Birokrasi yang Kaku Sudah Tidak Zamannya
Birokrasi yang Kaku Sudah Tidak Zamannya
BANDUNG - Gubernur
Sumatera Utara, H.Gatot Pujo
Nugroho,ST,M.Si mengatakan, pengelolaan pemerintahan dengan cara-cara
konvensional (kaku) sudah semakin ditinggalkan dan tidak zamannya lagi.
Karena
besarnya perubahan lingkungan strategis dan globalisasi membutuhkan
birokrasi yang cepat dan sigap merespon kebutuhan publik.
“Cara-cara konvensional dalam
mengelola
pemerintah tak bisa lagi dilanjutkan. Harus disadari, perubahan
lingkungan,
globalisasi maupun perkembangan ilmu pengetauhan dan teknologi informasi
maupun yang bersifat internal baik
penegakan hukum, dan pembangunan politik menghadirkan tantangan terhadap
penyelenggaraan administrasi publik,” kata Gubernur Sumut dalam
sambutannya
yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara,
H.Nurdin
Lubis,SH,MM dalam acara ramah tamah mahasiswa tugas belajar dan Praja
IPDN asal
Sumatera Utara di Krakatau Convention Hall, Hotel Horison Bandung, Jawa
Barat,
yang diselenggarakan oleh Perwakilan Jakarta Pemerintah Sumatera Utara,
pada Sabtu (2/11) malam.
Gubsu menantang para mahasiswa
tugas
belajar dan Praja IPDN asal Sumut agar berani dan bertekad kuat dalam
belajar dan mendalami ilmu. Karena mereka akan segera mendapat tantangan
untuk
dapat mengaplikasikannya di tengah masyarakat. Ilmu mereka harus bisa
menjawab tantangan pembangunan., terutama membangun kampung halaman.
Tantangan yang kompleks, dinamika
dan
keberagaman sosio-politik masyarakat Sumut
menutut lahirnya model pemerintahan yang lebih baik. Menurut Gubsu, perubahan yang bergulir cepat
menuntut terbentuknya keseimbangan baru tatanan sistem penyelenggaraan
dan
pelayanan publik yang sehat, adil dan lebih responsif pada aspirasi
masyarakat
yang terus berkembang.
“Butuh pendekatan pemecahan
masalah yang
simpatik, harus diakui gaya birokrasi yang kaku kini tidak lagi dapat
diterapkan,”
tegas Gubsu.
Disisi lain, transparansi,
akuntabilitas
dan profesionalisme menjadi tuntutan objektif sekaligus sebagai tolak
ukur
terhadap efektifitas penyelenggaraan pemerintahan. Bentuk interaksi antra pemerintah
dengan masyaralat telah bergeser dalam format kepemerintahan (governace)
yang
mensyaratkan penguatan peran masyarakat madani (civil sosiety). Proses
pengelolaan bersama antara pemerintah, swasta dan mayarakat harus
belangsung
dalam keseimbangan peranan dan hubungan yang sinergis.
Acara yang dikemas dengan lagu
dan tarian
melayu dan berbagai daerah di Sumut itu dihadiri 261 mahasiswa tugas
belajar
dan IPDN asal Sumut menampilkan suasana kerinduan kampung
halaman tersendiri bagi para mahasiswa
tersebut.
Selain dihadiri Sekda
Pemprosu Nurdin Lubis yang mewakili
Gubsu Gatot Pujo Nugroho turut hadir Pembantu Rektor Administrasi IPDN
Hyronimus Rowa, Ketua STIA LAN Bandung, Kepala Bapeda Sumut Ir.H.Riadi
Akhir
Lubis,M.Si, Kepala BKD Sumut Pandapotan Siregar,SH dan Kepala
Perwakilaln
Jakarta Pemprovsu Drs.Affan Hasibuan,M.Si.
Sebelumnya, Affan Hasibuan yang
menyampaikan laporan acara tersebut mengatakan, acara ramah
tamah ini bertujuan membangun hubungan yang lebih sinergi
lagi antara Pemprov Sumut dengan mahasiswa
agar lebih termonitor dan memberikan motivasi kepada mahasiswa tepat
waktu dan kembali ke daerah
masing-masing untuk menginplementasikan ilmunya dan membangun kampung
halaman.
“Agar ilmu yang di timba dapat
menjadi
persembahan pembangunan yang leih luas lagi yakni pembangunan bagi
Provinsi
Sumut,” kata Affan
Dikatakan Affan, saat ini
mahasiswa tugas
belajar dan Praja IPDN yang ada di Kota Bandung asala Sumut sebanyka 261
orang
yang terdiri dari Praja IPDN (Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri) sebanyak
205
orang, mahasiswa STIA LAN Bandung sebanyak 50 orang dan Sekolah Tinggi
Kesejahteraan Sosial (STKS) sebanyak 6 orang.
Comments
Post a Comment