Bank Sumut Diminta Ambil Peran Lebih Besar di Pulau Nias

SIARAN PERS

Anggota Komisi C DPRD Sumatera Utara dalam kunjungan kerjanya ke Pulau Nias, mendengarkan paparan kinerja Bank Sumut Cabang Gunung Sitoli dan Cabang Teluk Dalam pada acara Rapat Dengar Pendapat di Aula Grand Kartika, Gunung Sitoli, Kamis (12/5/2016).


Kunjungan Kerja Komisi C DPRD Sumut ke Gunung Sitoli
Bank Sumut Diminta Ambil Peran
Lebih Besar di Pulau Nias

Medan,   Mei 2016 (Mimbar) - Sebagai bank pembangunan daerah (BPD), Bank Sumut diminta untuk mengambil peran lebih besar dalam meningkatkan pembangunan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Pulau Nias melalui terobosan pemasaran produk perbankan yang inovatif dan kompetitif.

Himbauan itudisampaikan kalangan anggota Komis C DPRD Sumatera Utara pada kunjungan kerjanya ke Pulau Nias setelah mendengarkan paparan kinerja Bank Sumut Cabang Gunung Sitoli dan Cabang Teluk Dalam dalam acara Rapat Dengar Pendapat secara terpisah di Aula Grand Kartika, Gunung Sitoli, Kamis (12/5/2016).

Sebelumnya, Pemimpin Bank Sumut Cabang Gunung Sitoli Herki Simanjuntak memaparkan,  dalam dua tahun terakhir periode 2014 dan 2015 Bank Sumut Cabang Gunung Sitoli megalami pertumbuhan kinerja yang positif. Hal itu ditandai dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 20,67% yakni dari Rp 625,19 milyar pada tahun 2014 menjadi Rp 754,45 milyar pada tahun 2015. Sedangkan kredit yang disalurkan meningkat dari Rp 393,97 milyar pada tahun 2014 menjadi Rp 418,63 milyar. Perolehan laba juga meningkat 16% dari Rp 64,5milyar pada tahun 2014 menjadi Rp 74,6 milyar pada tahun 2015.

Menyinggung rasio NPL (kredit macet),  Herki Simanjuntak mengungkapkan, Bank Sumut Cabang Gunung Sitoli berhasil menekan rasio NPL dari 4,39% pada 2014 menjadi 2,59% pada tahun 2015. Sedangkan nilai write off (hapus buku) pada tahun 2015 sebesar Rp 4,2 milyar terhadap 20 debitur bermasalah. “Kita tidak akan berhenti untuk terus menagih sampai debitur tersebut melunasi kewajibannya,” tegas Herki.

Herki lebih jauh mengungkapkan, Bank Sumut Cabang Gunung Sitoli telah memberikan kontribusi ke Pemkab Nias dalam bentuk deviden dan jasa giro RKUD (Rekening Kas Umum Daerah). Pada tahun 2015, Pemkab Nias yang memiliki saham di Bank Sumut sebesar Rp 21,856 milyar atau 2,2% dari total saham yang ada, memperoleh deviden sebesar Rp 9,2 milyar pada tahun 2014, demikian juga proyeksi deviden tahun 2015. Kontribusi PAD di Nias berpotensi meningkat dengan rencana penyertaan saham Pemkab Nias Utara dan Pemkab Nias Barat yang akan disahkan pada tahun 2016 ini. Sedangkan kontribusi dari jasa giro RKUD pada 2015 secara total di 4 kabupaten/kota yakniPemkab Nias, Pemko Gunung Sitoli, Pemkab Nias Utara dan Pemkab Nias Barat sebesar Rp 20,13 milyar.

Sementara Pemimpin Bank Sumut Cabang Teluk Dalam Syamsul Bahri mengungkapkan, kontribusi Bank Sumut terhadap PAD Pemkab Nias Selatan selaku shareholders dengan kepemilikan saham Rp 6,389 milyar adalah perolehan deviden sebesar Rp 2,637 milyar pada tahun 2014 dan diperoyeksikan Rp 2,691 milyar pada tahun 2015. Kontribusi lainnya dalam bentuk jasa giro RKUD sebesar Rp 852 juta pada tahun 2014 dan Rp 363 juta pada tahun 2015.

