SBY SampaikanEmpat Arahan


Solusi Sinabung Diumumkan Pagi Ini
SBY SampaikanEmpat Arahan
# Gubsu: Huntara Bagi 3.437 Warga Radius 3 km Mendesak
 
Medan, (Mimbar) - Presiden Susilo Bambam Yudoyono (SBY) langsung melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan sejumlah Menteri setelah sampai di posko utama pengungsi Kabanjahe Kamis (23/1).

Dalam sambutan Presiden SBY, ada beberapa poin yang disampaikan terkait pemerintah pusat dalam jangka panjang untuk korban erupsi gunung sinabung. Seperti memikirkan keselamatan para korban, penanganan pengungsi Sinabung dalam hal ekonomi dan relokasi.

Presiden mengatakan, bangsa Indonesia telah banyak pengalaman dalam mengelola bencana, mulai dari tsunami Aceh, gempa Padang, erupsi Merapi dan sebagainya. Masalah Sinabung telah dibahas sebanyak tiga kali dalam sidang kabinet.

Koordinasi dengan pemda Karo dan Pemda Sumatera Utara juga sudah dilakukan. Solusi akan disampaikan Jumat pagi (24/1), besok.

Empat arahan Presiden yang harus dituntaskan dalam penanganan erupsi Sinabung, yaitu pertama penanganan bencana sesuai prioritasnya. Pemerintah kabupaten dibantu pemerintah provinsi dan Badan Nasional Penannggulangan Bencana (BNPB).

"Utamakan penyelamatan jiwa. Jangan ada korban jiwa," kata Presiden, SBY dalam arahannya dihadapan sejumlah Menteri terkait, Kapolri, Panglima TNI, Gubsu, Bupati dan pejabat lsinnya, Kamis (23/1).

Arahan kedua, adalah pemenuhan kebutuhan dasar, psikologis dan sosial. Pendidikan tidak boleh ada yang drop out, dan mengupayakan mata pencaharian apa yang harus dilakukan di pengungsian.

Cash for work atau dana tunai perlu dilanjutkan dan diperbanyak agar ada pekerjaan dan dapat penghasilan. Pelayanan pengungsi juga harus lebih baik dan merata.

Arahan ketiga Presiden soal solusi pertanian, baik berupa pemberian bibit pertanian maupun bantuan kredit. Bantuan perbankan diberikan bagi yang tidak bisa mengembalikan pinjaman karena pertaniannya hancur.

Presiden juga menekankan soal relokasi penduduk yang tinggal di radius 3 km karena tidak aman. Kegiatan pertanian boleh dilakukan tetapi tempat tinggalnya harus di luar lahan itu.

Presiden memerintahkan agar dicari dan dihitung berapa areal yang diperlukan untuk relokasi." Kebijakan dan anggaran dari pusat tetapi implementasi oleh pemda. Masyarakat harus mendukung karena relokasi demi keselamatan
bersama" katanya.

Sebelumnya, Presiden mendapat laporan bahwa bencana Erupsi Gunung Sinabung di Karo masih belum dapat dipastikan kapan berakhir. PVMBG memperkirakan karakter Gunung Sinabung mirip dengan Gunung Merapi. Bahwa erupsi masih terjadi selama 2 hingga 3 bulan, lalu berhenti kemudian akan istirahat dan setelah 4 tahun akan kembali aktif.

Perkiraan awal kerusakan akibat erupsi Gunung Sinabung lebih dari Rp 1 trilyun, dimana kerusakan sektor pertanian Rp712 milyar, perumahan Rp234 milyar dan lainnya. Pengungsi terus bertambah. Saat ini pengungsi 28.715 jiwa (9.045 KK).
Sementara itu setelah meninjau kondisi pengungsian korban erupsi Gunung Sinabung, Kamis (23/1/2014), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji segera mengumumkan sejumlah kebijakan terkait dampak bencana erupsi Gunung Api Sinabung pada Jumat (24/1) pagi. Kepada Presiden SBY, Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho meminta pemerintah pusat membantu pembangunan hunian sementara (huntara) bagi 3.437 warga dari beberapa desa yang masuk radius 3 km.

Sambil mendampingi Presiden berdialog dengan pengungsi, Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho kepada Presiden SBY secara khusus meminta agar pemerintah pusat segera membantu penyediaan hunian sementara dan relokasi bagi 3.437 warga dari beberapa desa yang masuk 3 km sekitar Gunung Sinabung.

“Yang paling mendesak adalah relokasi bagi  warga yang tinggal di radius 3 kilometer dari Gunung Sinabung. Mereka  sebanyak 3.437 jiwa atau 921 kk yang berasal dari 5 desa,” ujar Gubsu.

Selain dampak pengungsian, Gubsu juga melaporkan erupsi selama 4 bulan terakhir menimbulkan kerugian material bagi masyarakat. Abu erupsi, ujarnya, mengakibatkan kerusakan lahan pertanian tanaman pangan 1.837 ha, tanaman hortikultura 5.716 ha, tanaman buah 1.630 dan tanaman bio farmaka 1,7 ha, serta tanaman perkebunan 2.856 ha.  (010/04)

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat