Seribuan Hektar Kebun Rakyat Rusak


Petani Mulai Rasakan Dampak Erupsi Sinabung
Seribuan Hektar Kebun Rakyat Rusak

Medan, (Mimbar) - Dampak Gunung Sinabung yang terus erupsi dan masih berstatus Siaga (Level III) mulai dirasakan petani. Dilaporkan ratusan hektar kebun kopi dan kakao rusak.

                Informasi yang dihimpun Mimbar, Selasa (19/11) termasuk laporan yang ada di Pemprovsu erupsi Sinabung yang tak kunjung henti telah mengganggu perkebunan rakyat diperkirakan  hampir seribuan hektar diantaranya perkebunan kopi rakyat seluas 809 hektar dan perkebunan kakao seluas 196 hektar.

"Sejauh ini memang kerusakannya belum begitu parah. Kerusakan yang timbul hanya berupa tertimbunnya tanaman dan ketebalan masih tipis.  Namun ada baiknya jika sejak dini kemungkinan kerusakan diantisipasi," ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara H Aspan Syofian Batubara ketika dikonfirmasi, Selasa (19/11)

Itulah sebabnya lanjutnya  Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bergerak membantu masyarakat yang terkena dampak. Sebagai antisipasi kerugian petani di sektor perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sumut menyiapkan paket bantuan baik maupun pupuk. Erupsi Sinabung dikeluhkan petani karena membuat pendapatan mereka mulai menurun.

Sementara itu Gubsu H Gatot Pujo Nugroho  ST MSi memerintah jajarannya untuk mengambil  langkah cepat tanggap terhadap kerugian masyarakat korban erupsi Gunung Sinabung misalnya menyiapkan bantuan penggantian tanaman perkebunan yang rusak akibat erupsi Sinabung. Tidak hanya itu, Dinas Perkebunan juga mengantisipasi kerugian petani dengan menyiapkan bantuan pupuk yang diperlukan. "Kemudian juga obat-obatan, perluasan perkebunan maupun pendampingannya, juga kita siapkan," kata Aspan Syofian Batubara.

Aspan berharap agar sektor perkebunan masyarakat tidak terlalu mengalami kerusakan parah. Timbunan tipis, lanjutnya, masih belum mengganggu pertumbuhan sekalipun akan berpotensi menggagalkan pertumbuhan jika tidak segera dilakukan penanganan. "Itulah makanya kita harapkan agar erupsi Sinabung jangan berlangsung lama," sebutnya.

Soal produksi perkebunan di daerah sekitar erupsi gunung, menurut Aspan belum  terlalu terganggu. Sebab karena utamanya lahan perkebunan yang terkena erupsi itu, masih dalam tahap tumbuh atau belum masuk tahap produksi.

Begitupun bukan berarti petani kebun tidak mengeluh, mereka umumnya mengeluhkan mulai menurunnya pendapatan. "Iya kalau untuk jangka pendek erupsinya, kalau terus menerus erupsi, kan semakin menurunkan pendapatan petani. Karenanya sekali lagi bahwa harapan kita semoga erupsi Sinabung segera berakhir," tukasnya. (04)



Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung