Pilkada Langsung Berdampak Negatif

Pilkada Langsung Berikan Dampak Negatif kepada Rakyat

Medan, (Mimbar) –Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) H Ajib Shah mengatakan, pilkada yang saat ini berlangsung di sejumlah daerah memberikan dampak lebih negatif kepada rakyat. Untuk itu, pihaknya mendukung rencana pemerintah mengembalikan proses pemilihan kepala daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
        “Memang bicara pilkada yang hari ini berlangsung itu merupakan satu sistem yang dibuat langsung kepada rakyat, tetapi terjadi dampak lebih negatif ke rakyat. Karena perbedaan calon kepala daerah yang didiukung, masyarkat terkotak-kotak, terpecah-pecah.  Tidak mudah mengembalikan masyarakat kembali rukun setelah pilkada,” ujar Ajib, kemarin.
        Menurutnya saat ini, undang-undang pilkada untuk keterwakilan rakyat melalui DPRD yang tengah dibahas tersebut sangat tepat untuk Indonesia. Selain pilkada dipilih langsung oleh masyarakat akan membuat anggaran terlalu tinggi, menurutnya, pemilhan kepala daerah melalui dewan akan meminimalisir penyelewengan yang biasanya terjadi di pilkada langsung.
      “Kalau DPRD berbohong paling oknum anggota DPRD saja. Kalau langsung, rakyat yang berbohong semua calon diterima, calonnya rugi,” bebernya.
      Ajib menegaskan, Golkar Sumut siap mensosialisasikan sikap DPP Partai Golkar  soal pilkada. Dia juga menolak anggapan sebagian pihak penentang pilkada tidak langsung yang mengatakan wacana tersebut merupakan bentuk tidak percaya diri partai.
        “Jangan berperasangka buruklah. Yang jelas, instruksi dewan pimpinan pusat, Golkar akan membantu mensosialisasikan. Apapun yang terbaik bagi kepentingan rakyat kami akan mendukung,” ungkapnya.
      Di sisi lain, DPD Golkar juga menyumbangkan hewan kurban ke beberapa daerah di Medan dan di Sumut pada pada perayaan Idul Adha kemarin. Di Kecamatan Medan Labuhan salah satunya, calon legislatif DPRD Sumut dari Partai Golkar Ade Putra Pandana Nasution dan caleg DPRD Kota Medan  Hj Nazla Khairani menyumbangkan dua ekor sapi untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat sekitar yang merupakan daerah pemilihannya.
      “Kurban sapi ini dagingnya dibagikan kepada warga yang sekitar dan yang kurang mampu. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan  terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama,” ungkap Ade.(09)

Comments

  1. ini yg disebut "tak padai berdansa, lantai yg disalahkan".....tak becus partai memberikan perubahan "mainset" demokrasi rakyat.....sekarang malah cari alasan....kalau calonnya kayak Jokowi dan Ahok.... pasti dipilih.....kita butuh Jokowi2 dan Ahok2 lainnya......bukan menambah "permainan" politik di DPRD makin ramai dan memperparah pembodohan rakyat....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung