Tambang Emas Martabe Gelar Operasi Katarak Gratis 1.317 Mata Memetik Manfaat

Tambang Emas Martabe Gelar Operasi Katarak Gratis

1.317 Mata Memetik Manfaat


Batangtoru, 11 Juni 2014 – Tambang Emas Martabe bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision (ANV) dan didukung Kodam I Bukit Barisan telah menuntaskan pelaksanaan rangkaian kegiatan Bakti Sosial Pemeriksaan Mata dan Operasi Katarak Gratis “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia. Sejumlah 603 mata berhasil dioperasi di RS Dam I-TNI Padangsidimpuan (2-6 Juni) dan 714 mata di RS Tentara Putri Hijau Medan (8-10 Juni).

Sekitar 100 relawan yang terdiri dari dokter mata, perawat mahir mata, karyawan Tambang Emas Martabe, anggota militer, serta beberapa komunitas bahu membahu demi suksesnya acara ini.

Bakti sosial ini telah menjaring lebih dari 1.000 orang terdiagnosis katarak yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara untuk mengikuti operasi. Jumlah ini didapat dari serangkaian tes visus mata yang dilaksanakan antara lain di lokasi pengungsian Gunung Sinabung, Karo (5/4), Denkesyah Sibolga (18/5), Puskesmas Hutabaginda Tarutung (19/5), RS DAM I-TNI Padangsidimpuan (20/5) serta beberapa lokasi lain seperti Siantar, Kisaran, Labuhan Batu, Sergai, dan Sidikalang. Di samping itu selama pelaksanaan operasi katarak tetap dibuka pendaftaran bagi masyarakat umum dengan gangguan mata untuk turut memeriksakan matanya dan menjalani operasi apabila terdiagnosis katarak.

Tiurmaida (8) asal Sidikalang, tahun ini berhasil mendapatkan penglihatannya kembali setelah operasi katarak. Pada penyelenggaraan operasi katarak sebelumnya di tahun 2012, Tiur terdaftar sebagai pasien namun terpaksa harus batal operasi dikarenakan halangan medis. “Tahun lalu Tiur takut mendapatkan bius lokal, pada saat diperiksa untuk mendapatkan bius total ternyata ada tantangan kesehatan sehingga operasi tidak bisa dilanjutkan. Untungnya masih ada kesempatan di tahun ini bagi Tiur. Kali ini dia berani dan tampak bersemangat menjalani operasi. Setelah bisa melihat, Tiur akan masuk SD. Tidak apa terlambat, yang penting masih ada kesempatan bagi Tiur untuk belajar dan mengejar cita-cita.” ujar Ronal Simanjuntak, ayah Tiurmaida.

Rangkaian operasi katarak ini dilakukan oleh lima dokter spesialis mata handal Indonesia. Beberapa diantaranya berasal dari Sumatera Utara dan telah difasilitasi untuk berangkat ke Tilganga Institute of Ophthalmology di Nepal dan belajar dibawah supervisi langsung dr Sanduk Ruit, penemu teknik operasi katarak berdurasi cepat dengan sayatan kecil dan  lensa intraokular buatan dengan biaya relatif murah.

Membangun dan mengembangkan kapasitas dokter spesialis mata lokal merupakan salah satu fokus perhatian pelaksanaan bakti sosial ini untuk memastikan semua lapisan masyarakat siap dan mampu bergerak bersama mengatasi kebutaan akibat katarak.  Sejak tahun 2011, sudah lima orang dokter spesialis mata di Sumatera Utara mendapat kesempatan mengembangkan kapasitas mereka dengan belajar intensif di Nepal.

Salah satunya dr Yoice Claudina yang berkesempatan belajar dan menimba ilmu secara langsung dengan dr Sanduk Ruit di Tilganga Institute of Ophthalmology dari 29 April hingga 19 Mei 2014. "Untuk mengurangi penderita katarak di kalangan masyarakat kurang mampu yang tumbuh sangat cepat, saya kira metoda yang saya pelajari di Nepal sangat cocok bagi Indonesia karena dengan waktu operasi yang singkat dapat menangani pasien penderita katarak  hingga maksimal 200 orang per hari", ujarnya.

Presiden Direktur G-Resources Tambang Emas Martabe, Peter Albert menyampaikan, "Komitmen Tambang Emas Martabe terhadap usaha peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kontribusi pembangunan Sumatera Utara kembali terwujud melalui bakti sosial ini. Rangkaian bakti sosial ini tidak hanya bertujuan mengurangi kebutaan akibat katarak, tetapi sekaligus juga memberikan kembali daya lihat, kesempatan dan harapan bagi masyarakat pra-sejahtera agar mereka berpeluang mengubah kehidupan mereka. Amat mengesankan bisa melihat banyak orang bisa melihat kembali indahnya dunia dan semangat menata kehidupan mereka ke arah yang lebih baik.”

Sementara itu Senior Manager Corporate Communication Tambang Emas Martabe, Katarina Siburian menyampaikan rasa bahagianya terhadap keberhasilan bakti sosial ini. “Selamat kepada para pasien yang telah berhasil mengucapkan selamat tinggal pada gangguan penglihatan akibat katarak. Semoga anugerah ‘mata baru’ akan  mendatangkan banyak manfaat positif bagi diri, keluarga, dan masyarakat sekitar. Kami bangga menjadi bagian dari pemicu terjadi perubahan dalam kehidupan banyak orang. Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dukungan banyak pihak yang turut menyukseskan kegiatan ini.”

Lebih dari 60 persen kebutaan di Indonesia disebabkan katarak. Hingga saat ini jumlah penderita katarak di Indonesia mencapai lebih dari 2 juta orang atau 1,5 persen dari jumlah penduduk dan setiap tahun terjadi penambahan 240 ribu kasus katarak baru. Jumlah ini menempatkan Indonesia pada posisi tertinggi kedua jumlah penderita katarak terbanyak di Asia Tenggara. Padahal katarak dapat disembuhkan dengan operasi.

Karena itu dalam rangkaian kegiatan sosial “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia”, sebelumnya juga telah dilaksanakan Pekan Informasi Katarak bagi hampir seribu  pemuka desa, tokoh masyarakat dan agama, guru, penggerak PKK, aparat, tenaga kesehatan dan kader penyuluh pada 28-30 April 2014 di Makodim Padangsidimpuan, Kantor Kecamatan Batangtoru, Makodim Tarutung dan Makodim Sibolga. Kegiatan ini bertujuan membekali pemahaman dan keterampilan para pihak yang berada di garda terdepan dalam hubungan dengan masyarakat agar secara dini mampu melakukan deteksi penyakit mata dan penanganannya.

Sekilas Bakti Sosial Pemeriksaan Mata dan Operasi Katarak Gratis “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia.”
Ini merupakan kali ketiga Tambang Emas Martabe mendukung program pengembangan kapasitas peduli katarak,  pemeriksaan mata dan operasi katarak “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia”. Pertama di 2011 dan 2012.  Sejumlah 2.304 orang dari berbagai wilayah di Sumatra Utara telah menjalani operasi dengan tingkat kesuksesan mencapai 100 persen.  Di tahun 2011, sebanyak 1.011 orang berhasil dioperasi dan di tahun berikutnya 2012, jumlah orang yang berhasil dioperasi naik menjadi 1.293 orang. Dukungan dana yang disalurkan Tambang Emas Martabe untuk penyelenggaraan bakti sosial ini terus meningkat setiap tahunnya.  Di 2011, Tambang Martabe memberikan dukungan dana sebesar USD 40.000. Tahun berikutnya, 2012, naik menjadi USD 75.000 dan di tahun ini, 2014, naik lagi menjadi USD 100.000.

Tahun 2014 operasi katarak dengan target 1.500 mata dilaksanakan di dua lokasi, yakni di RS Dam I-TNI  Padangsidimpuan 2-6 Juni 2014, dan di RS Tentara Putri Hijau 8-10 Juni 2014.

Metode operasi katarak yang digunakan adalah dengan teknik sayatan kecil dan menggunakan lensa intraokular buatan yang memungkinkan proses operasi berjalan cepat dengan biaya relatif murah. Dengan teknik ini, proses operasi hanya memakan waktu sekitar 5 menit dan biaya dapat ditekan hingga 80% persen dari biaya operasi katarak pada umumnya. Metode ini dikembangkan oleh dr Sanduk Ruit, Ahli Oftalmologi dari Tilganga Eye Institute di Nepal, dan telah terbukti berhasil menjangkau ribuan masyarakat kurang mampu yang membutuhkan penyembuhan katarak. Pelaksanaan operasi dilakukan oleh dr. Sanduk Ruit, dibantu oleh dokter mata handal Indonesia yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan intensif di Nepal.

Sekilas Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam ("CoW") yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe kini telah memiliki sumberdaya 8,1 juta ounce emas dan 73,8 juta ounce perak dan mulai berproduksi penuh pada awal 2013, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak berbiaya rendah.

Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar sembilanpuluh lima  persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang tujuhpuluh persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.

Lebih dari dua ribu orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, tujuh puluh persen direkrut dari masyarakat di empat belas desa di sekitar tambang.

Martabe akan menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lainnya, dan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan masyarakat.  Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi situs www.g-resources.com

Untuk interview dan informasi lain, hubungi:
Katarina Siburian Hardono
Senior Manager Corporate Communications
M +62 811 9005146

Corporate Communications
PT Agincourt Resources  A Subsidiary of G-Resources Group Ltd.
E  Martabe.CorporateCommunications@G-Resources.net
Jl Merdeka Barat Km 2.5, Desa Aek Pining, Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara 22738, Indonesia
www.g-resources.com


Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung