Membangun Pertanian Berkelanjutan, Tambang Emas Martabe Giatkan Pelatihan Pertanian Alami


Membangun Pertanian Berkelanjutan
Tambang Emas Martabe Giatkan Pelatihan Pertanian Alami

Batangtoru, (Mimbar) - 15 April 2016 – Tambang Emas Martabe mengadakan Pelatihan Pertanian Alami (Organic Farming System) bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Batangtoru. Pelatihan yang diikuti 14 orang tenaga PPL diadakan di Saung Parsadaan Aek Pahu berlangsung selama 4 hari, yaitu pada 14, 15, 18 dan 19 April 2016. Sebagai nara sumber dalam pelatihan ini, Kepala Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Tapanuli Selatan, Ir Baduaman Siregar, MM dan Broto Suwarso, staf Community Development Tambang Emas Martabe.

Dalam sambutannya Pramana Triwahyudi, Manajer Community Relations Tambang Emas Martabe mengatakan, “Pendampingan yang kami lakukan selama ini disertai dengan pelatihan dan pola belajar bersama melalui Sekolah Lapang telah menunjukkan dampak yang signifikan terhadap peningkatan hasil panen padi kelompok tani di sekitar Tambang Emas Martabe. Saat ini, kami sedang mendorong terbentuknya gerakan pertanian organik untuk membangun pertanian yang baik, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Sistem tanam padi alami tanpa pupuk dan pestisida kimia tidak hanya dapat meningkatkan produksi padi, namun juga membuat lingkungan di sekitarnya menjadi sehat. Karena itu kami lakukan pelatihan ini agar tenaga PPL miliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mumpuni untuk mendampingi petani di Kecamatan Batangtoru. Harapannya, gerakan ini mendapat sambutan positif dari kelompok tani”..

Berbagai materi disajikan dalam pelatihan empat hari ini. Broto Suwarso menguraikan, antara lain sistem pertanian alami, prinsip dasar pengomposan, pembuatan agen hayati untuk rumah pangan lestari dan penanganan pasca panen.  Kepala BP2KP menyampaikan Kebijakan dan Isu Strategis Pertanian Alami Nasional.  “Saya menyambut baik pelatihan pertanian alami bagi PPL yang diadakan oleh Tambang Emas Martabe bekerjasama dengan BP2KP. Melalui pelatihan ini, nantinya, para PPL dapat mengimplementasikan sistem pertanian organik di setiap kelompok tani. Sudah waktunya mengkonsumsi beras organik. Lebih sehat karena tanpa pestisida. Dan bagi petani, tanah mereka menjadi lebih subur.  Namun demikian, untuk membiasakan para petani menerapkan sistem padi organik, para PPL harus lebih intensif lagi mendampingi para petani”, ujar Ir Baduaman Siregar, MM.

Selain mendapatkan penjelasan dari nara sumber, para tenaga PPL juga melakukan praktek lapangan, yaitu pembuatan pupuk alami. Hadir dalam acara ini, antara lain: Ketua Kelompok Tani Aek Pahu, Fahri Hasibuan, Kepala Desa Napa, Rajab Pulungan, Kepala BP3KP, Azhar Nasution, Koramil Batangtoru, dan Polsek Batangtoru

Sementara itu, Kepala BP2KP Kecamatan Batangtoru, Azhar Nasution, dalam kesempatan itu mengatakan, “Pelatihan pertanian alami ini sangat penting artinya. Terutama bagi para PPL dan para petani di Kecamatan Batangtoru. Kami menyambut baik dan mengapresiasi para petani di Desa Napa yang mau menerapkan sistem pertanian organik. Ke depan, kami ingin mewujudkan pertanian di Desa Napa bebas pestisida dan dapat menjadi contoh bagi kelompok tani lainnya. Tidak hanya sebatas di Kecamatan Batangtoru tapi juga se-Kabupaten Tapanuli Selatan. Demikian halnya dengan Kepala Desa Napa, Rajab Pulungan, menyatakan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Tambang Emas Martabe yang telah memberikan perhatian kepada kelompok tani di Desa Napa dan desa-desa lainnya. Melalui pelatihan ini, nantinya, tenaga PPL dapat memberikan bantuan dan arahan kepada para petani dalam upayanya memperbaikan sistem pertanian dan meningkatkan produksi padi melalui sistem pertanian organik”.

Di lokasi pertanian Kelompok Tani Aek Pahu, saat ini, tengah dibuat demplot untuk padi organik dengan luas lahan sektiar 0,9 hektar.  Diperkirakan, dalam waktu lebih kurang 2 (dua) bulan, para petani sudah dapat memanen padi lebih kurang diatas 7 ton. Ada pun jenis bibit padi yang ditanam adalah varietas Cianjur dan menggunakan pupuk alami yang dibuat dari sumberdaya alam yang terdapat di sekitar Kecamatan Batangtoru antara lain: Napu Encer Alami (NAECA)  berupa pupuk encer alami berbahan tape, tempe, gula, yoghurt, sampah organic rumah tangga dan daun kacang-kacangan untuk pertumbuhan vegetatif; untuk penguatan batang padi menggunakan bahan; air kelapa, gedebok pisang, pinang, sabut kelapa, akar bambu dan perangsang buah/generatif menggunakan bahan dasar dari air rebusan ikan, darah ayam maupun kotoran-kotoran ikan.

Sekilas Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 7,4 juta ounce emas dan 69 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak berbiaya rendah. Lebih dari dua ribu orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, tujuh puluh persen direkrut dari masyarakat di empat belas desa di sekitar tambang.

Untuk informasi lain, hubungi:
Katarina Siburian Hardono
Corporate Communications Senior Manager
·        M +62 811 9005146 
·        E  katarina.hardono@g-resources.net

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung