Asia Pasific Rally Championship 2019 Digelar di Sumut, Edy Rahmayadi Optimis Dongkrak Pariwisata


Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah menggelar konferensi pers Asia-Pasific Rally Championship (APRC) 2019 di Museum Deliserdang, Komplek Pemerintahan Deliserdang, Lubuk Pakam, Jumat (26/7/2019). Gubernur berharap dengan adanya APRC ini dapat mendongkrak Pariwisata Sumut. (Foto Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provsu : Veri Ardian)


DELISERDANG - Setelah 10 tahun absen, Asia-Pasific Rally Championship (APRC) 2019 digelar kembali di Sumatera Utara (Sumut). Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yakin ajang ini akan dongkrak pariwisata Sumut. Hal ini dia ungkapkan saat konferensi pers APRC 2019 di Museum Deliserdang, Komplek Pemerintahan Deliserdang, Lubuk Pakam, Jumat (26/7).

Ada 63 peserta yang akan mengikuti APRC 2019, yang terbanyak dari Sumut dengan 26 pereli, disusul DKI Jakarta 17 pereli, kemudian Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali. Bahkan pereli asal Italia Fabio Friziero juga ambil andil di APRC kali ini.

"Kita punya target satu juta wisatawan dalam waktu satu tahun, event-event seperti ini harus bisa mendongkrak pariwisata kita. Rally itu tim, mereka membawa banyak orang ke sini dan kejuaraan internasional seperti ini akan menarik perhatian nasional dan internasional. Bukan hanya rally sebenarnya, semua kita upayakan, sepeda, lari dan lain-lain," kata Gubernur saat konferensi pers.

Bila acara ini sukses, menurut Edy Rahmayadi, Sumut akan berpotensi besar menjadi tuan rumah Word Rally Championship (WRC) pada tahun 2020, yang akan berdampak lebih besar pada pariwisata Sumut dan Indonesia.

"Ini awal, kita berharap acara ini sukses dan yang membuat acara ini sukses ya kita-kita ini, masyarakat Sumut. Bila ini sukses kita targetkan akan menjadi tuan rumah WRC tahun 2020, itu akan meningkatkan pariwisata kita secara signifikan," tambah Edy Rahmayadi.

Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah. Menurutnya, Rambongsialang, Serdangbedagai menjadi veneu APRC 2019 karena dianggap memiliki geografis yang unik dan tekstur tanah yang menantang. Tipikal tanah di Sumut menjadi daya tarik tersendiri bagi pereli.

"Kita punya trek yang unik, SS (Special Stage) 1 dan 2 bisa jauh berbeda kondisinya, SS 1 bisa sangat kering, SS 2 berlumpur, belum lagi struktur tanah yang berbeda-beda. Ini juga yang membuat banyak produsen ban penasaran dengan trek di Sumut," kata Musa Rajekshah, yang juga merupakan mantan pereli Indonesia.

Bukan hanya struktur tanah, cuaca juga menjadi tantangan para pereli di Rambongsialang, karena di bulan-bulan ini cuaca di Sumut memang tidak bisa dipastikan. Walau begitu, ini semua menjadi tantangan bagi pereli yang mengikuti APRC 2019 termasuk Fabio yang mencari tantangan baru dan ingin menikmati pemandangan indah di Sumut.

"Tim kami tertarik ikut di APRC ini karena  kami ingin mencari tempat yang berbeda, tantangan baru dan di sini kami menemukan itu setelah mensurvei trek yang akan dilalui. Kami terpesona melihat pemandangan di Sumut dan juga masyarakatnya yang ramah," kata Fabio.

Sementara itu, Ketua Pengprov IMI Sumut Faisal Arif Nasution mengatakan, sudah satu dekade Sumut absen menjadi tuan rumah APRC, dengan penyelenggaraan ini mudah-mudahan menjadi penanda bangkitnya reli Sumut. “Dengan suksesnya acara ini, kita harapkan FIA memberikan kepercayaan kepada kita untuk menjadi tuan rumah WRC 2020,” ujarnya.

APRC 2019 akan berlangsung selama 2 hari, 63 pereli termasuk pereli nasional Ryan Nirwan, Subhan Aksa dan H Rihan Variza akan menjajal total 50 SS di perkebunan PT Lonsum di Rambongsialang, Serdangbedagai. Bukan hanya pereli aktif, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah juga memastikan akan ikut menjajal APRC 2019 tersebut.**

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat