Waspadai 226 Titik Rawan Jelang Pemilu
Gubsu: Waspadai 226 Titik Rawan Jelang Pemilu
# Sikap Tidak Siap Kalah Berpotensi Rusak Ketenteraman Masyarakat
MEDAN -
Untuk
memantapkan persiapan pengamanan menjelang pelaksanaan Pemilu
Legislatif dan Pemilu Presiden yang tinggal beberapa bulan lagi,
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara , Polda Sumatera Utara dan Kodam
I/Bukit Barisan menggelar apel persiapan pengamanan.Gubernur Sumatera
Utara H Gatot Pujo Nugroho ST,MSi saat menjadi inspektur apel yang
digelar di Lapangan Benteng, Medan, Senin (27/1) mengingatkan di
Sumatera Utara sedikitnya terdapat 226 titik rawan yang harus
diwaspadai.
226
titik rawan tersebut merupakan hasil pengamatan dan analisis tim
terpadu penanganan gangguan keamanan selama 2013. Berdasarkan catatan
konflik tersebut bermuara pada empat permasalahan yaitu konflik sumber
daya alam, konflik SARA, konflik batas wilayah dan konflik
Poleksosbudhankam.
Di depan pasukan gabungan TNI dan Polri serta PNS
dan masyarakat, Gubsu menambahkan, dari ke empat sumber konflik tersebut,
konflik sumber daya
alam merupakan titik rawan tertinggi mencapai 188 titik yang tersebar di beberapa
kabupaten/kota.
Sepanjang
tahun 2013, Pemprovsu bersama TNI dan Polri berhasil mengamankan dan
menyelesaikan 180 titik potensi konflik, dan tahun 2014 ini mereka terus
berupaya menyelesaikan potensi konflik di 156 lokasi lain.
Gubsu menambahkan, meski titik rawan konflik cukup besar, namun harus diakui kondisi Sumatera Utara yang memiliki beragam budaya , suku, agama dan ras masih tergolong aman kondusif. Hal ini menunjukkan Sumatera Utara yang beragam tetap kuat dalam bingkai Indonesia yang satu, dengan pemahaman seperti itu daerah ini sering disebut miniatur Indonesia.
Gubsu mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk
meningkatkan sistem peringatan dini dan tanggap dini dalam memelihara ketentraman
dan ketertiban masyarakat. Peran tokoh-tokoh masyarakat dan
komponen strategis lainnya harus dijaga. Sebab sesungguhnya melindungi masyarakat, kerukunan
nasional serta keutuhan NKRI adalah tanggung jawab bersama.
Lebih lanjut Gubsu juga kembali mengingatkan di tahun 2014
ini merupakan sebagai tahun politik karena bangsa Indonesia akan menggelar
pemilu legislatif tanggal 9 April dan
pemilu presiden 9 Juli 2014.
"Sebagai tahun politik, tentu memberi
gambaran semakin tingginya dinamika di tengah masyarakat, sehingga berpotensi
menimbulkan kerawanan -kerawanan konflik. Kita harus menjaga suasana kondusif ini sekuat tenaga, "papar Gubsu.
Sejauh
ini potensi konflik Pemilu di Sumatera Utara masih tak beranjak dari
permasalahan DPT, serta belum mantapnya kesadaran dan pendidikan politik
masyarakat
dalam melaksanakan demokrasi, plus fenomena
menurunnya animo masyarakat juga sikap pesimistis atas penyelenggaraan
proses demokrasi.
"Harus juga diwaspadai sikap siap menang tapi tidak siap kalah, sehingga
berdampak pada terganggunya kerukunan
masyarakat. Tidak siap kalah ini berpotensi munculnya aksi unjuk rasa,ini harus kita waspadai bersama," jelas Gubsu.(#)
Comments
Post a Comment