Menghargai Jasa Pahlawan
Bangsa yang
Besar adalah Bangsa yang Menghargai Jasa Pahlawannya
MEDAN - Wakil
Gubernur Sumatera Utara H Tengku Erry Nuradi Msi menghadiri peringatan Hari
Pahlawan yang digelar oleh DPW Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Angkatan 66
Sumatera Utara di Gedung nasional, Jl Sutomo, Medan, Sabtu (9/11). Dalam
peringatan ini, Wagubsu kembali menegaskan pentingnya sebuah bangsa menghargai
jasa-jasa para pahlawannya.
Menurut Tengku
Erry, Indonesia dapat berdiri dan membangun seperti saat ini berkat perjuangan
para pahlawan. Orang-orang yang berjuang tanpa pamrih semata-mata mewujudkan
kemerdekaan bangsa dari cengkeraman penjajah. Dari perjuangan merekalah lahir
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945.
Pada kesempatan tersebut, Wagubsu juga mengajak Pemko Medan dan instansi terkait untuk duduk bersama membangun kembali Gedung Nasional, gedung bersejarah yang saat ini terlihat sangat kumuh.
Acara itu dihadiri sejumlah tokoh nasional dan tokoh Sumatera Utara diantaranya Laksamana Purnawiranan Slamet Subianto, Plt. Walikota Medan yang diwakili Sekda Kota Medan Saiful Bahri, Ketua DPRD Kota Medan Amiruddin, Ketua Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Angkatan 66 Ketua DPW Laskar Ampera Arief Rachman Hakim (ARH) Angkatan 66 Sumut HM Tahjuddin Noor, Ketua Ketua DPW Angkatan 66 sumut Marzuki, SE, M.Si, dan sejumlah tokoh lainnya.
Sebelumnya, sembari melayangkan pandang menyaksikan situasi pekarangan Gedung Nasional yang memang tampak kumuh dan becek, Erry mengaku malu atas kondisi gedung bernilai sejarah tinggi yang jauh dari kata terawat itu.
" Kalau kita mengundang tamu-tamu dari Jakarta, kita rasa agak malu, kenapa gedung ini tidak kita rawat, oleh karena itu mungkin kegiatan ini untuk membuka mata Pemko maupun Provinsi untuk turun membantu merehabilitasi gedung ini," tegas Erry.
Erry menuturkan, untuk membangun Gedung Nasional memang masih membutuhkan kesepakatan bersama antara Pemko Medan dan Pemerintah Provinsi Sumut.
" Yang pertama adalah, siapa yang berhak atas gedung ini, apakah Pemko Medan, kalau pemko sudah selesai hari ini, kalau Rp 1 atau Rp2 milyar tidak masalah untuk merenovasi. Kalau ini milik Pemprov Sumut mari sama-sama kita perjuangkan Gedung Nasional ini," sebutnya.
Apalagi, tambah Erry dimana dirinya juga menerima informasi bahwa ada Yayasan yang juga selama ini menggunakan Gedung Nasional sebagai lokasi kegiatan.
" Apa yang harus kita lakukan, mari kita duduk bersama, mari kita bangun, kita perbaiki. Kalau ada yayasan, tentu bisa diberikan dalam bentuk hibah, agar dapat dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Agar Gedung Nasional ini menjadi milik kita bersama," pungkasnya.
Sebelumnya, menyinggung peringatan Hari Pahlawan 10 November Erry mengatakan perjuangan saat ini banyak yang tidak murni, dimana banyak perjuangan itu dilakukan dengan pamrih.Hal itu, menurut Erry berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan para pejuang bangsa khususnya di tahun 1966.
" Marilah kita menjadi pahlawan-palawan pembangunan di tengah-tengah masyarakat, berikan kontribusi bagi negara dan khususnya provinsi tercinta kita ini," kata Erry.
Ketua DPW Angkatan 66 sumut Marzuki, SE, M.Si dalam sambutannya menyampaikan titipan pesan kepada Pemko Medan terkait pelestarian Gedung Nasional yang saat ini memang sangat memprihatinkan, padahal lokasi Gedung Nasional merupakan tempat atau wilayah bersejarah.
Dikatakan Marzuki, pihaknya sudah berulang kali menyurati unsur muspida tingkat I dan II agar lokasi bersejarah Gedung Nasional dapat dijaga.
" Mari kita perbarui gedung bersejarah ini. Sepanjang gedung ini tidak diganggu tentu kita dukung, karena tempat ini merupakan tempat kami melaksanakan kegiatan-kegiatan," harapnya.
Dalam acara itu, Wagubsu juga diminta secara simbolik untuk menyerahkan paket bantuan sembako kepada 45 janda dan veteran. ( )
Comments
Post a Comment