Gubsu Ajak Sumut Bangkit Kembangkan Persamaan Persempit Perbedaan

Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut Drs H Eddy Syofian MAP (4 kanan), Selasa (20/5) memaparkan visi Sumut Bangkit pada Diskusi Publik Kebangkitan Nasional bertema Visi Pemimpin Muda Sumut dalam Memperbaiki Bangsa di Kampus Unimed Medan, Selasa (20/5).dibuka Rektor Unimed Prof Dr Ibnu Hajar Damanik MSi.

Gubsu Ajak Sumut Bangkit Kembangkan Persamaan Persempit Perbedaan


Medan (Mimbar) - Agar lebih maju, bangsa Indonesia harus bangkit. Terutama generasi mudanya, termasuk di Sumut. Semua harus bangkit mengembangkan persamaan. Jangan pertentangkan perbedaan.

"Sekarang saatnya Sumut bangkit, sebagaimana digaungkan Gubsu Bapak H. Gatot Pujo Nugroho. Pesan Pak Gub, mari bangkit dalam satu ikatan persamaan, persempit perbedaan," ujar Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut Drs. H. Eddy Syofian MAP, Selasa (20/5).

Berbicara pada Diskusi Publik Kebangkitan Nasional bertema Visi Pemimpin Muda Sumut dalam Memperbaiki Bangsa di Kampus Unimed Medan, Eddy memaparkan realita sejarah kebangkitan Indonesia sejak 1908 dipelopori oleh pemuda.

"Pemuda pelopor kebangkitan. Yakni,  pemuda yang mengembangkan persamaan, memiliki jiwa kepemimpinan besar, visi dan kinerja besar untuk membangun bangsa," ujar Eddy.

Narasumber lainnya pada pada diskusi yang dibuka Rektor Unimed Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si yakni Dedi Iskandar Batubara S.Sos SH, MSP (calon anggota DPD RI Sumut) dan dr. Sofyan Tan (calon anggota DPR RI) dengan moderator Kepala Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Unimed Dr. Phil Ichwan Azhari MS.

Dedi Iskandar maupun Sofyan Tan intinya memaparkan kepemimpinan yang dibutuhkan dalam perjalanan bangsa ke depan adalah kader bangsa yang mau berbuat dari yang terbaik pada dirinya, untuk diabdikan bagi kemaslahatan bangsa dan negara, dilandasi kekuatan iman dan kecerdasan tinggi.

Lebih lanjut Eddy Syofian memaparkan menjadi pemimpin di usia muda adalah sesuatu yang membanggakan. Namun harus diingat, pemimpin memang mempunyai kekuasaan, tapi bukan untuk menjadi penguasa.

"Pemimpin adalah pemegang tanggung jawab untuk membawa orang-orang yang dipimpinnya mencapai tujuan bersama, bukan sibuk mewujudkan keinginan sendiri bersama-sama. Pemimpin adalah pelayan, bukan dilayani," ujarnya.

Dikemukakan, realita bangsa kita adalah majemuk yang pluralisme dan multikultural. Oleh sebab itu seorang pemimpin menyikapi perbedaan adalah suatu kenyataan yang bukan untuk dipertentangkan.

Pada kesempatan ini Eddy juga menyinggung agar generasi muda jangan terjebak menjadi “generasi kepompong” yakni pintar dan cerdas namun tidak memiliki empati dan tidak perduli nilai kebangsaan.

“Para pemuda termasuk para mahasiswa pesan Pak Gubsu harus memiliki empati atau kepedulian tinggi terhadap nilai-nilai kebangsaan,” tegasnya.

Eddy menegaskan komitmen kebangsaan yang orisinil warisan leluhur yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan konsep dasar pembentukan manusia indonesia.

Dipaparkan semangat kebangkitan mulai 1908, 1928, 1945, 1966 hingga saat ini adalah elemen yang harus dipedulikan dan jangan sampai generasi muda tidak perduli terhadapnya. Semua itu adalah dasar negara, ideologi nasional serta pandangan hidup dalam peri kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Para pemuda dan mahasiswa jangan sampai terjebak karena sepatutnya kita sadari bahwa di saat dunia internasional mengkhawatirkan rendahnya nilai-nilai religi akan melemahkan nasionalisme, bahkan akan membentuk sifat chauvinisme (sinis), kita mempunyai Pancasila, yang mengatur tentang aspek ke-Tuhananan,” jelasnya.

Begitu juga di saat masyarakat dunia sedang gencarnya menegakkan hak asasi manusia, katanya di dalam Pancasila telah diatur sifat manusia Indonesia yang adil dan beradab.

Peranan dari elemen masyarakat sangat strategis dari segi kuantitas maupun kualitas. Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pembawa pesan dan contoh tauladan di masyarakat luas atas penghayatan dan aktualisasi nilai-nilai kebangkitan nasional dalam peri kehidupan secara utuh, komprehensif, dinamis dan berkelanjutan.

Semangat kebangkitan nasional adalah merupakan nilai-nilai luhur bangsa yang di harapkan akan menjadi pedoman etika dan moral generasi muda.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung