Negara dan Teroris



Negara tidak Boleh Kalah dengan Teroris

* Jangan terpancing pendiskreditan BNPT dan Densus 88

Medan, (Mimbar) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia Ansyaad Mbai menegaskan negara tidak boleh kalah dengan terorisme. Ini harus menjadi komitmen bersama seluruh masyarakat.

                "Yakinlah, semua yang tidak sejalan dengan teroris akan mereka musuhi. Kita jangan kalah. Jangan terpancing upaya mendiskreditkan gerakan penanggulangan dan pemberantasan terorisme," ujarnya di Medan, Sabtu (31/8).

                Berbicara dalam dialog khusus dengan Forum Khusus Pencegahan Teroris (FKPT) Sumatera Utara yang diketuai Drs H Eddy Syofian MAP yang juga Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut, Ansyad Mbai berulang mengingatkan komitmen dimaksud. 

                "Siapapun yang menangani teroris, apakah itu polisi, TNI atau kelompok lain selalu dan pasti dijadikan musuh oleh mereka. Untuk itulah masyarakat jangan ikut menjustifikasi atau jangan ikut-ikutan menyudutkan peran BNPT atau Densus 88," tegasnya sehubungan adanya wacana yang dikondisikan pihak yang ingin membubarkan Densus 88 atau melemahkan peran BNPT.

                "Kita jangan terperangkap upaya strategi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok teroris, sehingga upaya negara untuk memberantas kejahatan-kejahatan yang bersifat radikal seperti apa yang telah dilakukan terhadap teroris saat ini menjadi terlemahkan," ujarnya pada dialog yang juga dihadiri Imam Besar Masjid Itiqlal Jakarta KH Ali Mustafa Ya'qub yang juga mitra BNPT.

                Ia juga mengatakan saat ini ada gejala-gejala dari satu kelompok terutama anak muda yang merasa bangga apabila memusuhi pemerintah, bahkan ada yang sudah terjebak pada teroris bangga untuk menjadi teroris karena seolah-olah bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah sebuah pembenaran dan sesuai dengan prinsip-prinsip keyakinannya.

                Itulah sebabnya lanjutnya kita harus terus dan harus tidak bosan untuk melakukan sosialisasi pendekatan-pendekatan yang mampu berkomunikasi dengan pihak-pihak mereka.

                Ia juga memberi apresiasi terhadap rencana FKPT Sumatera Utara yang tahun ini akan melaksanakan program pembekalan kepada Khatib Jumat yang ada di kota Medan tentang hal-hal yang terkait dengan deredikalisasi dan substansinya harus lebih fokus.

                Sebelumnya Ketua FKPT Sumut Drs H Eddy Syofian MAP melaporkan tentang dukungan Gubsu H Gatot Puju Nugroho kepada FKPT Sumut yang mwngalokasikan anggaran untuk FKPT Sumut pada APBD tahun 2013 yang akan digunakan antara lain sosialisasi deradikalisasi bagi Khatib Jumat, penyebaran buku deradikalisasi dan nilai kebangsaan di Pesantren dan kampus, sosialisasi di media dan kegiatan dialog publik serta presentase hasil penelitian tentang pemahaman radikalisasi dan terorisme.

                Ansyad Mbai mendukung program tersebut dan memberi apresiasi kepada Gubsu atas dukungan terhadap program BNPT dan FKPT Sumut.

                Hadir pada dialog ini Asisten Deputi BNPT I Prof DR Irfan,  sedangkan dari pengurus FKPT Sumut Ketua didampingi Sekretaris Drs Zulkarnain Nasution dengan anggota Prof DR Hj Irmawati Psikolog, Ibrahim, Pendeta Boimin, Surya dari LBH, Ishaq Tarigan dari Kominda, Sekretaris Bakesbangpol Zulkarnain Rangkuti dan Kabid H Firdaus Hutasuhut.

                Lebih lanjut dikatakan Ansyaad Mbai upaya kita harus terus dilakukan agar jangan sampai muncul terus radikal anti NKRI, radikal anti Pancasila. Kita semua harus mampu memberikan keyakinan dan pemahaman bahwa Pancasila itu hadir sebagian besar peran dari tokoh-tokoh Islam dan dengan Pancasila maka kehidupan kita di dalam menjalankan agama secara utuh tidak ada hambatan, begitu juga dengan Pancasila maka keadilan ataupun penerapan prinsip-prinsip kemanusiaan itu juga dapat berjalan.

                Artinya, dengan Pancasila kita akan tetap kokoh untuk bersatu baik dalam konteks keyakinan kita masing-masing maupun bersatu dalam konteks sebuah bangsa. Empat pilar kebangsaan itu yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika itu sejalan dengan Islam. (04)

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung