Masih Ada Dua Jenazah di Pulau Telo
Musibah Kapal Pecah
Masih Ada Dua Jenazah di Pulau Telo
Medan, (Mimbar) - Dua jenazah korban
musibah kapal pecah di Perairan Pulau Telo Nias Selatan (Nisel), Jiren
Manullang dan Anjas Bulo'lo dari Pemkab Nisel, masih tertahan di Pulau Telo
hingga Selasa (10/9).
Kepala Kantor Basarnas Medan, Dianta Bangun bersama Kadis Kominfo Sumut Jumsadi Damanik dan Kasubag Humas Pemprovsu Harvina Zuhra dalam keterangan pers di Kantor Gubsu, Selasa (10/9) mengatakan, akan secepatnya mengevakuasi kedua jenazah itu.
"Faktor teknis dan cuaca menjadi kendala belum dapat dievakuasinya kedua korban tersebut saat ini. Namun kami akan berupaya secepatnya jika memang faktor teknis dan cuaca mendukung," ujar Dianta Bangun.
Untuk Jiren Manullang, menurut Dianta, seyogianya dievakuasi Selasa (10/9), bersama Sutrisno, korban tewas lainnya di musibah itu dari Biro Pemerintahan Umum Pemprovsu. Namun hanya Sutrisno yang bisa dievakuasi ke Medan.
"Mulanya direncanakan dua jenazah, tetapi karena jenazah Jiren Manullang sudah bengkak dan tidak muat di heli, akhirnya hanya jenazah Sutrisno yang memungkinkan dievakuasi ke Medan," jelas Dianta.
Dianta menyebutkan, evakuasi untuk Jiren kemungkinan baru bisa dilakukan lusa, Kamis (12/7). Hal ini karena heli milik Basarnas tidak memungkinkan beroperasi hari ini, Rabu (11/9). Hal ini karena heli harus mengalami perbaikan beberapa komponen karena rusak dalam penerbangan pengangkutan jenazah Sutrisno.
"Baru besok (hari ini-red) datang sparepart dan teknisi dari Jakarta. Perbaikan mungkin hingga sore, artinya kalaupun siap sore tetap tidak bisa meluncur ke Pulau Telo karena kendala cuaca. Dalam hal ini kami minta keluarga bersabar. Kami tidak ada pilih-pilih kasih," katanya.
Sementara kalau dievakuasi melalui jalur laut, kondisi cuaca juga tidak memungkinkan. "Dan jenazah Anjas Bulo'lo pun sudah dicoba melalui laut ke Teluk Dalam, tapi tak lama kemudian kembali ke Pulau Telo karena cuaca dan ombak yang tidak memungkinkan dihadapi. Evakuasi jenazah Anjas tetap diupayakan melalui jalur laut," ujarnya.
Dianta maklum keluarga korban panik dengan kondisi ini. "Namun kami tegaskan, kami berupaya secepat mungkin mengevakuasinya selagi cuaca dan faktor teknis mendukung. Sekali lagi, kami paham perasaan keluarga korban, tapi kami mohon untuk bersabar," ujarnya.
Saat ini, kedua jenazah disemayamkan di salah satu rumah sakit di Pulau Telo dengan penjagaan Pemkab Nisel. Keluarga almarhum Jiren Manullang, meminta jenazah dievakuasi ke Siborongborong Tapanuli Utara, sementara keluarga almarhum Bulo'lo meminta jenazah dievakuasi ke Teluk Dalam ibukota Nisel," tukasnya.
Kadis Kominfo Jumsadi Damanik menambahkan, Pemprovsu juga mendukung agar kedua jenazah secepatnya dievakuasi. "Pemprovsu terus berkoordinasi dengan Basarnas dan Pemkab Nisel. Pemprovsu terus mendorong agar jenazah secepatnya dievakuasi," tukasnya. (04)
Kepala Kantor Basarnas Medan, Dianta Bangun bersama Kadis Kominfo Sumut Jumsadi Damanik dan Kasubag Humas Pemprovsu Harvina Zuhra dalam keterangan pers di Kantor Gubsu, Selasa (10/9) mengatakan, akan secepatnya mengevakuasi kedua jenazah itu.
"Faktor teknis dan cuaca menjadi kendala belum dapat dievakuasinya kedua korban tersebut saat ini. Namun kami akan berupaya secepatnya jika memang faktor teknis dan cuaca mendukung," ujar Dianta Bangun.
Untuk Jiren Manullang, menurut Dianta, seyogianya dievakuasi Selasa (10/9), bersama Sutrisno, korban tewas lainnya di musibah itu dari Biro Pemerintahan Umum Pemprovsu. Namun hanya Sutrisno yang bisa dievakuasi ke Medan.
"Mulanya direncanakan dua jenazah, tetapi karena jenazah Jiren Manullang sudah bengkak dan tidak muat di heli, akhirnya hanya jenazah Sutrisno yang memungkinkan dievakuasi ke Medan," jelas Dianta.
Dianta menyebutkan, evakuasi untuk Jiren kemungkinan baru bisa dilakukan lusa, Kamis (12/7). Hal ini karena heli milik Basarnas tidak memungkinkan beroperasi hari ini, Rabu (11/9). Hal ini karena heli harus mengalami perbaikan beberapa komponen karena rusak dalam penerbangan pengangkutan jenazah Sutrisno.
"Baru besok (hari ini-red) datang sparepart dan teknisi dari Jakarta. Perbaikan mungkin hingga sore, artinya kalaupun siap sore tetap tidak bisa meluncur ke Pulau Telo karena kendala cuaca. Dalam hal ini kami minta keluarga bersabar. Kami tidak ada pilih-pilih kasih," katanya.
Sementara kalau dievakuasi melalui jalur laut, kondisi cuaca juga tidak memungkinkan. "Dan jenazah Anjas Bulo'lo pun sudah dicoba melalui laut ke Teluk Dalam, tapi tak lama kemudian kembali ke Pulau Telo karena cuaca dan ombak yang tidak memungkinkan dihadapi. Evakuasi jenazah Anjas tetap diupayakan melalui jalur laut," ujarnya.
Dianta maklum keluarga korban panik dengan kondisi ini. "Namun kami tegaskan, kami berupaya secepat mungkin mengevakuasinya selagi cuaca dan faktor teknis mendukung. Sekali lagi, kami paham perasaan keluarga korban, tapi kami mohon untuk bersabar," ujarnya.
Saat ini, kedua jenazah disemayamkan di salah satu rumah sakit di Pulau Telo dengan penjagaan Pemkab Nisel. Keluarga almarhum Jiren Manullang, meminta jenazah dievakuasi ke Siborongborong Tapanuli Utara, sementara keluarga almarhum Bulo'lo meminta jenazah dievakuasi ke Teluk Dalam ibukota Nisel," tukasnya.
Kadis Kominfo Jumsadi Damanik menambahkan, Pemprovsu juga mendukung agar kedua jenazah secepatnya dievakuasi. "Pemprovsu terus berkoordinasi dengan Basarnas dan Pemkab Nisel. Pemprovsu terus mendorong agar jenazah secepatnya dievakuasi," tukasnya. (04)
M3/D/Nasional/kapal
Comments
Post a Comment