Tiga Tahun Monumen Keadilan, Bukti Sumut Komit Bersikap Adil


Tiga Tahun Monumen Keadilan, Bukti Sumut Komit Bersikap Adil

 
Medan (Mimbar) - Tiga tahun sudah genap usia Monumen Nasional Keadilan yang diprakarsai pembangunannya oleh Dr H Rahmat Shah, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Sumatera Utara. Monumen yang dibangun pada 19 Maret 2011 itu, disebut Rahmat, terinspirasi dari berbagai kasus ketidakadilan di tanah air. Tujuannya sebagai pengingat kepada seluruh masyarakat maupun pemerintah Indonesia agar berusaha selalu bersikap adil dan tidak mengulang sikap ketidakadilan.

"Keadilan universal maknanya. Kita dapat berbohong kepada siapa saja, tapi tidak bisa berbohong kepada Tuhan", demikian sepenggal kalimat diucap Rahmat Shah saat menyampaikan sambutan Peringatan 3 Tahun berdirinya Monumen Nasional Keadilan. Peringatan ini dilakukan secara sederhana di ruang pertemuan “RAHMAT” International Wildlife Museum dan Gallery, Jalan S Parman No 309 Medan, Rabu (19/3). Hadir dalam acara itu, Kapolda Sumatera Utara Irjen Syarief Gunawan, Gubernur Sumut diwakili Staf Ahli Bidang Pendidikan dan Kesehatan M Fitriyus, Danlantamal I Belawan, Pangkosek Suwondo, Plt. Walikota Medan Dzulmi Eldin, Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta Karo-karo, Wakajati Sumut, Ketua MUI Sumut Abdullah Syah serta berbagai undangan dari instansi, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh ormas dan tokoh partai politik.

Pemutaran Video

Acara diisi dengan pemutaran video awal mula monumen dibangun, video testimoni tokoh-tokoh nasional terhadap pembangunan monumen, pembacaan puisi bertemakan 'Keadilan', serta ditutup dengan doa dan makan siang bersama. Rahmat mengakui, tidak mudah berjuang menegakkan sebuah keadilan. Namun, ia yakin jika dimulai dengan niat tulus ikhlas semua bisa tercapai. "Memang tidak enak berjuang untuk keadilan, tapi kita harapkan bisa jika dilakukan dengan niat tulus dan ikhlas", ucapnya. Ia menutur, semoga niat menegakkan keadilan bagi dan oleh siapa saja mendapat ridho Tuhan Yang Maha Kuasa. "Niat kita semua menegakkan keadilan semoga di ridohi Tuhan", harapnya.

Monumen Nasional Keadilan persis berdiri di halaman depan gedung “RAHMAT” International Wildlife Museum dan Gallery. Monumen ini mengusung uang koin pada bagian puncaknya. Ini disebut mencerminkan kepedulian masyarakat kecil yang turut serta menegakkan keadilan dengan kebersamaan seluruh lapisan masyarakat.

Gubsu diwakili Staf Ahli Bidang Pendidikan dan Kesehatan, Muhammad Fitriyus, menyampaikan rasa salut terhadap Rahmat Shah selaku penggagas Monumen Nasional Keadilan. "Disamping penggiat satwa, Pak Rahmat juga penggiat keadilan. Saya harap tiga tahun berdirinya monumen ini menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk berjuang menegakkan keadilan khususnya di Sumatera Utara," katanya. Fitriyus juga berharap, dari monumen keadilan ini, keadilan bisa diserukan ke seluruh pelosok di Nusantara. "Mudah-mudahan kita dapat mewujudkan cita-cita keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," serunya.

Ketua MUI Sumut Abdullah Syah yang mengisi tausiyah singkat, menyampaikan pesan-pesan keadilan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. "Kalau kita bersalah, maka akui lah kesalahan itu. Karena hakikat menegakkan keadilan itu jusrtu untuk diri sendiri, bukan saja untuk orang lain. Bahkan, keadilan itu tidak hanya antara manusia dengan manusia. Tapi juga manusia dengan hewan serta manusia dengan alam," katanya. (04)

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat