Fashion Show Baju Adat, PKK Sumut Tampilkan Pakaian Adat Melayu Batubara
Ketua
Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera
Utara (Sumut) Nawal Edy Rahmayadi memuji penampilan Ketua TP PKK Kabupaten
Batubara Maya Indriasari Zahir yang mewakili Sumut dalam Fashion Show Baju
Adat PKK pada rangkaian acara Hari Kesatuan Gerak PKK Tingkat Nasional ke-47
Tahun 2019 di lapangan Ruang Terbuka Hijau Imam Bonjol, Kota Padang, Sumatera
Barat. Kamis (25/7). Maya memakai kain dan tenun songket asli Batubara
berwarna biru dengan motif "Pucuk Pandan" yang bermakna kesucian.
(Humas Sumut/Alex)
PADANG
- Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara
(Sumut) ikut berpartisipasi dalam Fashion Show Baju Adat PKK pada rangkaian
acara Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Tingkat Nasional ke-47 tahun 2019, Kamis (25/7),
di lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol, Kelurahan Belakang Pondok,
Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.
Fashion
Show yang diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia tersebut menampilkan
keindahan dan keunikan pakaian adat masing-masing yang dimiliki setiap provinsi
dan diperagakan langsung oleh Ketua, Wakil Ketua, atau yang mewakili TP PKK
masing-masing provinsi. Sumut sendiri diwakili oleh Ketua TP PKK Kabupaten
Batubara Maya Indriasari Zahir.
Tampil
dengan percaya diri, Maya memakai pakaian pengantin adat Melayu Batubara yang
terdiri dari kain dan baju tenun songket warna biru, asli tenun Batubara dengan
motif "Pucuk Pandan" yang bermakna kesucian. Adapun aksesoris yang
dikenakan yakni aksesoris kepala menggunakan "Desta besar dan Desta
kecil" dengan motif bunga melati yang bertabur indah berwarna emas.
Aksesoris
pada bagian dada mengenakan kalung atau rantai papan yang tersusun rapi dan
indah. Pada bagian lengan, Maya memakai gelang atau ikat tangan berwarna emas.
"Keseluruhan aksesoris merupakan kerajinan tangan (handmade) berbahan
manik, kawat, tembaga, dan kertas kilat. Buatan Ibu-Ibu PKK Kabupaten
Batubara," terangnya, usai mengikuti Fashion Show.
Ketua
TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi langsung menyambut Maya dan memuji
penampilannya, usai turun dari panggung. Berpartisipasi dalam Fashion Show
tersebut, menurut Nawal, merupakan salah satu bentuk upaya PKK Sumut
mengabarkan dan mensosialisasikan ragam keunikan busana yang dimiliki di
Provinsi Sumut.
"Songket
Palembang itu terkenal kan, tapi mungkin masih banyak juga yang belum tahu
kalau kita juga punya songket Batubara, seperti yang dikenakan Maya ini. Jadi,
ini salah satu cara kita mengabarkan," ujar Nawal.
Selain
itu, Nawal mengaku menikmati penampilan Fashion Show Baju Adat PKK tersebut.
Katanya, membuktikan bahwa Indonesia merupakan negara yang benar-benar kaya
budaya. Dalam hal ini, tergambar pada variasi pakaian adat masing-masing
provinsi.
"Selain
itu, Fashion Show ini juga memperlihatkan bahwa betapa wanita-wanita Indonesia
hebat semua. Selain bisa mengurus rumah tangga, beraktivitas pada
program-program PKK, ternyata juga jago tampil, bak model," ucapnya sambil
tertawa.
Fashion
Show Baju Adat PKK tampil secara bergiliran yang dibagi kedalam enam kelompok
area yakni kelompok area Jawa dan Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara dan Papua, serta Maluku. Selain tingkat provinsi, saat itu dilakukan
pula parade fashion show 19 kabupaten/kota se Sumatera Barat (Sumbar).
Pada
penghujung acara, kelompok juri yang diwakili oleh Ketua Umum Bundo Kanduang
Sumatera Barat Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib mengumumkan lima provinsi
penampilan terbaik pada Fashion Show Baju Adat PKK, yakni Bali, Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Papua, dan Sumatera Selatan. "Harapan kami para juri,
Ibu-Ibu PKK semuanya harus menjadi role model di tengah masyarakat, untuk
memperkenalkan dan mengajak masyarakat mencintai baju adat kita, yang merupakan
warisan budaya dan identitas kita," harapnya.
Acara
Fashion Show ditutup dengan penyerahan pengharagaan dan foto bersama dengan
Ketua TP PKK Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo, Ketua TP PKK Sumbar Nevi
Zuairina Irwan Prayitno, dan Wakil Ketua TP PKK Sumbar Wartawati Nasrul Abit.**
Comments
Post a Comment