3 Lagi Calon Pahlawan Nasional dari Sumut


 

3 Lagi Calon Pahlawan Nasional dari Sumut


·        Gubsu terima kasih pusat anugerahi Pahlawan Nasional kepada TB Simatupang

Medan, (Mimbar) - Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi menyatakan terimakasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah resmi memberi gelar pahlawan nasional kepada almarhum Letjen TNI (Purn) TB Simatupang.

“Masih ada tiga lagi putra terbaik dari Sumut yang diajukan kepada negara untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional yang diharapkan pemerintah dapat memprosesnya dengan ketentuan yang ada sehingga ketiga putra terbaik Sumut ini nantinya juga mendapat gelar seperti TB Simatupang,” kata Gatot Pujo Nugroho didampingi Kepala Perwakilan Jakarta Pemerintah Provinsi Sumut Drs Affan Hasibuan MSi usai mendampingi keluarga TB Simatupang menerima gelar tersebut di Istana Negara, Jumat (8/11).

Menurut Gubsu ketga calon Pahlawan Nsional dari Sumut yang telah diajukan ke pemerintah adalah Sang Dawaluh Damanik, Malanton Siregar dan Tuan Rondahmam Damanik.

“Ketiga putra Sumut ini layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, karena itu Pemprovsu telah mengajukan ketiga nama tersebut untuk dapat diproses sebagaimana mestinya hingga menjadi Pahlawan Nasional,” tutur Gatot.

Anugerah Pahlawan Nasional baru resmi diberikan negara setelah 23 tahun TB Simatupang wafat pada 1 Januari 1990. Suasana haru meliputi pemberian gelar Pahlawan Nasional yang diterima keluarga TB Simatupang kelahiran Sidikalang 28 Januari 1920.

Selain Letjen TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang, SBY juga menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan keputusan presiden (Kepres) kepada almarhum KRT Radjiman Wediodiningrat dan almarhum Lambertus Nicodemus Palar.
TB Simatupang yang dikenang lewat jalan arteri di kawsan Lebak Bulus – Pasar Rebo, Jakarta Selatan, merupakan pencetus ide tentang Sumpah Prajurit dan Sapta Marga yang saat ini dikenal jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI). TB Simatupang dilahirkan dalam sebuah keluarga sederhana yang ayahnya bernama Simon Mangaraja Soaduan Simatupang bekerja sebagai pegawai kantor pos.

TB Simatupang menempuh pendidikannya di HIS Pematangsiantar dan lulus pada 1934, kemudian melanjutkan sekolahnya di MULO Tarutung 1937, lalu ke AMS di Jakarta dan selesai pada 1940.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya, Simatupang mendaftarkan diri dan diterima di Koninklije Militaire Academie (KMA) - akademi untuk anggota KNIL, di Bandung dan selesai pada 1942, bertepatan dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia yang kemudian merebut kekuasaan dari pihak Belanda.

Pada 1969 Simatupang dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat.

TB Simatupang menikahi putri asal Yogyakarta bernama Sumarti Budiardjo yang adalah adik dari teman seperjuangannya Ali Budiardjo.

Dari perikahannya mereka dikaruniai empat orang anak, yaitu: Tigor, Toga, Siadji, dan Ida Apulia. (04)

Teks Foto :

Dewi boru Simanungkalit (52) istri keponakan TB Simatupang, yang ssat ini mendiami rumah orangtua TB Simatupang di Jalan Tarutung No 2, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Jumat (8/11/2013). (Repro KOMPAS.com/Tigor Munthe)

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung