Penyuluh Sumut Harus Siap Hadapi MEA

Bakoorluh P2K Provsu Ir Bonar Sirait MSi menyampaikan pemaparannya usai membuka pertemuan Forum penyuluh se-Sumut di Hotel Antares Medan. Tampak hadir anggota Komisi B dari DPRDSU Arifai Tambunan dan pembicara lainnya.

Kepala Bakoorluh P2K Sumut Bonar Sirait :

Penyuluh Sumut Harus Siap Hadapi MEA

Medan (Mimbar) - Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Bakoorluh P2K) Provsu Ir Bonar Sirait MSi menghimbau kepada seluruh penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan di Sumut agar mempersiapkan diri untuk menghadapi MEA. Sehingga produk-produk komoditi Sumut dapat bersaing di pasar global diera MEA saat ini. 

Hal itu disampaikan Ir Bonar Sirait MSi saat membuka pertemuan Forum penyuluh se-Sumut, Kamis (11/3) malam di Hotel Antares Medan. Hadiri dalam acara tersebut anggota Komisi B dari DPRDSU Arifai Tambunan dan peserta penyuluh dari kabupaten/kota se-Sumut.

Dia menjelaskan penyuluh merupakan ujung tombak dan garda di depan, karena mereka langsung berhubungan dengan petani,  dengan nelayan, dan juga petambak serta masyarakat di sekitar hutan.  "Penyuluhlah yang mengetahui persoalan petani dan kelompok tani di lapangan. Karenanya perlu dilakukan peningkatan kemampuan para penyuluh kita," katanya.

Dia mengatakan, dalam penyediaan tenaga penyuluh yang profesional di Sumut selama ini,  sejak Bakoorluh P2K Sumut berdiri 2011 lalu, pihaknya telah melakukan sejumlah pelatihan kepada penyuluh.  "Kedepan kita juga akan terus memberikan pelatihan dan pendidikan kepada para penyuluh, agar mampu bersaing untuk menghadapi MEA tahun ini. Tapi tugas ini bukan dari provinsi saja, juga kabupaten/kota," ujarnya.

Dia berharap melalui pertemuan forum penyuluh se-Sumut ini, kabupaten/kota dapat menampung anggaran di APBD-nya masih-masing untuk program pelatihan bagi para penyuluhnya, dan dimasukan dalam Musrembang Sumut yang akan diselenggarakan dalam  waktu dekat ini.  "Selain itu juga, kegiatan ini sangat strategis dalam meningkatkan program-program  yang akan direncanakan tahun 2017 mendatang. Makanya melalui pertemuan ini diharapkan perencanaan Bakoorluh P2K Sumut dan kabupaten/kota  bisa dimatangkan. Jika perencanaan tidak dimatangkan melalui acara ini, maka hasilnya kedepan bisa tidak baik, khususnya untuk pengembangan SDM para penyuluh," katanya.

Dia juga menjelaskan, sejak Bakoorluh P2K Sumut berdiri 5 tahun lalu, tentu masih membutuhkan masukan dari berbagai pihak, terutama dalam pengembangan SDM penyuluh. "Adapun penyuluh kita tahun ini sekitar 3700 orang. Dengan potensi SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada, masih perlu ditingkatkan dari beberapa aspek. Baik dari sisi jumlah, kualitasnya, dan sarana prasarannya. Bahkan dukungan anggaran juga sangat penting dari kabupaten/kota," katanya.

Dia mengatakan, masalah anggaran untuk melaksanakan program Bakoorluh P2K di kabupaten/kota dan Sumut perlu disinergikan. "Sedangkan dari pemerintah pusat, anggarannya terus bertambah sesuai dengan target yang akan kita wujudkan. Demikian juga dari Pemprovsu terus bertambah. Makanya kabupaten/kota juga kita harapkan seperti itu," himbaunya, seraya mengajak agar semua pihak bisa bekerjasama kedepannya.

Menurut dia, dengan adanya kerjasama tersebut maka semua program dari kabupaten/kota, provinsi dan pusat bisa dipadukan. "Maka kami sangat mengharapkan masukan dari semua kabupaten/kota yang hadir, termasuk instansi terkait lainnya. Sehingga dalam Musrembang Sumut mendatang, program-program dari Bakoorluh P2K Sumut itu bisa matang  untuk diajukan nanti," ujarnya.

Apalagi, lanjut katanya, dalam rangka menuju kemandirian pangan yang kuat, kementerian pertanian telah menetapkan sebelas arah kebijakan pembangunan pertanian tahun 2015-2019. Salah satunya adalah meningkatkan ketahanan pangan melalui pengembangan tujuh komoditi strategis yaitu, padi, jagung, kedelai, tebu, sapi, cabai dan bawang merah. "Untuk itu, dalam mendukung program pusat ini diperlukan SDM penyuluh yang sangat mantap dan profesional di Sumut. Demikian dukungan dari kabupaten/kota sangat dibutuhkan," katanya.

Sementara  Arifai Tambunan dalam kesempatan itu menyampaikan sejumlah pokok-pokok pikiran dan aspirasi kepada Bakoorluh P2K Sumut, yang antara lain; mendorong pemerintah Kabupaten/Kota untuk membentuk Badan Pelaksanaan Penyuluhan (Bapelluh) yang belum ada, itu sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 16 Tahun 2006. Lalu  mengoptimalkan fungsi Balai Penyuluhan dengan peningkatan Sarpras dan pembiayaan operasional Balai Penyuluhan, mendorong desa/kelurahan membentuk pos penyuluhan desa/kelurahan di Provinsi Sumut yang difasilitasi oleh anggaran APBD Provsu. Kemudian meningkatkan sumber daya manusia penyuluh dengan menambah volume kediklatan bagi penyuluh, sehingga para penyuluh mampu beradaptasi dengan perkembangan inovasi teknologi pertanian, perikanan, dan kehutanan.

"Mengingat fungsi dan peran strategis Bakorluh P2K Provsu, sebagai salah satu ujung tombak keberhasilan pertanian, perikanan, dan kehutanan, dalam meningkatkan produksinya, maka sudah saatnya semua pihak memberikan perhatian yang serius dalam rangka peningkatan kapasitas Bakoorluh P2K Sumut. DPRD Sumut melalui Komisi B akan berjuang untuk peningkatan anggaran Bakorluh P2K Sumut untuk anggaran tahun 2017," katanya.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung