Gubsu Dorong Realisasi Kawasan Industri Kualatanjung Dan Tanjungbalai
Gubsu Dorong Realisasi Kawasan Industri Kualatanjung dan Tanjungbalai
* Dirjen PPI : Peluang indutrialisasi Sumut terbuka lebar
Medan (Mimbar) - Gubernur Sumut (Gubsu) H. Gatot Pujo Nugroho, S.T, M.Si
mendorong pemerintah pusat membantu segera terealisasi kawasan-kawasan
industri baru di Sumut seperti di Kualatanjung dan Tanjungbalai.
"Sumut masih banyak peluang dijadikan kawasan industri seperti
Kawasan Industri Kualatanjung dengan hilirisasi aluminium dan
pengembangan pelabuhannya serta Kawasan Industri Tanjungbalai," ujar
Gubsu melalui Sekdaprovsu H. Nurdin Lubis, S.H, MM, Rabu (25/3).
Berbicara saat membuka Rapat Koordinasi Pengembangan Industri
Daerah se-Wilayah Sumatera dan Kalimantan di Hotel Grand Serella Medan,
Gubsu meyakinkan banyak kabupaten dan kota di Sumatera dan Kalimantan,
termasuk di Sumut, ingin daerahnya mempunyai kawasan industri.
Dihadapan Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI)
Kementerian Perindustrian Imam Haryono dan Kadis Perindag Sumut H Bidar
Alamsyah, Sekda optimis berlakunya UU 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
dapat tercapai sinkronisasi dan sinerjitas penerapan pengembangan
industri di daerah.
"Pemerataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan industri
antara Jawa - Sumatera dan Kalimantan akan lebih konkrit sehingga
pertumbuhan pusat-pusat industri dapat lebih memperkuat ketahanan
ekonomi nasional," ujarnya pada rakor dihadiri Kadis Perindag Provinsi
dan kabupaten kota se-Sumatera dan Kalimantan.
Diinformasikan, Sumut saat ini memiliki Kawasan Industri
Medan I, II dan III yang di dalamny telah berdiri industri PMA sebanyak
32 perusahaan dan PMDN 303 perusahaan dengan menyerap tenaga kerja
35.000 orang.
Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian
Perindustrian Imam Haryono mengemukakan pihaknya di pemerintah pusat
komit dan terus berupaya mendorong pemerataan dan penyebaran pusat-pusat
pertumbuhan industri di seluruh Indonesia khususnya wilayah Sumatera
dan Kalimantan.
Sementara dalam sesi rakor termasuk diskusi dan tanya jawab
secara umum terungkap perkembangan sektor industri di luar Pulau Jawa
masih cukup rendah. Hal ini disebabkan belum meratanya pembangunan
infrastruktur pendukung industri.
“Belum berkembangnya infrastruktur pendukung industri di luar Pulau
Jawa menyebabkan penyebaran dan pemerataan industri relatif berjalan
lambat,” kata salah seorang pejabat pusat .
Dalam rakor
terungkap pada tahun 2013, Pulau Jawa masih menjadi wilayah yang
terbesar dalam menyerap investasi di bidang industri disusul oleh
wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Dengan terpusatkan investasi industri hanya di sekitaran
Pulau Jawa yang terkonsetrasi di kawasan Jawa Barat, Banten, Jawa Timur,
Jawa Tengah dan Kepulauan Seribu, menyebabkan pertumbuhan perekonomian
hanya berkutat di kawasan Pulau Jawa saja. Sementara di luar Pulau Jawa
sangat jauh di bawahnya.
Dirjen menegskan Kementerian Perindustrian akan terus berupaya
untuk melakukan pemerataan dan penyebaran industri ke luar Pulau Jawa
dengan
pengembangan pusat –pusat pertumbuhan industri, baik melalui
pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID) maupun pembangunan
kawasan industri.
“Provinsi Sumut sangat layak untuk dijadikan sebagai tempat
pengembangan kompetensi inti industri daerah terutama di Pulau
Sumatera,” katanya.
Rakor yang berlangsung hingga Kamis
(27/3) ini juga diisi peninjauan ke Kawasan Industri Medan sedangkan
Dirjen bersama Sekdaprovsu dan Kadis Perindag Sumut juga meninjau
kawasan KEK Sei Mangke di Simalungun. (#)
Comments
Post a Comment