Suasana Kondusif Aset Berharga Sumut

 
Suasana Kondusif Aset Berharga Sumut Berdayasaing
 
 
Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi mengakui ancaman instabilitas yang masih menyelimuti kondisi sosial politik nasional menjelang tahun politik 2014 hingga saat ini membuat pihaknya sering “sport jantung” dan belum bisa “tidur nyenyak”, melainkan tetap waspada dan terjaga mencermati setiap fenomena yang berkembang.
“Namun Alhamdulillah kondisi Sumut tetap berkembang dinamis, positip dan kondusif hingga saat ini, di mana masyarakat telah menunjukkan kepedulian yang cukup tinggi memelihara iklim kondusif berlandaskan jiwa dan semangat persatuan kesatuan,” tutur Gubsu menjawab wartawan didampingi Kadis Kominfo Sumut Drs H Jumsadi Damanik SH MHum, kemarin.
            Kehidupan sosial politik yang erat kaitannya dengan perkembangan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat ini juga mendapat porsi khusus dalam paruh awal atau lebih 100 hari kepemimpinan Gubsu bersama wakilnya Ir HT Erry Nuradi MSi.
            Menurut Gubsu, kondisi kondusif ini merupakan aset paling berharga dan bentuk peranserta aktif masyarakat Sumut yang paling besar untuk lebih cepat keluar dari krisis ekonomi dibanding daerah-daerah lainnya, sebab kondisi kondusif merupakan indikator utama bagi bergeraknya sektor riel dan tumbuhnya kepercayaan investor.
Pembangunan kondisi kondusif ini merupakan dasar bagi pembangunan fisik lainnya guna mewujudkan visi dan misi Gubsu “mewujudkan Provinsi Sumatera Utara yang berdaya saing, maju dan  sejahtera”.
            "Suasana kondusif seperti inilah sesungguhnya yang menjadi idaman dan cita-cita rakyat. Kondisi Sumut yang kondusif ini merupakan gambaran Indonesia yang diingankan di masa yang akan datang," ujarnya.
Kondisi Ipoleksosbud Hankam Sumatera Utara di bawah kendali Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST dan Wagubsu Ir HT Erry Nuradi MSi sampai saat ini tetap dalam keadaan kondusif. Hal ini tercipta berkat adanya kerjasama yang baik antar Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), instansi terkait dan peran serta Forum Strategis masyarakat.
Namun Gubsu juga mengakui tidak tertutup kemungkinan terjadinya konflik mengingat sesungguhnya Sumatera Utara memiliki potensi konflik cukup besar, baik dari segi dinamika hetrogenitas masyarakat, sumberdaya alam, perkembangan demokratisasi maupun pengaruh perkembangan global. Inilah tugas besar harus mengantisipasinya.
Suasana kekondusifan Sumatera Utara menjadi daya saing utama yang membuat perekonomian Sumatera Utara tumbuh dengan baik dan selalu di atas rata-rata nasional, begitu juga pertumbuhan investasi dan perdagangannya.
Bahkan Sumatera Utara khususnya kota Medan tetap menjadi salah satu pilihan untuk tempat penyelenggaraan kegiatan yang berskala Nasional maupun Internasional, sehingga kegiatan MICE berkembang pesat yang juga didukung oleh telah tersedianya sarana dan infrastruktur yang representative seperti Bandara Kualanamu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun dan lain-lain.
Salah satu indikator semakin tumbuhnya kepercayaan pihak luar negeri yang tidak terlepas dari peran serta seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga suasana kondusif ini tergambar dari jumlah investasi penanaman modal asing (PMA) yang tumbuh naik signifikan.
Simpul Kerawanan
 
Meski secara umum kondisi Sumut sampai saat ini cukup kondusif dan terkendali dengan baik sehingga Gubsu menyampaikan penghargaan dan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Sumut namun Gubsu juga mengakui kondisi ketertiban dan keamanan di masyarakat masih mengandung simpul-simpul kerawanan.
“Selain itu, pelaksanaan sistem keamanan lingkungan dan ketertiban masyarakat secara swakarsa masih perlu ditingkatkan,” ujar Gubsu seraya mengakui hal ini secara jujur menjadi “PR” untuk memberhasilkan Sumut berdaya saing ke depan.
            Sementara kehidupan sosial politik serta keamanan dan ketertiban yang kondusif ini juga diakui oleh Gubsu sangat didukung secara positip oleh kekuatan infra maupun supra struktur politik di daerah ini, sehingga kondisi kemasyarakatan, tetap dalam keadaan aman, dan cukup tenteram.
Secara faktual, Propinsi Sumut memiliki heterogenitas, baik dari sisi agama, etnis, suku maupun antar golongan. Tercatat di daerah ini terdapat 8 etnis asli, dan hampir semua etnis di negeri ini ada di Sumut, termasuk etnis keturunan, seperti keturunan Tionghoa, Arab dan India.
Kondisi yang majemuk di tengah-tengah isu kedaerahan sebagai dampak otonomi daerah sesungguhnya mengandung potensi konflik yang cukup besar, apabila tidak disikapi secara arif dan bijaksana.  Oleh sebab itu, salah satu kinerja non-fisik Gubsu yang patut digaris-bawahi adalah upaya sekuat tenaga untuk mencegah terjadinya konflik horizontal."Dalam kehidupan sehari-hari, kita bersyukur semua etnis berinteraksi secara rukun dan damai, saling bekerjasama," ujar Gubsu.
Satu hal  lagi yang perlu digarisbawahi bahwa kerukunan antar umat beragama di daerah ini hingga saat ini sangat harmonis, dan masing-masing pemuka umat beragamanya sangat tanggap, responsif, serta arif dan bijaksana dalam menyikapi berbagai isu dan kecenderungan, terutama yang bermuatan "SARA". Hal ini membuktikan bahwa ketahanan kerukunan ummat beragama di Sumut dalam kondisi mantap.
Gubsu juga komit mengantisipasi beberapa isu aktual di Sumatera Utara yang memerlukan antisipasi dan pengamanan secara konprehensif antara lain tahun 2013 ini digelar Pemilukada di 7 Kabupaten di Sumatera Utara yang sudah dilaksanakan di 3 Kabupaten dalam 1 putaran dan baru saja selesai pemungutan suara di 2 kabupaten lagi. Dalam waktu dekat akan digelar 2 kabupaten lagi.
Selanjutnya Pemilu Legislatif maupun Pipres Tahun 2014 secara langsung maupun tidak langsung juga dapat menimbulkan potensi kerawanan akibat suhu politik semakin meningkat. Partisipasi pemilih merupakan ancaman terhadap penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014 yang diperkirakan juga akan rendah. Kondisi ini akan semakin krusial timbulnya apatisme masyarakat dan tidak tertutup kemungkinan adanya provokasi yang dilakukan oleh kelompok tertentu sehingga RPJMN yang mengamanahkan tingkat partisipasi sebesar 71 % tidak tercapai.
Tugas berat lainnya yakni tuntutan pemekaran wilayah baik ditingkat Provinsi maupun Kab/kota sampai wilayah Kecamatan, Kelurahan dan Desa serta Krisis Listrik yang mengakibatkan pemadaman listrik di seluruh wilayah Sumatera Utara dan menimbulkan reaksi masyarakat.
 
Teks Foto :
 
Suasana kondusif bukan hanya di bidang sosial dan perpolitikan melainkan perekonomian yang stabil sehingga Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi selalu meninjau langsung perkembangan bahan pokok di lapangan. (ist)
 

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung