Bank Sumut Pro Aktif Kunjungi Pelaku Usaha Mikro Perempuan




Bank Sumut Pro Aktif Kunjungi Pelaku Usaha Mikro Perempuan

Medan (Mimbar) - Bank Sumut tetap konsisten dengan komitmennya memberikan kredit kepada pelaku usaha mikro perempuan dengan pola Grameen Bank. Komitmen tersebut tidak sebatas memberikan bantuan pembiayaan modal usaha, melainkan juga pro aktif mendatangi langsung kelompok-kelompok nasabah mikro tersebut dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan.

Komitmen tersebut ditegaskan kembali oleh manajemen Bank Sumut dalam dialog interaktif dengan para pelaku usaha mikro perempuan di Desa Kampung Tengah, Rantauprapat, Rabu (30/10) siang. Dialog yang bernuansa kekeluargaan itu dihadiri langsung oleh Direktur Pemasaran PT. Bank Sumut Ester Junita Ginting.

Ester mengatakan, kedatangannya langsung menemui kelompok pelaku usaha mikro perempuan binaan Bank Sumut selain untuk membuka ruang komunikasi dalam rangka menyerap aspirasi dan kebutuhan para ibu rumahtangga yang berjiwa mandiri itu, juga merupakan wujud komitmen manajemen Bank Sumut untuk menindaklanjuti program Kredit Sumut Sejahtera Satu (KSS-1), salah satu jenis produk kredit Bank Sumut yang secara khusus diperuntukkan bagi kaum perempuan pelaku usaha mikro.

Komitmen Bank Sumut meneruskan program KSS-1 tersebut disambut gembira oleh para pelaku usaha mikro. “Kami berterimakasih kepada Bank Sumut yang telah membantu kami memberikan jalan keluar untuk menambah pendapatan keluarga. Sebelum didatangi petugas Bank Sumut, biasanya kalau butuh dana untuk membuka usaha kecil-kecilan, kami mengajukan pinjaman ke salah satu koperasi simpan pinjam, tapi bunganya tinggi sehingga sulit membayar angsuran kreditnya. Untunglah ada Bank Sumut yang mau memperhatikan nasib orang kecil seperti kami ini,” ungkap Muzaidah, salah seorang pelaku usaha mikro yang mengaku usaha dagang pakaiannya sudah berkembang dan kini mampu memiliki omset Rp 1,5 juta per minggu atau Rp 6 juta setiap bulan.

Selain mendapat pinnjaman dengan periode pembayaran cicilan yang meringankan, kepada para pelaku usaha mikro tersebut juga ditanamkan budaya menabung. Ester mengingatkan agar mereka disiplin menabung secara konsisten dan berkesinambungan. Budaya menabung, katanya, akan menambahkan banyak manfaat bagi pelaku UMKM khususnya dalam mengembangkan usahanya di masa yang akan datang. Tabungan tersebut akan memungkinkan para pelaku UMKM yang sebelumnya unbankable menjadi bankable seiring dengan bertumbuhnya usaha pelaku UMKM, sehingga akan memungkinkan para binaan Bank Sumut tersebut mendapatkan akses modal yang lebih besar dari kredit-kredit program tahap selanjutnya.

Ester menegaskan, pihak Bank Sumut berkomitmen untuk melayani tabungan atau simpanan sukarela para pelaku usaha mikro tersebut dengan sistem “jemput bola”. “Kami bersungguh melayani ibu-ibu secara khusus. Tidak perlu repot-repot datang ke bank. Biar petugas kami yang secara rutin menjumpai dan melayani langsung ibu-ibu di lapangan,” ujar Ester yang diampingi Pemimpin Divisi Kredit Bank Sumut Hadi Sucipto dan Pemimpin Cabang Rantauprapat, Amirin Harahap.

KSS-1 merupakan kredit berpola Grameen Bank yang disalurkan khusus kepada kaum perempuan dari keluarga berekonomi lemah, untuk tujuan membuka atau mengembangkan usaha keluarga dengan plafon kredit diberikan secara berjenjang dari Rp 500 ribu sampai dengan maksimal Rp 5 juta. Pemberian kredit disalurkan secara berkelompok dengan jumlah anggota 20-30 orang per kelompok, yang disebut dengan Kelompok Keuangan Mikro (KKM). Nasabah yang telah berhasil mengembangkan usahanya dan memerlukan investasi yang lebih besar dapat mengajukan pinjaman baru dengan plafon yang lebih besar. Seperti melalui program KSS-2 dengan plafon maksimal Rp. 50 juta.

Sejak diluncurkan pada Juni 2009 sampai saat ini, program KSS telah berhasil memberdayakan 1.946 KKM, dengan total baki debet sebesar Rp 60,2 milyar. Di Rantauparapat sendiri, menurut Amirin Harahap, terdapat 29 KKM dengan 938 anggota dengan baki debet Rp 332 juta. “Jenis usaha yang dibiayai cukup beragam, seperti warung makanan, pedagang pasar tradisional, produsen batubata, pedagang sembako, dan lain-lain,” katanya.(04)

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung