DPRDSU Kecewa Gubsu
Perjuangkan Saham Inalum
DPRDSU Kecewa Gubsu Tidak Libatkan
Dewan
Medan, (Mimbar) - Kalangan anggota DPRD Sumatera Utara
mengaku kecewa Pemerintah Provinsi
daerah ini dan 10 kabupaten/kota
yang ada di sekitar Danau Toba hanya
mendapat jatah saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebesar 30 persen
jika kelak perusahaan itu dikelola Badan Umum Milik Negara (BUMN).
"Jatah
saham untuk Sumut terlalu kecil,"
kata Ketua Komisi C, Isma Fadly Pulungan, Jumat (25/10), menyikapi besaran
pembagian saham yang sudah disepakati
Komisi VI DPR dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan tersebut, .
Politisi Partai
Golkar ini mengatakan Sumut pantas mendapat bagian 60 hingga 70 persen pasca
pengambilalihan PT Inalum dari tangan Jepang." Gubsu harus berusaha
maksimal, Sumut harus dapat bagian 60 persen.Jika dibawah 60 persen maka hal
itu tidak layak dan Gatot berarti gagal dalam memperjuangkan bagian
tersebut,"katanya.
Sebelumnya,
pada rapat yang digelar Selasa (22/10) malam di Senayan serta dihadiri Kepala
Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) Mardiasmo, dan Gubernur Sumut,
Gatot Pujo Nugroho, menyatakan satu dari lima poin rekomendasi Komisi VI DPR
mengatur mengenai pembagian saham antara pemerintah pusat dengan Pemprovsu.
Salah satu poin juga memperkuat isi draf Peraturan Pemerintah (PP) yang
menetapkan BUMN sebagai pengelola Inalum.
Komisi VI DPR
menerima keinginan Pemprovsu beserta 10
pemerintah kabupaten/kota se-kawasan Danau Toba/daerah berpartisipasi memiliki
saham di PT Inalum. Namun kepemilikan pemerintah RI dipertahankan minimal 70
persen.Padahal sebelumnya Pemprov Sumut dan 10 kabupaten/kota menginginkan
untuk mendapatkan 58,87 saham Inalum.
Adapun Ke-10
pemkab/kota itu terdiri tujuh kabupaten/kota yang bersentuhan langsung dengan
kawasan Danau Toba, yakni Taput, Tobasa, Samosir, Humbahas, Simalungun, Karo,
dan Dairi. Sedang tiga kabupaten/kota di bagian hilir Danau Toba yakni Asahan,
Batubara, dan Kota Tanjung Balai.Menurut Isma Fadly, Sumut hanya mendapatkan
bagian terkecil dari saham Inalum, akibat Gubsu tidak melibatkan pihak lembaga
legislatif di daerah ini. "Kita di DPRD Sumut saja tidak pernah dilibatkan
dalam membahas persoalan Inalum," ujar Isma.
Padahal, menurut
dia kekuatan politik sangat penting dalam upaya mendapatkan forsi kepemilikan
saham yang lebih besar dari perusahaan tersebut.(09)
Comments
Post a Comment