Plt Gubsu Bahas Krisis Ekonomi dengan Pengurus Kadin Indonesia dan Sumut

Plt Gubsu Bahas Krisis Ekonomi dengan Pengurus Kadin Indonesia dan Sumut

# Erry Nilai Ekonomi Sumut Optimis 

Medan, (Mimbar) - Plt Gubernur Sumatera Utara H T Erry Nuradi menawarkan empat bidang investasi potensial di Sumut yang menurutnya dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah dan solusi mengatasi dampak krisis ekonomi di Sumut. 

Hal itu disampaikannya kepada Ketua dan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Kadin Sumut yang beraudiensi di Kantor Gubsu, Jumat (18/9) petang.

Kunjungan kerja Kadin nasional ke Sumut dalam rangka memantau situasi ekonomi dan persoalan yang dihadapi pengusaha daerah serta solusinya, Menanggapi itu, Erry mengungkapkan optimisme terhadap perekonomian Sumatera Utara. Meski terimbas krisis namun pertumbuhan ekonomian Sumut masih berada di atas rata nasional. Pertumbuhan ekonomi Sumut pada semester I mencapai 4,9% masih di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional 4,6% pada periode yang sama. "Ini membuktikan Sumut ikut menopang pertumbuhan nasional. Mudah-mudahan target pertumbuhan ekonomi Sumut senilai 5,4% tahun ini tercapai," ujar Erry.

Hadir dalam kesempatan itu Ketua Kadin Indonesia Surya Bambang Sulistio, wakil Ketua Kadin Indonesia Soeharsojo dan Juan Permata, Ketua Kadin Sumut Ivan Batubara, Wakil Ketua Kadinsu Tohar Suhartono, WKU  Tomi Wistan, Pelaksana Assisten Ekbang Ibnu S Hutomo dan  Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Sumatera Utara Hj Purnama Dewi.

Erry menjelaskan pihaknya sebagai perpanjangtangan pemerintah pusat di Sumut ikut menyambut baik dan mendukung paket-paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah pusat dalam mengatasi persoalan krisis ekonomi. Begitupun, meski secara nasional bangsa ini menghadapi krisis ekonomi, pihaknya cukup optimis akan kemajuan ekonomi Sumut. Capaian nilai investasi sebagai salah satu indikator ekonomi di Sumut cukup menggembirakan dimana pada semester I, nilai investasi di Sumut mencapai Rp 10.9T hampir melampaui target senilai Rp 11 T pada tahun 2015.

Ditambahkan Purnama Dewi, secara nasional target investasi naik 15%, yaitu senilai Rp 529,5 t. Karena itu, Sumut kemudian mendapat  target capaian Rp 14 . "Kami optimis target investasi Rp 14 triliyun tercapai, karena pada tahun 2014 investasi di Sumut mencapai nilai 13,8 triliyun," jelasnya. 

Kepada para pengusaha nasional dan SUmut itu, Erry menjelaskan potensi investasi di bidang infrastruktur, energi, pangan dan maritim di Sumut yang menurutnya pengusaha daerah bisa ambil bagian. Dia juga mengajak dan menghimbau para pengusaha yang tergabung dalam Kadin ikut mabil peran dalam memajukan perekonomian daerah dan nasional melalui investasi.  

Sementara itu, Ketua Kadin Surya Bambang Sulistio mengungkapkan pihaknya menyambut positif paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi yang terjadi saat ini. Begitupun dia menekankan agar pemerintah komit menerapkan dan mengawal paket kebijakan yang sudah diluarkan."Baru-baru ini pemerintah mengekluarkan paket kebijakan, tentu sangat kami sambut baik. Namun yang penting adalah implementasinya. kalau bisa aturan pendukung seperti Kepres dan kepmen jangan terlalu lama dikeluarkan," ujar Sulistio.

Dia menjelaskumbuan, Kadin adalah mitra pemerintah dimana Undang-undang menegaskan Kadin menjadi satu-satunya lembaga yang memayungi dunia usaha. Tujuan kedatangan ke Sumut, dalam rangka memotret situasi daerah. "Bagaimanapun pertumbuhan ekonomi nasional adalah dari daerah, daerahlah yang menopang nasional," ujarnya.  Menurutnya, Provinsi perekonomian Sumut cukup baik, dengan nilai investasi yang cukup tinggi. 

Ivan Batubara menambahkan Kadin Pusat bersamat Kadin Sumut akan menggelar pertemuan Kadin se Sumatera pada Sabtu (19/9) yang dihadir pengurus Kadin Provinsi se Sumnatera juga Kadin kabupaten/kota se Sumut. "Kunjungan kerja ke daerah dalam rangka memahami dan membahas maslah yang dirasakan pengusaha daerah," kata Ivan. Nantinya hasil rapat berupa rekomendasi tertulis akan disampaikan Kadin nasional ke presiden.