GBN dan Cinta NKRI

GBN dan Cinta NKRI

Medan, (Mimbar) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi berharap Gerakan Bela Bangsa (GBN) dan bela negara menjadi wadah menumbuhkan kembali rasa cinta (sense of belonging) terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
Pernyataan Tengku Erry Nuradi dalam acara Pengukuhan Pengurus DPW Gerakan Bela Negara (GBN) Sumut tersebut patut digarisbawahi dengan tinta tebal.

Hal ini menjadi urgen karena rasa cinta terhadap tanah air itu mulai memudar dari generasi muda saat ini. Hal itu dapat terlihat dari kehidupan bermasyarakat. Padahal, ancaman terhadap kedaulatan bangsa saat ini, tidak hanya dalam bentuk penjajahan seperti jaman kolonial.

Untuk itu semua pihak khususnya para pemuda dan generasi muda secara umum perlu senantiasa memperteguh komitmen bangga jadi anak bangsa Indonesia bagi segenap potensi bangsa. Ini hakekat mendasar dari prinsip bela bangsa dan bela negara.

Artinya bangga jadi anak bangsa dan peningkatan kesadaran bela negara perlu terus disosialisasikan dengan melibatkan berbagai komponen strategis di masyarakat khususnya organisasi kemasyarakatan pemuda.

Implementasi bela negara cukup luas namun hakekatnya bangga selaku anak bangsa Indonesia dan cinta persatuan kesatuan bangsa.
      
Dengan kata lain anak bangsa bangga untuk bela negara guna mempertajam wawasan generasi muda dan masyarakat luas tentang kesadaran bela Negara untuk tetap kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Upaya untuk memiliki kesadaran bela Negara bagi setiap warga Negara Indonesia sehingga tercipta ketahanan bangsa maka hal mendasar yang harus diyakini dan diamalkan adalah bahwa persatuan dan kesatuan merupakan modal dasar yang harus dimiliki setiap warga Negara.
      
Itu artinya dengan semangat persatuan dan kesatuan maka setiap peristiwa atau kondisi ancaman yang terjadi dalam konteks keamanan bangsa dan negara yang datang dari dalam maupun luar secara spontan akan timbul respon untuk mempertahankan keutuhan negara.

Kini saatnya kita mengajak anak bangsa untuk menyadari kembali akan nilai Kemerdekaan. Orang yang menyadari pentingnya akan nilai Kemerdekaan, tentu tidak akan hidup seenaknya sendiri dan tidak akan mementingkan diri sendiri melainkan kecintaannya akan semakin kuat. Dengan kesadaran itu ia turut menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Pembangunan bela negara, pembangunan kewarganegaraan tetap dikedepankan, sebab semakin memudarnya cinta bela negara dapat merupakan ancaman bagi eksistensi negara bangsa Indonesia.

Mencegah sebelum semua itu terjadi hal itu merupakan kebutuhan dan keniscayaan. Bangsa kita terlahir dari perjuangan keras, dan menjadi bangsa yang mampu memenuhi janji-janjinya, ikrarnya, mengisi pembangunan, sebagai bukti dari cinta terhadap Indonesia, bukti terhadap bela negara.

Dewasa ini tidak dipungkiri dalam kenyataan di masyarakat ada anak bangsa yang suka menjelek-jelekkan nama bangsa dan negaranya di depan bangsa dan negara lain.

Ada yang tidak langsung sikapnya telah mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Ada yang memperkaya diri dan mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain. 

Tidak hanya itu, dalam tampilan sehari-hari, konflik sosial, konflik teritorial, terorisme, provokasi, kejahatan Narkoba, kecenderungan krisis kepercayaan, KKN, cybercrime, money laundering dan lainnya merupakan indikasi tipisnya kesadaran bela Negara.


Ini harus diantisipasi mengingat masyarakat Sumut sesungguhnya dari dulu dikenal memiliki jiwa dan semangat bela negara yang cukup kuat.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung