Apresiasi terhadap Mantan Gubernur di Sumut Masih Minim


Apresiasi terhadap Mantan Gubernur di Sumut Masih Minim

Medan, (Mimbar) -  Wakil Gubernur Sumatera Utara Ir.H.Tengku Erry Nuradi, M.Si mengaku prihatin dengan masih minimnya apresiasi masyarakat  terhadap mantan Gubernur Sumut. Keprihatinan itu diungkapkannya saat membuka seminar Buku Para Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara di Hotel Grand Antares Medan, Rabu ( 8/1).

Seminar yang digelar atas kerjasama Badan Kesbangpollinmas Provsu dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dihadiri ratusan analis buku dan pelaku sejarah. Tampak hadir Kepala Badan Kesbangpollinmas Provsu H.Eddy Syofian, MAP, Dekan Fak.Ilmu Budaya USU DR.Syahron Lubis, Pengurus Legiun Veteran RI H.M.TWH, Pengurus DHD 45, Para Dosen dan ratusan mahasiswa lainnya.

Wagubsu menekankan sebagai negara yang besar, kita perlu menghargai jasa pahlawan bangsa. Menurutnya berkat perjuangan merekalah kita menjadi seperti sekarang ini. Pahlawan, sejatinya adalah orang yang memperjuangkan kepentingan bangsa termasuk membangun dan mencerdaskan bangsa.

Guru misalnya, ujar Wagubsu, adalah orang yang turut mencerdaskan anak bangsa. Meski mereka tidak mendapat tanda jasa dari Presiden, namun mereka tetaplah pahlawan bagi generasi bangsa. Tak berbeda dengan guru, sosok gubernur juga termasuk orang yang berjasa dalam pembangunan daerahnya, begitu juga dengan presiden dan pemimpin lainnya. Untuk itu Wagubsu mengajak seluruh warga Sumut untuk bisa berikan apresiasi kepada mantan gubernur setidaknya menjadikan nama mereka menjadi nama ruas jalan agar tetap bisa dikenang.

Dia sendiri ketika menjabat bupati Serdang Bedagai, bekerjasama dengan anggota DPRD setempat, telah pun melahirkan keputusan penamaan jalan H.Tengku Rizal Nurdin mantan Gubsu  yaitu jalan  simpang tiga menuju Pantai Cermin sepanjang 10  KM. Dengan penamaan itu setidaknya masyarakat akan terus mengenang nama mereka bahkan diharapkan bisa menginspirasi untuk sama membangun Sumut lebih baik.

Terkait seminar , Wagubsu berikan apresiasi yang tinggi kepada para penulis buku Para Pahlawan Nasional Sumatera Utara. Wagubsu memuji usaha besar mereka yang menurutnya dapat membangkitkan jiwa nasionalisme dan bela bangsa bagi para pembacanya. Malah, Wagubsu menginginkan buku tersebut menjadi buku wajib di seluruh sekolah di Sumut mulai SLTP , SLTA dan Universitas .

"Saya khawatir dari ke sepuluh nama pahlawan nasional asal Sumut itu hanya sedikit orang yang mengetahuinya padahal mereka itu adalah pahlawan nasional. Karenanya saya apresiasi terbitnya buku ini," ujar Tengku Erry.

Senada dengan Wagubsu, Kaban Kesbangpollinmas Provsu Eddy Syofian juga menganggap perlunya mengapresiasi jasa para pahlawan setidaknya dengan terus mengenang jasa mereka. Satu dari upaya tersebut, dia dan beberapa penulis lainnya berhasil membuat buku Para Pahlawan Nasional Sumut.

Eddy berharap buku tebal itu dapat menambah referensi bagi penulisan sejarah pahlawan dan dapat menularkan jiwa kepahlawanan bagi para pembacanya. Adapun kesepuluh pahlawan nasional suut tersebut adalah Sisingamangaraja XII,Ferdinan Lumban Tobing, Zainul Arifin, Donal Isac Panjaitan ( DI Panjaitan ), Tengku Amir Hamzah, Adam Malik, Abdul Haris Nasution, Kiras Bangun ( Garamata), Teuku Mohammad Hasan dan Tahi Bonar Simatupang ( TB Simatupang). (ant)

Teks C :
Wagubsu Ir H Tengku Erry Nuradi MSi membuka seminar Buku Para Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara, Rabu ( 8/1). (ist)


Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat