Pendapatan Pedagang Bunga Meningkat Seiring Pelaksanaan Festival Bunga dan Buah
Salah satu stand desa seribu bunga yang dikelola kelompok tani
Pengiapen Desa Raya ikut memeriahkan festival Bunga dan buah di open stage
mejuah juah Berastagi. (Foto Mimbar/Jusranta Surbakti)
Tanah
Karo, (Mimbar) - Festival Bunga dan Buah merupakan ungkapan terima
kasih para petani kepada Tuhan atas panen buah, sayuran, dan bunga yang
berlimpah di seluruh kabupaten yang ada di Tanah Karo. Dulu, festival ini
disebut Pesta Syukur dan itu berfungsi sebagai ritual agama.
Apa
yang menjadi harapan Bupati Tanah Karo, Terkelin Brahmana dari pelaksanaan Festival Bunga dan Buah yang digelar selama tiga hari (5-7 Juli
2019), tidak berlebihan kalau dikatakan sudah menjadi kenyataan. Selain
mempromosikan potensi-potensi unggulan di Tanah Karo, serta wadah meningkatkan
perekonomian rakyat yang nantinya akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke
Tanah Karo mulai terwujud.
Salah
seorang pedagang bunga dari desa Raya alias "Desa Seribu Bunga" Junaidi Keteren (43) di stand Kampung Seribu Bunga taman Mejuah juah
lokasi Festival Bunga dan Buah Berastagi mengaku pendapatannya meningkat cukup
signifikan pada sehari sebelum gelaran festival.
"Event seperti sekarang ini maunya digelar secara berkesinambungan. Kalau perlu
sebulan sekali, Jangan nantinya hanya sekali ini saja," ujar Ketaren yang
juga ketua Kelompok Tani Pengiapen desa Raya, Minggu (7/7) saat ditemui wartawan
di taman mejuah juah Berastagi.
Pesan
Ketaren, kedepannya dirinya berharap ada perhatian dari Pemerintah
Kabupaten Karo melalui OPD dinas terkait. "Kami khususnya Poktan
Pengiapen desa Raya Kecamatan Berastagi sangat mengharapkan perhatian dari
Pemerintah Kabupaten Karo agar kami petani bunga khususnya dapat terbantu dalam
hal permodalan dan promosi " harap Ketaren.
"Kita butuh memamerkan bunga-bunga hasil dari Desa Raya agar diketahui orang,
bahwa Desa Raya di Kab. Karo sebagai penghasil bunga terbanyak seperti yang
didengungkan selama ini. Desa Raya kiranya dapat sentuhan dari Pemkab Karo agar
menjadi contoh desa terbaik dengan Desa Seribu Bunga di Kabupaten Karo”, ujarnya mengakhiri perbincangan.
Terpisah
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH mengapresiasi kelompok Tani Pengiapan
tersebut, yang selalu berusaha memajukan bunga dari daerah raya. "Iya kedepan
akan kita sampaikan kembali kepada dinas terkait baik DPMD dan Camat Berastagi
agar duduk satu meja untuk mencari jalan keluar sesuai harapan kelompok Tani
tadi, bahwa mereka kekurangan modal", ujarnya
"Sebenarnya,
tinggal kerjasama antara perangkat desa/kepala desa dengan Camat dan
dinas DPMD terkait yang membawahi pengelolaan desa, kedepan akan
menjadi lebih baik jika komunikasi ditingkatkan", pungkasnya
Pantauan
Mimbar di lokasi terlihat banyak orang berselfie ria sambil memegang berbagai
jenis bunga. (B 44)
Comments
Post a Comment