Syamsul menjelaskan, perolehan deviden untuk Pemkab Nias Selatan tidak terlepas dari keberhasilan Bank Sumut Cabang Teluk Dalam dalam mencetak laba sebesar Rp 17,52 milyar pada 2014 dan Rp 17,49 miliyar pada tahun 2015.

Syamsul mengakui untuk perolehan DPK  terjadi sedikit penurunan pada tahun 2015 dibannding tahun 2014, yakni dari  Rp 124,37 milyar pada tahun 2014 menjadi Rp 109,49 milyar pada tahun 2015. Namun hal yang positif, jumlah tabungan menempati posisi tertinggi dibandingkan simpanan giro, dimana tabungan pada tahun 2015 mencapai Rp 62,10 milyar atau 57% dari total DPK. Sedangkan simpanan giro hanya 13% dan deposito sekitar 30%.

Sementara penyaluran kredit pada tahun 2014 sebesar Rp 207,79 milyar pada tahun 2014 dan meningkat menjadi Rp 223,57 milyar pada tahun 2015, dengan rasio NPL sebesar 1,62% atau berhasil diturunkan dari tahun 2014 dimana NPL sebesar 1,68%. Sedangkan jumlah  kredit yang dihapus buku (write off) tahun 2015 sebesar Rp 843 juta.

Buat Terobosan
Menangapi paparan tersebut, Wakil Ketua Komisi C DPRD Sumut HM Hanafiah Harahap meminta agar pihak manajemen Kantor Pusat Bak Sumut di Medan memberikan perhatian khusus dan melakukan evaluasi  mendalam terhadap andil keberadaan Bank Sumut di Pulau Nias dalam upayanya mendorong peningkatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di 5 kabupaten/kota di wilayah tersebut. .

Dia menilai dengan sumber daya alam ekonomi Nias yang potensial,  optimalisasi Bank Sumut memberikan kontribusi bagi PAD Nias masih sangat mungkin ditingkatkan lebih besarjika Bank Sumut memiliki mindset pembangunan dan keunggulan kompetitif dengan tidak terpaku pada captive marketseperti mengandalkan Kredit Multi Guna (KMG). Dengan mindset yang progresif, Bank Sumutakan memiliki terobosan yang inovatif dalam pemasaran produk dana dan kredit.

Senada  denga HM Hanafiah, anggota Komisi C Fanotona Waruwu dan Sutrisno Pangaribuan mengingatkan agar Bank Sumut di Nias mengembangkan produk dan program yang dapat mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah yang memiliki potensi agrobisnis dan industri parisiwisata tersebut.  “Kebutuhan akan hadirnya Bank Sumut di Nias sangat tinggi. Karena itu pengembangan program bank pembangunan daerah yang inovatif harus dilakukan sesuai dengan hakikat dilahirkannya Bank Sumut,” ujar Sutrisno seraya juga berharap Bank Sumut dapat menjadi bank terdepan dalam pembiayaan pembangunan proyek-proyek infrastruktur di Nias baik yang bersumber dari dana APBN maupun APBD.

Sementara anggota Komis C lainnya, Ebenejer Sitorus, mengatakan upaya Bank Sumut meningkatkan perolehan laba dan deviden guna mendongkrak PAD di Nias harus tetap menerapkan efisensi biaya operasional dan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Dia menilai, meski kedua kantor cabang Bank Sumut di Pulau Nias mampu menekan rasio NPL (kredit bermasalah) di bawah benchmark  yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, namun kebijakan write off (hapus buku) jangan sampai menjadi beban terus-menerus yang dapat menggerus laba. Dia meminta agar manajemen Bank Sumut melalukan evaluasi dan perbaikan terhadap kinerja kredit terutama dengan meminimalisir kemungkinan kejadian fraud dalam tranksaksi kredit, termasuk kehati-hatian terhadap nilai barang agunan debitur. Hal ini untuk menghindari kerugian bank jika terjadi kredit macet dimana barang agunan yang akan dilelang di kemudian hari tidak memiliki nilai sebagaimana mestinya.

 

Kontak person:
Pls. Pemimpin Bidang Public Relations PT. Bank Sumut
Erwinsyah
Hp. 081263610034


 

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung