Selama 2013 Sumut Ciptakan 187.966 Wirausaha Baru
Selama 2013 Sumut Ciptakan 187.966 Wirausaha Baru# Rekrut 274.812 Tenaga Kerja
MEDAN- Pertumbuhan wirausaha baru khusus sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Sumatera Utara sepanjang tahun 2013 mencapai 6,53 persen. Di tengah tekanan ekonomi dunia dan regional yang cenderung lesu, di Sumatera Utara masih mampu memunculkan 187.966 pelaku UMKM yang mampu menyerap 274.812 tenaga kerja .
# Serap Dana Perbankan Rp.
37,5 Trilyun
MEDAN- Pertumbuhan wirausaha baru khusus sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Sumatera Utara sepanjang tahun 2013 mencapai 6,53 persen. Di tengah tekanan ekonomi dunia dan regional yang cenderung lesu, di Sumatera Utara masih mampu memunculkan 187.966 pelaku UMKM yang mampu menyerap 274.812 tenaga kerja .
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Sumatera Utara
Drs Masri, Msi, Minggu (12/01). “UMKM masih menjadi andalan dalam mengurangi
angka pengangguran dan jumlah penduduk miskin serta menopang pertumbuhan
ekonomi,” kata Masri.
Dia menjelaskan bahwa telah terjadi pertambahan jumlah wirausaha mikro
kecil menengah di Sumatera Utara dari sebanyak 2.877.765 pelaku usaha pada
tahun 2012, bertambah menjadi 3.065.731 usaha pada tahun 2013 atau tumbuh
6,53%. Keberadaan UMKM tersebut telah berhasil menyerap sejumlah 4.676.143
tenaga kerja pada tahun 2012, dan meningkat 5,88% pada tahun 2013 menjadi
sebanyak 4.950.955 tenaga kerja.
Kepada wartawan, Masri menjelaskan bahwa, sektor UMKM strategis bagi perekonomian
naik nasional mauppun daerah. Karena itu mendorong munculnya pelaku usaha baru
menjadi salah satu program strategis pemerintah.
Salah satu kendala yang dialami para pelaku usaha adalah minimnya permodalan
khususnya banyak pelaku UMKM yang tidak mampu mengakses permodalan perbankan. Karena
itu, melalui kegiatan pendampingan, pihaknya terus mendorong UMKM agar mampu
menjangkau permodalan perbankan.
Pada
Tahun 2013 UMKM di Sumatera Utara mampu menyerap dana perbankan sebesar Rp.
37,5 Trilyun.
Selain pendampingan
yang diselenggarakan,
adanya peraturan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan
bank menyalurkan kredit kepada UKM menjadi pendorong terjangkaunya
permodalan perbankan.
Salah satu upaya menambah wirausaha
baru adalah dengan menubuhkan jiwa wirausaha
dari kalangan mahasiswa.
Pada tahun 2013, sebanyak 52 pelaku usaha dari kalangan mahasiswa mendapat
bantuan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan dana sebesar Rp.
250.000.000.
“Dari 52 wirausaha baru ini diharapkan menjadi pelopor lahirnya wirausaha-wirausaha baru dari kalangan mahasiswa lainnya,” kata Masri.
Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan upaya dan kerjasama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara dengan Universitas Sumatera Utara dan Kopertis Wilayah I Sumut – NAD.
“Dari 52 wirausaha baru ini diharapkan menjadi pelopor lahirnya wirausaha-wirausaha baru dari kalangan mahasiswa lainnya,” kata Masri.
Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan upaya dan kerjasama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara dengan Universitas Sumatera Utara dan Kopertis Wilayah I Sumut – NAD.
Koperasi Tumbuh
4,61 %
Lebih jauh lagi, Masri memaparkan perkembangan koperasi sepanjang periode 2012–
2013 yang secara kelembagaan mengalami perkembangan yang cukup baik. Perkembangan jumlah koperasi di
Sumatera Utara untuk periode 2012 – 2013 mengalami peningkatan sebanyak 518 unit atau 4,61 persen.
Sementara itu persentase koperasi aktif yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) meningkat sebanyak 81 unit koperasi atau 2,00 persen. Pelaksanaan RAT merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja kelembagaan koperasi karena RAT merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi yang memfasilitasi partisipasi anggota secara formal dalam menetukan arah dan program kegiatan koperasi setiap tahunnya.
Sementara itu persentase koperasi aktif yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) meningkat sebanyak 81 unit koperasi atau 2,00 persen. Pelaksanaan RAT merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja kelembagaan koperasi karena RAT merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi yang memfasilitasi partisipasi anggota secara formal dalam menetukan arah dan program kegiatan koperasi setiap tahunnya.
Jumlah serapan
tenaga kerja di bidang koperasi (manajer dan karyawan) pada periode 2012 – 2013 juga mengalami peningkatan yaitu
sebesar 49 orang atau 3,40 persen manajer dan 862 orang atau 8,13 persen
karyawan. Jumlah anggota koperasi juga menunjukkan peningkatan sebesar 104.567
orang atau 5,25 persen. Salah satu faktor penyebab peningkatan jumlah anggota
koperasi ini yaitu meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.(#)
Comments
Post a Comment