PRSU Tak Pernah Untung
PRSU Tak
Pernah Untung
Medan (Mimbar) - Ketua Yayasan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Drs. Taufik M. Lubis
mengatakan, penyelenggaraan PRSU selama ini tak pernah mendapat keuntungan, dan
malah rugi. Namun hal itu kini sedang mengkaji secara matang bagaimana ke depan
pelaksanaan momen kebanggaan masyarakat Sumatera Utara ini, tidak lagi seperti
selama ini dimana setiap hari “H” pelaksanaanya dalam posisi rugi.
Hal tersebut
dikatakan Ketua Yayasan PRSU Drs. Taufik M. Lubis (baru tiga bulan menjabat)
pada Mimbar diruang kerjanya Sabtu (22/3). Menurutnya mengaku untuk pelaksanaan
kegiatan seperti ini mempunyai tantangan yang berat. Namun hal itu bisa diatasi
bila semua pihak dapat berpartisipasi, memberikan saran dan pikiran, terutama
dalam pemberdayaan ekonomi melalui produk-produk UKM, pameran produk sesuai
kebutuhan masyarakat dan terjangkau.
Terhadap
penyelenggaraan PRSU ke- 43 ini, dirangkai dengan Hari Jadi Provinsi Sumatera
Utara ke- 66 lain dari yang sebelumnya, salah satunya dalam mendesain lokasi
dengan luas ereal 6 hektar lebih dilakukan secara professional oleh
penyelengaara dengan tuan rumah dari Kabupaten Mandailing Natal.
Ditanya soal
kerugian penyelenggaraan PRSU setiap tahun, dijawab ya benar sekali, memang
rugi. Setahu saya, hanya sekali mengalami keuntungan, kata Taufik, tanpa
menyebutkan tahun berapa PRSU mengalami keuntungan, juga nilai nominal keuntungan.
Lalu apa
modal penyelenggaraan PRSU ?
Dijawab : Ya, kan masih ada deposito melaui Bank
Sumut.
Berapa nilainya ?
Dijawab : Sekitar Rp 5 milliar.
Apa saja biaya yang
dikeluarkan Yayasan dalam penyelenggaraan PRSU ?
Dijawab banyak : Salah satu gaji
pegawai selama 12 bulan, biaya mendatangkan artis ibu kota Rp.100 juta,
listrik, air, dan lainya.
Kemudian apa
yang dilakukan pihak Yayasan PRSU dalam mendongkrak ketertinggalan selama ini?
Dijawab : Ya, sebagaimana biasanya penyelenggaraan PRSU hanya satu kali (1) dalam
setahun, (setiap bulan Maret). Tetapi kan masih bersisa 11 bulan lagi. Jadi
sisa yang 11 bulan ini disinilah pihak yayasan mengajak para perusahaan, baik
swasta, pemerintah ,UKM, dan mitra kerja lainnya untuk duduk bersama memikirkan
apa yang dilakukan, menghasilkan terhadap kedua belah pihak apakah itu
pengusaha dan juga konsumen, kata Taufik, sembari mengatakan, optimis hal itu
bias terjadi. (08)
Comments
Post a Comment