Layanan Kesehatan Bagi Para Pengungsi


Tambang Emas Martabe Tanggap Bencana Sinabung
12 Jam per Hari Siagakan Layanan Kesehatan Bagi Para Pengungsi
 
Karo, 22 Januari 2014 – Menyusul upaya tanggap bencana Sinabung akhir November lalu, Tambang Emas Martabe kali ini menerjunkan tim ERT (Emergency Response Team) dan paramedik guna merespons bencana Gunung Sinabung yang masih terus berlanjut. Kali ini Tambang Emas Martabe bergabung dalam Tim Siaga Bencana Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan beroperasi selama 10 hari mulai 18 – 29 Januari 2014 untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi para pengungsi.
 
Penyediaan layanan kesehatan Tambang Emas Martabe beroperasi selama 12 jam per hari mulai dari jam 8 pagi hingga 8 malam dan didukung oleh 2 tenaga paramedik, 2 tenaga ERT, peralatan medis, serta penyediaan obat-obatan gratis yang meliputi obat topical/kulit, obat saluran pernafasan obat pencernaan, Analgetic, Antipieretic, obat luka luar, dan vitamin.
 
Layanan kesehatan ini berada di Posko Kesehatan ESDM yang terletak di area Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Karo – sekitar 7 km dari Kota Kabanjahe.
 
Posko Kesehatan ESDM membuka layanan bagi sekitar 1000 pengungsi yang berada di posko-posko sekitar. Selama masa operasinya, layanan kesehatan Tambang Emas Martabe juga berkeliling ke posko-posko pengungsian sekitar untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan kesehatan dan menjangkau para pengungsi secara langsung.
 
Ibu Nurminton (38), salah satu warga Desa Kuta Rayat, Kecamatan Naman Terren telah dua bulan mengungsi di posko gedung Universitas Karo. Ia baru saja mendapatkan mendapatkan layanan kesehatan dari tim Tambang Emas Martabe setelah mengalami gangguan pernapasan akibat debu vulkanik.
 
“Saya berharap layanan kesehatan bisa menjangkau semua pengungsi. Saya sedih kalau lihat keluarga, saudara dan kawan-kawan yang lainnya lemah dan sakit. Padahal kami pun tidak tahu harus berapa lama lagi di pengungsian.” ujar ibu yang rumahnya ikut rusak akibat terjangan banjir lumpur Gunung Sinabung minggu lalu ini.
 
Manajer Senior Komunikasi Korporat G-Resources Tambang Emas Martabe Katarina Siburian menyampaikan, “Salah satu problem yang dihadapi pengungsi saat ini adalah kejenuhan dan kelelahan akibat dari masa pengungsian yang panjang serta kondisi lokasi pengungsian yang serba terbatas. Dengan tim kesehatan yang siaga selama 12 jam sehari, kami terus berusaha untuk menjaga kondisi para pengungsi agar mereka dapat terus hidup sehat di tengah kondisi yang serba tidak pasti ini.”
 
Ribuan pengungsi saat ini dapat dibilang berada dalam kondisi yang kurang sehat, disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya beban pikiran, kurang istirahat, kurangnya nafsu makan, kebersihan lokasi pengungsian yang kurang terjaga, dan debu vulkanik yang masih sering turun.
 
“Lewat layanan kesehatan ini, Tambang Emas Martabe kembali mewujudkan kepeduliannya terhadap peningkatan kesejahteraan sebagai masyarakat Sumatera Utara yang terkena dampak aktivitas Gunung Sinabung. Meskipun saat ini mereka menjalani kehidupan di pengungsian, kami berharap akses mereka terhadap pelayanan kesehatan tetap terjaga.” tambah Katarina.
 
Sebelumnya pada 18-27 November 2013, Tambang Emas Martabe telah melaksanakan aksi tanggap bencana “Jabat Erat Tanggap Bencana Sinabung” dengan masa operasi 10 hari. Saat itu bantuan senilai Rp 300 juta diwujudkan dalam bentuk penyediaan air bersih, perlengkapan kebersihan diri, serta mobil klinik kesehatan lengkap dengan tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog/motivator dan relawan. Bantuan disalurkan ke lima lokasi pengungsian yaitu, GBKP Kota Kabanjahe, Paroki Kabanjahe, Masjid Agung Kabanjahe, GBKP Simpang Enam Kabanjahe, dan Los Desa Naman Teran yang manfaatnya sudah dirasakan oleh sekitar 2.664 pengungsi.
 
Hingga saat ini aktivitas Gunung Sinabung masih berstatus awas atau level IV. Diperkirakan ada sekitar 28 ribu orang mengungsi akibat aktivitas vulkanik Gunung Sinabung dan belum diketahui hingga kapan mereka akan berada di lokasi pengungsian dengan kondisi yang serba terbatas.
 
Sekilas tentang Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 8,2 juta ounce emas dan 75,3 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar sembilanpuluh lima  persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang tujuhpuluh persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.  Lebih dari dua ribu orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, tujuh puluh persen direkrut dari masyarakat di empat belas desa di sekitar tambang.Martabe akan menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lainnya, dan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan masyarakat.  Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi situs  www.g-resources.com
 

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat