Ketua PWM Sumut Prof. Dr. Asmuni : Muhammadiyah Dukung Pemilu dan Mengimbau Tidak Golput


Ketua PWM Sumut Prof Dr Asmuni : 

Muhammadiyah Dukung Pemilu dan Mengimbau Tidak Golput


Medan  (Mimbar) - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumut, Prof. Dr. Asmuni mengatakan, amal usaha tidak boleh dijadikan tempat lokasi kampanye. Selain itu, warga Muhammadiyah juga secara organisator tetap netral, tetapi terhadap individu diserahkan masing-masing.

Muhammadiyah tetap mendukung pelaksanaan pemilu dan mengimbau tidak golput. "Saya minta individu-individu warga Muhammadiyah ahrus mencermati dengan tegas dan cerdas siapa calon yang duduk dan siap memperjuangkan ideologi Muhammadiyah," ucapnya Pengajian Pimpinan Wilayah Muhammadiyah di Aula Biro Rektor UMSU, Jalan Kapten Muktar Basri Medan, kemarin.

Sebelumnya, Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP mengatakan UMSU tetap akan memberikan kontribusi bagi amal usaha yang konsen mencetak SDM untuk kebutuhan bangsa dan negara. 

Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina, Djayadi Hanan, PhD, sebagai nara sumber mengatakan survei bukan prediksi, survei hanya melaporkan keadaan, dan hasilnya hanya informasi.

"Jadi survei itu seperti termometer, bukan prakiraan cuaca. Makanya, ketika ada hasil survei kita bisa melihat kekuatan dan kelemahan. Selanjutnya, melakukan upaya-upaya untuk menghadapi. Itupun jika kita percaya terhadap informasi maka bisa jadi masukan ke depan," kata Djayadi Hanan.

Saat menjadi narasumber, Djayadi Hanan lebih menjelaskan informasi-informasi dari hasil survei lembaga yang dipimpinnya yakni, Riset Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Menurut lembaga riset yang dipimpinnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dari sejumlah penilaian tetap teratas. Dukungan melebihi tokoh-tokoh atau calon presiden lainnya. Seperti hasil dari tokoh yang dikenal dan disuka selanjutnya dipilih. Jokowi tetap teratas, mengimbangin calon yang lainnya, dari segi sifat kepemimpinan, jujur, amanah dan bisa terpercaya, serta fathanah, Jokowi juga tetap teratas. Dia hanya diimbangin oleh Prabowo dari segi ketegasan. Artinya, ternyata Jokowi juga memiliki ketegasan. Selain itu, dari segi pemilih, baik yang berpendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi, Jokowi juga tetap mengungguli.

"Hasil survai saya mengatakan Jokowi tetap nomor satu, maka saya tidak bisa berbohong dengan mengatakan Jokowi tidak nomor satu. Berarti itu tidak Islami dan salah satu kebenaran itu adalah ilmu pengetahuan," ucapnya.

Djayadi Hanan mengaku, yang terpenting asalkan percaya terhadap kaidah ilmiah, tetapi jiak tidak percaya berarti itu persoalan lain. Terkait Nomor Piro Wani Piro, Djayadi Hanan  menjelaskan hasil survai di 66 wilayah (dapil) anggota yang sedang menjabat sebagian besar tidak dikenal konstituennya. Untuk itu, jika partai politik dan calon hadir hanya 5 tahunan dan tiba-tiba meminta suara, tentunya konstituennya bertanya. "Kau kemana selama ini, tiba-tiba minta suaraku. Selama ini partai politik lima tahunan dan hanya pemilu,
mungkin saja politik uang itu berlaku," katanya.

Kritisi Tokoh Islam Djayadi Hanan juga mengkritisi, banyak tokoh-tokoh Islam tetapi tidak masuk menjadi tokoh yang dikenal masyarakat. Padahal, tokoh-tokoh Islam dalam melakukan dakwah selalu dekat dengan masyarakat tetapi saat dilakukan survei tokoh-tokoh Islam tersebut tidak dikenal. Selain itu, dia juga menginformasi partai-partai berbasis Islam makin menurun sejak Pemilu 1999. Selain itu, dia mengatakan mejelang pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April 2014, tingkat elektabilitas (keterpilihan) partai politik (parpol) peserta Pemilu semakin terfragmentasi. Artinya, tidak ada partai yang memiliki dukungan dominan.

"Terkait hasil survei, Saya menegaskan jika Pemilu diadakan pada Februari 2014. Maka kondisinya seperti hasil survei ini, tetapi kan pemilu Presiden masih ada sekitar 4 bulan lagi jadi masih ada waktu dan upaya memperkenalkan calon-calon, atau tokoh lain," ucapnya. (014)

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat