HADAPI OPERASI SENYAP ISIS, BNPT LATIH PEMUDA ANTI RADIKALISME PRO-KEKERASAN


HADAPI OPERASI  SENYAP ISIS, 
BNPT LATIH PEMUDA ANTI RADIKALISME PRO-KEKERASAN

Medan, (Mimbar) - Masih kencangnya operasi senyap kelompok dan pendukung ISIS dalam menyebarkan paham radikalisme pro kekerasan di masyarakat melalui sosial media maupun pertemuan tertutup telah mendorong Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk terus memberikan pelatihan bagi kalangan pemuda dan lembaga kemasyarakatan.

Pelatihan ini agar mereka mampu berperan aktif dalam meningkatkan ketahanan masyarakat dari pengaruh paham radikalisme pro kekerasan.  

Igor Tanjung Pambuko dari BNPT mengemukakan itu kepada wartawan di Medan, Selasa (10/5) seraya menjelaskan kegiatan pelatihan ini igelar dua hari di Hotel Grand Serela Medan Rabu dan Kamis (11 dan 12/5) dilaksanakan bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumut.

Pelatihan juga menggandeng perwakilan organisasi kemasyarakatan di Indonesia yang selama ini aktif membendung penyebaran paham radikalisme pro-kekerasan seperti Maarif Institute, Search for Commonground, Peace Generation, Institut Titian Perdamaian dan lainnya sebagai pembicara dan fasilitator.

Dalam kegiatan pelatihan tersebut para pemuda dan perwakilan organisasi kelompok kemasyarakatan telah diperkenalkan dengan metode dan pendekatan maupun praktek-praktek terbaik dalam melaksanakan program pencegahan radikalisme pro kekerasan atau yang dikenal di forum internasional sebagai Countering Violent Extremism (CVE) atau penanggulangan ekstrimisme dengan kekerasan. 

Di akhir pelatihan para peserta secara kelompok diharapkan dapat menyusun gagasan konkrit maupun perencanaan untuk melakukan kegiatan kemasyarakatan yang ditujukan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dari pengaruh paham radikal pro-kekerasan. 

Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh BNPT tersebut merupakan bagian dari aksi global dalam pencegahan ekstrimisme dengan kekerasan (CVE) yang diinisiasi oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon, melalui peluncuran Rencana Aksi Sekjen PBB untuk pencegahan ekstrimisme dengan kekerasan pada akhir tahun lalu. 

Indonesia dan negara-negara anggota PBB lainnya diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam melaksanakan rencana aksi Sekjen PBB tersebut baik secara nasional maupun melalui kerjasama secara regional dan multilateral.

Medan dipilih sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan pelatihan tersebut mengingat kalangan muda di Medan yang cukup aktif di sosial media merupakan potensi yang dapat terus dikembangkan sebagai bagian dari gerakan masyarakat untuk  membendung kampanye penyebaran radikalisme pro-kekerasan.  

Selain itu masyarakat Medan yang multi etnis dan budaya mempunyai akar kuat dalam melaksanakan kehidupan kemasyarakatan yang penuh toleransi yang merupakan modal utama dalam membendung penyebaran paham radikalisme pro-kekerasan di Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung