Korban Kapal Pecah Dievakuasi via Jalur Darat

 Korban Kapal Pecah Dievakuasi via Jalur Darat


   Medan, (Mimbar) - Tiga jenazah pegawai negeri sipil (PNS) Biro Pemerintahan Umum Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dievakuasi menuju Medan dari Kabupaten Tapanuli Tengah sore ini (7/9).

       Jenazah korban tewas dalam musibah kapal pecah di Samudera Hindia di kawasan perairan Pulau Telo, Kabupaten Nias Selatan, Jumat (6/9) itu sebelumnya dievakuasi dari Pulau Telo ke lapangan terbang FL Tobing di Pinangsori, Tapanuli Tengah dengan helikopter Tim SAR Medan sesuai arahan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho.

       Kepala Badan Kesbangpolinmas Provinsi Sumut Drs H Eddy Syofian menginformasi Sabtu (7/9)  insiden kecelakaan kapal yang ditumpangi tim penilai Kecamatan dari Pemprovsu dan Nias Selatan tersebut pecah dihantam ombak.

       Ketiga PNS Pemprovsu tersebut yakni Bahrin Lubis (55), Syahrun (48) dan Saidin Purba.

       Ketiganya diberangkatkan dengan ambulance menuju Medan. “Disemayamkan di Kantor Gubernur Sumut, sebelum diserahkan kepada keluarga,” katanya

        Eddy menyebutkan, rencana mereka untuk membawa ketiga jenazah tersebut melalui jalur udara terpaksa diurungkan. Sebab pesawat maupun heli yang ada tidak mampu melakukan penerbangan malam.

       “Sudah mencoba mencarter pesawat Susi Air, maupun helikopter, namun karena berangkat malam, risikonya terlalu tinggi, jadi solusinya melalui darat," jelasnya.

Comments

  1. GAME TERLENGKAP DAN TERPOPULER!
    KEUNTUNGAN BERLIMPAH DAN MUDAH DI MAINKAN!
    HANYA DI ZEUSBOLA!

    Hanya Dengan Deposit Pulsa, Gopay & OVO Sudah Bisa Bermain Dan Meraih Keuntungan Yang Besar Jutaan Rupiah.



    INFO SELANJUTNYA SEGERA HUBUNGI KAMI DI :
    WHATSAPP :+62 822-7710-4607


    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung