Dinkes Proaktif Tingkatkan Layanan Kesehatan
Dinkes Proaktif Tingkatkan Layanan Kesehatan
MEDAN- Untuk mengetahui perkembangan pelayanan kesehatan di Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho, ST menggelar rapat dengan jajaran pejabat Dinas Kesehatan Sumut. Dalam rapat tersebut terungkap tidak meratanya fasilitas kesehatan dan tenaga medis menjadi salah satu kendala masih tingginya angka kematian ibu dan anak di Sumut. Gubsu pun mendesak Dinas Kesehatan proaktif sekaligus inovatif meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Rapat
di gelar di Gubernuran Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/11) dipimpin
langsung
oleh Gubsu ini dihadiri oleh Kepala Dinas Dr SH Suriantini, M Kes,
Sekretaris
Drs Afwan, Apt beserta para Kepala Bidang. Dalam kesempatan itu Gubsu
menanyakan perkembangan upaya penurunan angka kematian ibu dan anak di
Sumatera
Utara yang masih tercatat tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di
tanah
air.
Pada tahun 2012 angka kematian Ibu (AKI) di Sumut mencapai 230/100.000 kelahiran hidup. Angka yang diperoleh melalui survei yang dilakukan Universitas Sumatera Utara (USU) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut ini masih di atas AKI nasional yang hanya 102/100.000 kelahiran hidup.
Pada tahun 2012 angka kematian Ibu (AKI) di Sumut mencapai 230/100.000 kelahiran hidup. Angka yang diperoleh melalui survei yang dilakukan Universitas Sumatera Utara (USU) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut ini masih di atas AKI nasional yang hanya 102/100.000 kelahiran hidup.
"Kita harus tekan angka kematian ibu ini.
Melalui meningkatkan pelayanan kesehatan dan tersedianya bidan hingga ke
desa-desa," kata Gubsu.
Masih tingginya angka kematian ibu di Sumatera Utara menurut Kadis Kesehatan SH Suriantini disebabkan berbagai faktor diantaranya belum optimalnya pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.
Masih tingginya angka kematian ibu di Sumatera Utara menurut Kadis Kesehatan SH Suriantini disebabkan berbagai faktor diantaranya belum optimalnya pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.
"Selain karena jumlah penduduk Sumatera Utara yang tinggi, memang diakui fasilitas pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan anak belum merata di seluruh daerah," kata Suhartini.
Kadiskes
memaparkan berbagai realitas yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di
Sumut
diantaranya keberadaan Bidan Desa yang tidak bermukim di desa, kurang
terampilnya
tenaga medis dalam penanganan pasien, minimnya tenaga spesialis di
tingkat kabupaten/kota
dan fasilitas kesehatan dan peralatan yang belum lengkap dan merata.
Dia
mencontohkan Sumut hampir mendekati target rasio bidan desa sebesar
100 bidan per 100 ribu penduduk , dimana saat ini rasio Sumut sudah
mencapai
98,9 persen. Secara kuantitas memang keberadaan bidan desa mencukupi,
namun
distribusi dan kualitasnya belum optimal. Demikian pula halnya dengan
keberadaan perawat, dimana untuk target rasio 117,5 perawat per 100 ribu
penduduk, Sumut sudah pada capaian rasio 95,1 masih lebih tinggi
dibandingkan
angka nasional 89,9.
Comments
Post a Comment