Berjuang untuk Sumatera Utara Berdaya Saing

 
Terus Berjuang untuk Sumatera Utara Berdaya Saing
 
Medan,
Untuk merealisasikan suara masyarakat yang diamanahkan kepada Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi dan Wagubsu Ir HT Erry Nuradi MSi, pasangan ini harus komit terhadap lima parameter sebagai fokus pembangunan Sumatera Utara menuju provinsi berdayasaing.
“Dengan lima parameter ini, Sumatera Utara dalam lima tahun ke depan akan menjadi provinsi yang memiliki daya saing di Indonesia bagian Barat,” ujar pengamat sosial ekonomi dan pembangunan USU Ir Hafian Tan kepada wartawan di Medan, Rabu (6/11).
Di tempat terpisah Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST didampingi Kadis Kominfo Sumut Drs H Jumsadi Damanik SH MHum juga mengakui lima parameter tersebut akan menjadi focus pihaknya dan memerlukan dukungan semua pihak dan komponen masyarakat.
Di awal pemerintahannya, Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST Msi dan Wakil Gubernur Ir HT Erry Nuradi MSi yang dilantik pada 17 Juni 2013 lalu terus menggenjot berbagai sektor pembangunan daerah untuk mewujudukan Sumatera Utara yang berdaya saing. Sinergitas pemerintahan, menjadi harapan masyarakat membawa Sumut ke arah yang lebih baik lagi.
Dengan lima parameter, Sumatera Utara dalam lima tahun ke depan diproyeksikan akan lebih bangkit membangun mandiri dan sejahtera memiliki daya saing di Indonesia bagian Barat.
“Yang pertama adalah pengelolaan sumber daya alam (SDA), kedua keragaman budaya, ketiga letak geografis, keempat jumlah penduduk dan yang kelima transformasi peningkatan ekonomi,” kata Gatot.
Memang perkembangan pembangunan daerah tidak terlepas dari sektor pertumbuhan ekonomi sebagai penopang. Untuk memastikannya berjalan sesuai rencana, ketersediaan infrastruktur seperti sarana jalan, sarana transportasi dan energi listrik menjadi keharusan.
“Kebutuhan listrik kita setiap bulannya itu lebih kurang 1.650 MW. Butuh kekompakan kita semua untuk memaksimalkan energi listrik yang saat ini kurang di Sumut,” kata Gatot.
Soal infrastruktur jalan, Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) melaksanakan pembangunan dan peningkatan jalan sepanjang 152,2 km tahun ini. “Tahun ini adalah langkah awal untuk mewujudkan target 95 % jalan mantap di Sumut dalam lima tahun ke depan,” ujar Gubsu.
Kembalinya PT Inalum ke pangkuan Ibu Pertiwi, merupakan salah satu isu sentral bagi Provinsi Sumut. Pemprovsu saat ini berjuang keras, agar daerah ini mendapatkan porsi yang semestinya dari PT Inalum, untuk dimanfaatkan bagi pembangunan daerah.
“Kami, Pemprovsu dan 10 Kabupaten/Kota se-kawasan Danau Toba dan DAS Asahan akan konsolidasi terus. Diupayakan sebesar-besarnya 30% saham yang diberi pemerintah pusat menjadi milik daerah,” ujar Gubsu.
Pemprovsu menyadari bahwa Sumut merupakan satu dari beberapa destinasi investasi yang baik bagi investor. Sebab itu, kebutuhan investasi dan masyarakat harus diseimbangkan untuk pembangunan yang berkesinambungan. Belum lama ini, sejumlah investor dari China tertarik untuk berinvestasi di Sumut.
“Ini adalah peluang yang perlu diambil. Kita harus ciptakan Sumut memang daerah investasi yang berkualitas,” kata Wagubsu Erry Nuradi.
Luar Biasa
Gatot menjelaskan Sumatera Utara memiliki potensi yang luar biasa. Dari lima parameter yang telah dijelaskan tadi, akan membuat perekenomian Sumatera Utara misalnya bisa bersaing dengan daerah lainnya di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
“Potensi-potensi itu harus digali dan dimanfaatkan dengan maksimal. Gubernur sebagai pengambil kebijakan akan membuat kerangka kerja terstruktur agar aparatur daerah dan jajarannya dapat bekerja sesuai visi dan misi yang telah diterapkan,” katanya.
Selain itu, Gatot juga berupaya meningkatkan pelayanan publik di pemerintahan yang akan dipimpinnya sebab menurutnya sebagai aparatur pemerintah sudah merupakan kewajiban untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Menjawab soal penanganan kemiskinan, Tengku Erry menyarankan agar masyarakat miskin di Sumut di data, by name by address agar program-program bantuan pemerintah dapat tepat sasaran.
“Hal itu sudah saya lakukan di Serdang Bedagai, tiap rumah setelah didata lalu dipasang stiker sebagai penanda. Tidak perlu malu, karena itu memudahkan pemerintah untuk menekan angka kemiskinan,” katanya.
Berangkat dari pengalaman itulah, maka Tengku Erry akan menerapkannya di Sumut. Tengku Erry menambahkan, keberhasilan program-program yang telah diterapkan di Serdang Bedagai akan dilanjutkan pada level provinsi.
“Persoalan-persoalan itu harus mampu diselesaikan oleh seorang pemimpin yang berpengalaman dan teruji. Bagaimanapun membangun suatu sistem diperlukan kemampuan leadership yang memiliki kapasitas dan kapabilitas. Dua kata kunci itu hanya mampu diukur oleh mereka yang telah berpengalaman,” katanya.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung