Kadis Kominfo Sumut Komit Tingkatkan Gerakan Kurban
Kadis Kominfo Sumut Komit Tingkatkan
Gerakan Kurban dan Infak PNS
Medan,
(Mimbar) - Kepala
Dinas Kominfo Sumut Drs H Jumsadi Damanik SH MHum mengimbau jajaran pegawai
negeri sipil (PNS) beragama Islam khususnya di lingkungan dinas tersebut agar
terus komit meningkatkan gerakan Kurban dan infak dengan menyisihkan sebagian
penghasilan per bulan.
Dengan ini diharapkan saat pelaksanaan
Ibadah Kurban pada Idul Adha semakin banyak jumlah hewan Kurban yang disembelih
sekaligus hasil infak tersebut dapat membantu keluarga pegawai maupun
masyarakat sekitar lingkungan kantor misalnya dalam bentuk pemberian beasiswa.
Kadis
menyampaikan itu kepada wartawan saat pelaksanaan penyembelihan hewan Kurban di
Kantor Dinas Kominfo Sumut di Medan, Selasa (15/10) dan pada kesempatan ini
keluarga besar Dinas Kominfo Sumut menyembelih empat lembu.
Kadis didampingi Sekretaris Dinas
Kominfo HM Ayub dan para Kepala Bidang serta kepala seksi menjelaskan daging
hewan Kurban dibagikan kepada pegawai, petugas kebersihan dan petugas keamanan
Dinas Kominfo Sumut dan sebagian lainnya untuk masyarakat di sekitar kawasan
kantor tersebut.
Lebih lanjut Kadis Kominfo menyampaikan komitmen gerakan kurban sangat positip.
“Sebagaimana yang telah berlangsung di Dinas Kominfo, setiap bulan PNS yang
berniat berkurban menitipkan sebagian dari gajinya secara ikhlas kepada
bendaharawan gaji, sehingga setahun terkumpul dana yang cukup untuk berkurban,”
jelasnya.
Menurutnya, ini yang menjadi gerakan
berkurban yang dipersiapkan setahun sebelumnya namun hendaklah secara ikhlas
sesuai niat masing-masing. “Gerakan berkurban yang dipersiapkan ini sangat
memungkinkan, apalagi saat ini dapat disisihkan dari sebagian tambahan
penghasilan PNS (TPP) atau gaji ke-13 misalnya,” ujarnya.
Sementara
itu para peserta Kurban umumnya mengemukakan bersyukur dapat melaksanakan
ibadah ini dan Qurban adalah perlambang atau simbol bahwa pelakunya siap
mengorbankan apa saja demi Allah SWT. Untuk Allah SWT, seorang Muslim tidak
ragu-ragu lagi menyerahkan harta, jiwa dan raganya.
Di samping
berdimensi vertikal, ibadah Qurban juga bermakna horizontal. Orang yang
berkurban harus membagi-bagikan daging Qurban kepada fakir-miskin dan
sesungguhnya hal ini merupakan pelajaran penting bagi kita tentang arti
“berbagi”.
Harta yang
kita nikmati sesungguhnya bukan milik kita sendiri. Allah-lah yang mengamanahkan
harta itu kepada kita agar kita bisa hidup lebih terhormat, tidak meminta-minta
dan tidak bergantung kepada orang lain.
Jadi sangat jelas bahwa Ajaran ini juga
merupakan bentuk rasa kesetiakawanan sosial dan bagian dari kesalehan sosial.
“Karenanya setelah melaksanakan Ibadah ini mari terus kita lestarikan
rasa kesetiakawanan sosial termasuk dalam bentuk kearifin lokal yang kita
miliki,” tutur Sekretaris Dinas HM Ayub.
Kesetiakawanan dan kesalehan social,
ujarnya merupakan momentum untuk saling menghargai, menyayangi dan saling
membantu antar sesama. Kesetiakawanan sosial tidak melihat etnis, budaya dan
tingkat pendidikan. Karenanya kita harus menanamkan di hati sanubari
masing-masing rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi.
Kita mulai saja dari hal yang kecil di
lingkungan masing-masing. Seperti peduli pada tetangga yang kesulitan,
menyantuni anak yatim piatu atau menjadi bapak angkat untuk melanjutkan
pendidikan anak kurang mampu. Dengan kesetiakawanan dan kesalehan sosial, kita
yakin negara kita akan bangkit di masa depan. Itu sudah terbukti, kita sukses
melawan segala bentuk gangguan dengan rasa kesetiakawanan sosial. (04)
Teks Foto B :
Sekretaris
Dinas Kominfo Sumut H M Ayub melakukan penyembelihan lembu Kurban di Dinas
Kominfo Sumut dan pada kesempatan ini keluarga besar Dinas Kominfo Sumut
menyembelih empat lembu Selasa (15/10). (04)
Comments
Post a Comment