Plt Gubsu : Sumut Harus Jadi Kekuatan Agrobisnis Utama


Plt Gubsu : Sumut Harus Jadi Kekuatan Agrobisnis Utama

Medan, (Mimbar) - Plt Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi menyambut baik pelaksanaan Lokakarya dan Seminar Mencari Model Pemberdayaan dan Peremajaan Perkebunan untuk Sawit Indonesia yang Berkelanjutan yang akan digelar pada Sabtu (27/5) di Hotel Polonia. Melalui seminar tersebut diharapkan lahir model pengembangan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan untuk kemajuan ekonomi Sumut.

Hal itu disampaikan Plt Gubsu H T Erry Nuradi saat menerima panitia pelaksana seminar  yaitu penanggungjawab Prof Dr Ir Mhd Assad, M.Si yang juga Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Komda Medan, Consortium for Studies on Palm Oil (CSPO) dan Universitas Sumatera Utara.

Dikatakan Plt Gubsu,pemerintah mendukung semua pihak yang ikut berperan mendukung pemerintah untuk merancang kebijakan yang dapat memajukan pertanian dan perkebunan khususnya di Sumut. “Segenap kekuatan harus disinergikan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dan potensi yang ada agar Sumut benar-benar menjadi kekuatan agrobisnis utama di Indonesia,” ujar Erry. 

Pihaknya menyambut baik penyelenggaraan seminar dengan topik yang memang masih menjadi kendala. Sebagai sentra perkebunan sawit dengan penghasil kelapa sawit nomor dua terbesar di Indonesia, menurut Plt Gubsu Sumut harus memiliki model pengembangan perkebunan sawit yang berkelanjutan. Dia menambahkan, Sumut memiliki potensi besar dengan jumlah lahan perkebunan yang luas serta didukung dengan kebijakan industrialisiasi yang ramah lingkungan diantaranya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei di Simalungun.

Berdasarkan cacatatan Dinas Perkebunan Sumut, ada 460 ribuan hektar lahan sawit milik petani dari total 1,2 juta areal perkebunan sawit di Sumut. Kepala Dinas Perkebunan, Herawati mengungkapkan kendala utama yang dihadapi para petani sawit adalah akses permodalan untuk peremajaan perkebunan sawit. Pihaknya mendorong para petani untuk dapat memanfaatkan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit sebagai BLU yang menarik dana pungutan dari industri kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) sejak 1 Juli 2015.

Dijelaskan Herawati, Dinas Perkebunan telah menyiapkan berbagai model skim peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat, khususnya skim bagimana mendapatkan dana BPDP kelapa sawit. Dia mengatakan, perlu dukungan kalangan perbankan sebagaimana yang dilakukan Riau dimana petani didukung dan didampingi oleh Bank Riau. Untuk itu pihaknya berharap Bank SUmut dapat mendampingi petani sawit SUmut mendapatkan dana BPDP kelapa sawit.

Ketua Umum Perhepi Komda Medan, Prof M Asaad mengungkapkan Perkembangan perkebunan sawit di Indonesia mula menurun dengan meningkatnya perkebunan sawit yang telah melewati umur ekonomis. Tercatat pada tahun 2016 sekitar 4,3 juta ha lahan perkebunan sawit sudah saatnya diremajakan.

Disamping itu pesatnya pertambuhan  sawit juga menimbulkan kekhawatiran terhadap penurunan dampak lingkungan. “Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu model pengelolaan perkebunan sawit dan peremajaan yang lebih memperhatikan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan lingkungan,” katanya. Dengan demikian diharapkan perkebunan sawit tidak hanya menguntungkan dalam jangka pendek tetapi juga tetap berperan secara berkelanjutan.

Dengan pertimbangan tersebut Perhepi Komda Medan, Consortium for Studies on Palm Oil (CSPO) dan Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan seminar untuk mencari Model pemberdayaan dan peremajaan perkebunan untuk sawit Indonesia yang berkelanjutan. CSPO merupakan konsorsium peneliti yang beranggotakan 5 universitas dari 3 negara penghasil sawit utama dunia yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand. Konsorsium tersebut diinisiasi oleh peneliti USU, UNIMAL, UNJA, UPM dan PSU yang keseleuruhannya memiliki latar belakang agribisnis.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tabnggal 27-28 Mei 2016 dengan pembicara Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Bayu Krisnamurthi, Ketua DMSI Derom Bangun, Rektor USU Prof Runtung Sitepu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara Herawati, etua KUD Mukti Jaya Bambang dan Ketua Asosiasi Amanah Sunarno. Dalam kesempatan tersebut akan dilaksanakan juga pengukuhan pengurus Perhepi Kota Medan oleh Ketua Umum Perhepi Pusat Bayu Krisnamurthi.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung