12 Pokja Dibentuk Untuk Bebaskan Medan dari Banjir
Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi saat menyampaikan paparan di hadapan peserta acara Sosialisasi Kebersihan dan Mitigasi Pengendalian Banjir Kota Medan dan Sekitarnya di Aula Raja Inal Siregar lantai 2 Kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan Diponegoro 30 Medan, Kamis (11/07).
(Foto : Biro Humas & Keprotokolan Setdaprovsu / Fahmi Aulia)
MEDAN - Untuk menanggulangi banjir Kota Medan, telah dibentuk 12
kelompok kerja (Pokja) yang berasal dari lintas instansi, termasuk Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut). Pokja tersebut saat ini sudah mulai
bekerja hingga tahun 2022.
Sebanyak 12 Pokja tersebut yaitu Pokja Sosialisasi Hukum dan
Pengaduan Masyarakat, Pokja Perencanaan dan Penganggaran, Pokja Pelaksana
Teknis, Pokja Pengendalian Monitoring dan Evaluasi, Pokja Keamanan dan
Ketertiban, Pokja Pembebasan Lahan dan Relokasi, Pokja Kebersihan Lingkungan
dan Sungai, Pokja Review dan Revitalisasi Kanal Banjir Drainase Perkotaan dan
Pemukiman Kota Medan dan sekitarnya, Pokja Mitigasi Banjir Medan dan
sekitarnya, Pokja Humas dan Media Center, Pokja Sekretariat, dan Pokja Kelompok
Tenaga Ahli.
Hal itu terungkap pada acara sosialisasi kebersihan dan mitigasi
pengendalian banjir Kota Medan dan sekitarnya di Aula Raja Inal Siregar, Kantor
Gubsu, Kamis (11/7). Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Sumut Edy
Rahmayadi, Wagub Sumut Musa Rajekshah, Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman,
Danlantamal I Belawan Abdul Rasyid, Sekdaprov Sumut Sabrina, Wakil Walikota
Medan Ahyar Nasution, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, perwakilan Poldasu
dan Kodam I/BB, BWS Sumatera II, akademisi, OPD Pemprov Sumut, para lurah Kota
Medan.
Gubernur berharap, Pokja yang berasal dari berbagai instansi
tersebut bekerja sama untuk mewujudkan Medan bebas banjir tahun 2022. “Ini
tanggung jawab kita bersama, Sumut ini tergantung kita,” kata Gubernur.
Jika diperlukan, kata Gubernur, akan dilakukan pembebasan lahan
di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Sumut akan menyiapkan rumah susun bagi masyarakat yang terkena pembebasan lahan.
Anggaran yang digunakan untuk keseluruhan kegiatan tersebut akan menggunakan
APBD dan APBN.
Edy Rahmayadi juga mengharapkan para lurah dapat mengimbau
warganya masing-masing agar tidak lagi membuang sampah ke sungai. Menurutnya
sungai harus dijaga semua orang, karena itu tanggungjawab bersama. Medan
sebagai ibukota, juga harus menjadi kota yang bersih berseri dan bermartabat.
“Sungai ini membuat rakyat sejahtera, jika sungai kotor bagaimana bisa
digunakan masyarakat,” katanya.
Selain itu, Gubernur juga memaparkan kepada peserta sosialisasi
beberapa pembangunan yang akan dilakukan di Kota Medan dan sekitarnya. Di
antaranya pembangunan jalan tol layang Kota Medan, yang pencanangannya akan
dilakukan 28 Juli 2019. Di kawasan Kualanamu, juga akan dibangun Sport Centre
dan Islamic Centre yang di dalamnya ada asrama haji yang baru.
“Satu lagi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Tuntungan,
ada juga Marendal Botanical Garden, kita harus ada ruang terbuka hijau di dalam
kota,” kata Edy Rahmayadi.
Comments
Post a Comment