir sebagai penekanan bahwa vasektomi tidak akan berpengaruh terhadap kejantanan seorang pria. Setelah dilakukan operasi vasektomi, seseorang harus ‘berpuasa’ untuk tidak berhubungan seks terlebih dahulu karena dikhawatirkan jika melakukan hubungan suami istri, maka sel-sel sperma yang tersisa di bagian yang tidak terikat akan membuahi sel telur sang istri.

Sebenarnya divasektomi tidaklah menakutkan seperti yang dibayangkan. Buktinya, menurut data Badan KB dan pemberdayaan perempuan bahwa pria yang divasektomi belum pernah ditemukan masalah. Jadi para suami yang sangat peduli dan sayang terhadap istrinya. Silahkan pertimbangkan masak-masak untuk menjadi akseptor KB aktif. Karena kepedulian anda adalah tanda sayang pada istri, keluarga menuju keluarga sejahtera. (lala)

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung