Gubsu Prihatin Kekerasan Seksual kepada Anak Didik


Gubsu Prihatin Kekerasan Seksual kepada Anak Didik


Medan (Mimbar) – Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Pujo Nugroho, S.T, M.Si mengaku prihatin dengan meningkatnya prilaku kekerasan seksual terhadap anak didik.

Keprihatianan Gubsu ini diungkapkan usai menjadi pembina upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2014 Tingkat Provinsi Sumatera Utara di halaman Kantor Gubernur Sumut Jl Pangeran Diponegoro Medan, Jumat (02/05/2014).  

“Keberhasilan dunia pendidikan adalah tripartite. Yakni keluarga, lingkungan sekolah, dan  lingkungan masyarakat. Jadi, sebaik apapun lingkungan sekolah, kalau keluarga tidak mendukung, maka tidak akan berhasil. Sebaliknya, jika lingkungan keluarga berhasil, namun tidak didukung kesuksesan di lingkungan sekolah, juga akan menemui kegagalan. Karenanya, jika dua lembaga ini berhasil, namun lingkungan di masyarakat juga tidak mendukung, juga akhirnya tidak akan berhasil,” ungkap Gubsu.  

Terkiat fenomena yang belakangan ini muncul di lingkungan dunia pendidikan di tanah air, di antaranya kasus kekerasan sekseual di Jakarta International School (JIS) beberapa waktu lalu, Gubsu mengaku hal itu tidak hanya menjadi kekhawatiran di Pemprov Sumut saja, tetapi juga menjadi kegundahan di tingkat nasional.

“Ini menjadi keprihatinan kita semua, dan karenanya saya secara pribadi maupun atas nama Pemprov Sumut mengajak lingkungan keluarga sebagai tonggak awal untuk proses belajar. Saya yakin, bahwa para filsuf dan para guru telah menjadikan orangtua, yakni ayah dan ibu sebagai guru pertama bagi para putra-putrinya.

Demikian pula dengan lingkungan di masyarakat dan sekolah, Gubsu menjelaskan pihaknya bersama seluruh jajaran ingin kembali menghadirkan proses pembelajaran ekstra kurikuler kepada anak didik.

“Misalnya  kepramukaan, dan seperti Pak Wakil Gubernur (Ir HT Erry Nuradi MSi) yang konsern dengan karangtaruna. Ini adalah bagian-bagian dari ekstra kurikuler agar ada aktualiasi kepemudaan. Karena ciri pemuda adalah aktif dan dinamis. Jika mereka tidak ada kegiatan, maka mereka akan mencari kegiatan dengan dinamika yang ada. Karenanya, kepada mereka harus diberi ruang untuk mendedikasikan dirinya sehingga menjadi lebih terarah dan positif . (#) 

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung