Pemimpin Korup Penyebab Rakyat Apatis
Pemimpin Korup Penyebab Rakyat Apatis Kepada Pemerintah
Medan, (Mimbar) - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Utara H Irmadi Lubis menilai, rakyat Indonesia sudah dalam kondisi apatis menilai pemerintahan saat ini.Hal itu disebabkan melihat fenomena banyaknya pemimpin bangsa saat ini yang duduk dan berada di lingkaran kekuasaan melakukan tindakan korupsi.
Sehingga, sikap apatis rakyat tersebut salah satunya bisa diamati dengan minimnya jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di hampir semua wilayah di Indonesia menyongsong pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.Menurut Irmadi baik partai politik dan kalangan masyarakat terkesan sudah tidak lagi peduli, apakah namanya tercantum dalam DPT, untuk bisa menggunakan hak suaranya sebagai pemilih saat pelaksanaan pesta demokrasi.
"Tidak bisa dipungkiri, masyarakat sudah apatis. Parpol saja tidak peduli, apalagi rakyat apakah namanya ada dalam DPT, atau saudaranya ada terdaftar atau tidak. Itu salah satu yang menjadikan minimnya DPT," ungkapnya kepada pers di sela-sela kegiatan rapat kerja daerah PDI Perjuangan Sumut, menyongsong "Pemantapan strategi pemenangan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Pesiden 2014," di Hotel Polonia Medan, Kamis (14/11).
Politisi PDI Perjuangan yang juga anggota Badan Legislasi DPR RI, ini beranggapan sikap apatis masyarakat tersebut, akibat sistem pemerintah yang mereka nilai tidak lagi pro rakyat. Bahkan Badan Legislatif yang seharusnya dianggap sebagai institusi pegawas anggaran juga sudah dianggap sebagai lembaga pemeras dan koruptor.
"Itu pengalaman saya sendiri, saat ditanya oleh masyarakat kerja dimana, saya jawab anggota DPR. Dia langsung menuding dan mengatakan itu merupakan lembaga pemeras dan koruptor," katanya prihatin.
Padahal, sebut dia sebagaimana pesan tokoh "Bung Karno" setidaknya ada tiga syarat untuk menjadikan satu negara, yakni tentara yang kuat sandang pangan yang cukup dan pemerintahan yang dipercaya oleh rakyat.
"Itu cerita Bung Karno saat seorang murid bertanya kepada gurunya. Jadi kalaupun hanya mampu memenuhi satu syarat sebagai negara yang paling penting adalah bagaimana pemerintahan yang dipercaya oleh rakyat," kata anggota Komisi VI DPR RI ini.
Menurut Irmadi sikap apatis rakyat kepada pemerintahan itu terjadi, seiring semakin terpuruknya kondisi bangsa saat ini. Bahkan kata dia jika dibanding dengan negara tetangga Malaysia-pun Indonesia saat ini jauh terpuruk."Kita hanya mampu diam saat negara tetangga itu mengolok-olok bangsa ini, karena apa. Ya karena hanya sebatas perangkat perang seperti mobil tangki pun kita kalah," katanya.
Belum lagi, armada tempur Indonesia yang saat ini kerap membuat para pilot harus 'mati konyol' karena tidak masuk kategori gugur dalam berperang."Bagaimana tidak disebut mati konyol, karena berapa banyak pilot-pilot terbaik kita yang tewas saat sedang latihan, karena pesawat tempurnya bukan generasi terbaru, begitu juga kapal selam kita, setelah menyelam tak timbul lagi, terpaksa dibawa ke Korea untuk diperbaiki," ucapnya.
Irmadi juga mencontohkan begitu tingginya tingkat kemiskinan di negeri ini, bahkan ketika terjadi pembagian sandang pangan saja ribuan warga rela berantrian dan berdesakan, hingga menimbulkan korban jiwa karena terinjak-injak.Dia mengaku prihatin dengan fenomena yang saat ini sedang melanda bangsa ini, sehingga diharap Pemilu 2014 nanti, menjadi pesta demokrasi yang akan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemimpinnya. (09)
Comments
Post a Comment