Plt Gubsu Akui Pergub Anggaran Pemulangan Eks Gafatar Sudah Ditandatangi

Plt Gubsu HT Erry Nuradi.

Plt Gubsu Akui Pergub Anggaran Pemulangan Eks Gafatar Sudah Ditandatangi

*Pemulangan Dengan Pesawat Komersil

Medan (Mimbar) - Derasnya kritikan kepada Pemprovsu terkait lambannya penanganan warga Sumut yang bergabung dalam Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ditanggapi dingin oleh Plt Gubsu HT Erry Nuradi. Senada dengan komentar yang selama ini dilontarkan bawahannya, Erry juga menegaskan kalau pihaknya mengedepankan sikap kehati-hatian dalam menggunakan anggaran. Untuk pemulanan 303 eks Gafatar yang saat ini berada di Boyolali, Jateng pihaknya menggunakan dana tidak terduga dengan menerbitkan Pergubnya.

“Soal Gafatar itu saya sudah cek, anggarannya memang tidak ada. Jadi kita gunakan anggaran tak terduga seperti force majeure lah. Jadi harus dibikin Pergubnya. Baru proses pencairannya. Itulah birokrasi memang agak lambat. Bayangkan, kalau 300 orang, satu orang saja Rp2 juta berarti harus tersedia Rp600 juta. Proses itu sekarang yang sedang diproses. Kalau soal teknis silahkan tanya Plt Kesbang. Kalau Pergubnya sudah saya teken itu,”ujar Erry saat dijumpai usai mengikuti Safari Isra’ Mi’raj bersama Imam Besar Masjid Al Aqsa, Palestina, Syeikh Yousef Abdelwahab Mahmoud Abu Sneineh di Mesjid Agung Medan, Rabu (16/3).

Dijelaskan Erry, untuk penangan eks Gafatar diakuinya bukan hal yang mudah karena memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Di lain sisi Pemprovsu harus menggunakan dana APBD yang penggunaannya terikat dengan aturan. “Kalau kerja sama dengan pihak ketiga kita tidak berani. Kita menggunakan dana APBD. Jadi memang harus melewati prosedur sehinga tidak melanggar aturan nantinya,” terangnya.

Namun saat disinggung kenapa hanya Pemprovsu saja yang terlihat lamban melakukan penanganan eks Gafatar, dia sempat terdiam, dan kembali menegaskan kalau saat ini proses sedang berjalan.  "Pihak kita sudah mengontak maskapai penerbangan swasta, yang nantinya digunakan untuk menjemput warga eks Gafatar di Jateng. Karena setelah dihitung menggunakan jalur Darat, Kapal laut dan Maskapai militer biayanya sama juga. Kalau teknisnya tanya PLt,”ujarnya.

Terkait keberadaan anak-anak yang saat ini berada di penampungan telah terserang penyakit, dia mengakui kalau hal tersebut sudah ditangani. “Kesbangpolinmas kita secara teknis sudah ada koordinasi dengan kesbang disana. Tentu ada tindakan-tindakan apa yang haurs dilakukan disana. Daerah setempat pasti memberi perhatian untuk itu. Secepatnyalah kita jemput mereka,” ujarnya tampa memberi kepastian waktu penjemputan tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung