Sanitasi Sekolah Mendukung Proses Belajar
Sanitasi Sekolah Mendukung
Proses Belajar
Medan, (Mimbar) – Lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan
sehat sangat diperlukan untuk mendukung proses belajar mengajar. Fasilitas
sanitasi yang buruk menjadi faktor risiko berbagai gangguan kesehatan.
“Sebagian
besar waktu anak-anak dihabiskan di lingkungan sekolah. Oleh karenanya
lingkungan sekolah yang aman , nyaman daan sehat sangat diperlukan untuk
mendukung proses belajar mengajar,” papar Kepala SatuanKerja (Satker)
PenyehatanLingkunganPermukiman (PLP), Provinsi Sumatera Utara, Budi Wibowo, ST,
belum lama ini di Medan.
Fasilitas
Sanitasi sekolah yang meliputi Air bersih, Toilet (Kamar mandi, WC dan
Urinoir), sarana Pembuangan Air Limbah, Sarana pembuangan Sampah dan
Pengendalian Vektor di lingkungan sekolah perlu mendapatkan perhatian serius
semua pihak.
Fasilitas
Sanitasi atau kesehatan lingkungan yang tidak memadai merupakan faktor risiko
terjadinya berbagai gangguan kesehatan termasuk kecelakaan dan berbagai
penyakit berbasis lingkungan seperti diare, DBD, ISPA,dan lain-lain.
“Kondisi sanitasi yang buruk di
sekolah, merupakan faktor risiko yang mengancam kesehatan anak didik khususnya
dan warga sekolah pada umumnya,” ucapnya didampingi Eben Saragih.
Sanitasi, tambahnya, merupakan
urusan kita bersama. Peran Pemerintah hanyalah sebagai fasilitator. Untuk dapat
menumbuhkan budaya peduli sanitasi dan hidup sehat harus digelakkan di berbagai
sektor terutama bidang pendidikan, dan ini harus dimulai dari pendidikan yang
paling dasar
Kepedulian sanitasi perlu
melibatkan kerjasama yang baik antara pemerintah, dunia usaha, media massa dan
masyarakat. Masyarakat lebih menyadari pentingnya pembangunan sanitasi yang
lebih baik dan pentingnya menerapkan perilaku Hidup Bersih dan sehat.
Pemerintah provinsi Sumatera Utara,
melalui Satker PLP Dinas Tata Ruang dan Permukiman secara berkesinambungan
memberikan edukasi kepada pelajar sekolah dasar di sejumlah kabupaten/kota.
Edukasi meliputi pemilahan sampah,
penanganan sampah dengan pola 3R (reduce, reuse dan recycle), pembuatan kompos metode
takakura dan berbagai pemahaman tentang perilaku hidup sehat yang berdampak
langsung terhadap sanitasi.
“Seperti buang sampah pada
tempatnya, pakai produk ramah lingkungan, dan daur ulang sampah,” ucapnya.
Selain memberikan edukasi,
pemerintah juga memberikan dukungan dengan memberikan bantuan tong sampah
berwarna untuk berbagai jenis sampah. (02)
Comments
Post a Comment