Koperasi Benteng Kekuatan Hadapi Kapitalisme
Gubsu: Koperasi Benteng Kekuatan Hadapi Kapitalisme
MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST MSi menegaskan, di masa sekarang koperasi masih sangat relevan mewarnai perekonomian nasional.Bahkan menurutnya, koperasi merupakan benteng kekuatan menghadapi laju kapitalisme yang semakin berkembang dalam arah pergerakan ekonomi global saat ini.
Beragam kritik dari para pengamat menyimpulkan kecenderungan kaum kapitalisme menguasai seluruh aspek perekonomian saat ini. Kondisi ini jika dibiarkan, tentu akan merusak tatanan ekonomi kerakyatan yang terus diupayakan bersama saat ini.
Untuk itu kontribusi dari pegiat koperasi sangat diharapkan untuk terus menahan laju kapitalisme itu. Karenanya koperasi harus terus ditumbuhkembangkan sebab sudah terbukti keberadaannya sebagai benteng yang efektif menghadapi kapitalisme.
Hal itu disampaikan Gubsu dalam acara HUT Koperasi ke-66 tingkat Provinsi Sumut di Aula Martabe Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (20/9). Hadir Direktur Pengembangan Bisnis Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM Ir Halomoan Tamba MSi, Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba SH MM.
Hadir juga Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut Drs Masri, para Kadiskop UKM se-Sumut, Ketua Dewan Koperasi Indonesi (Dekopin) Wilayah Sumut Drs Jabmar Siburian MM dan sejumlah pengurus Dekopin Kabupaten/Kota, para pengurus dan pegiat koperasi serta Asisten dan sejumlah Pimpinan SKPD Pemprovsu.
Bukti nyata kehebatan koperasi, menurut Gubsu dapat dilihat dari banyaknya tenaga kerja formal dan informal yang terserap melalui kegiatan usaha di koperasi. "Saya tadi juga mendapatkan kebenaran ini dari Direktur LPDB. Selain tenaga kerja, kontribusi positif koperasi sudah pasti untuk pertumbuhan ekonomi secara umum baik nasional maupun di Sumut," katanya.
Untuk itu melalui HUT Koperasi ke-66 itu, kata Gubsu, harus menjadi momentum kebangkitan koperasi. Perayaan HUT itu juga diharapkan memberi semangat yang lebih bagi pertumbuhan dan perkembangan koperasi agar semakin mandiri, kuat dan berdaya saing agar peran koperasi semakin meningkat dalam membangun perekonomian Sumut.
Salah satu cara yang paling efektif mewujudkan koperasi tumbuh dan berkembang, menurut Gubsu adalah seluruh insan koperasi harus mampu mengelola koperasi dengan sungguh-sungguh. Tentu saja hal itu menjadi tekad seluruh gerakan koperasi untuk terus meningkatkan kualitas SDM, disamping berani melakukan terobosan-terobosan baru.
UU Perkoperasian Nomor 17 tahun 2012 sebagai pengganti UU Nomor 25 Tahun 1992, menurut Gubsu dapat dijadikan memomentum untuk tumbuh dan berkembangnya koperasi di Sumut dengan lahirnya berbagai kebijakan dan program sebagai implementasi dari UU itu.
"Saya berharap bupati dan walikota serta kepala dinas yang membidangi koperasi dan UKM, agar menjadi pemimpin yang paling depan melakukan langkah-langkah dalam rangka mendorong dan memajukan koperasi di wilayahnya masing-masing," ujarnya.
Di Sumut sendiri, lanjutnya, keberadaan koperasi dan UKM ke depan, akan ditopang dengan telah disahkannya Perda tentang PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Sumut oleh DPRD Sumut. Jamkrida nantinya akan memfasilitasi Koperasi dan UKM yang layak tetapi belum bankable, terutama dalam pemenuhan jaminan kredit atau pembiayaan.
"Maka kami menghimbau kepada bupati/walikota untuk ikut sebagai pemegang saham. Demikian juga kepada loperasi di Sumut untuk ikut serta sebagai pemegang saham, mengingat PT Jamkrida Sumut membutuhkan modal dasar Rp 200 miliar, dimana sesuai UU pendirian PT, bahwa modal disetor minimal 25% dari modal dasar," ujarnya.
Ketua Dekopin Wilayah Sumut Drs Jabmar Siburian MM mengatakan, jaman keemasan koperasi seperti di masa orde baru, diharapkan dapat kembali bersinar di era reformasi saat ini melalui penguatan peran bersama secara integratif dan dengan terbitnya UU Perkoperasian untuk mendorong koprasi tampil lebih profesional tanpa mengabaikan jati diri koperasi.
Pada kesempatan itu, Jabmar menyampaikan terpilihnya Medan, ibukota Provinsi Sumut, menjadi tempat penyelenggaraan perayaan HUT Koperasi ke-67 tingkat nasional tahun 2014. "Ini juga menjadi tugas kita bersama agar acara itu nantinya lancar dan sukses," ujarnya.
Gubsu menyerahkan pinjaman dana bergulir Rp 11 miliar dari LPDB Kemenkop UKM kepada KPUM Medan, Penghargaan Koperasi Berprestasi Provinsi Sumut tahun 2013. Penghargaan Lomba Tangkas Terampil Koperasi Tingkat SMA/SMK, MAN dan Pesantren, juga diberikan.(*)
MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST MSi menegaskan, di masa sekarang koperasi masih sangat relevan mewarnai perekonomian nasional.Bahkan menurutnya, koperasi merupakan benteng kekuatan menghadapi laju kapitalisme yang semakin berkembang dalam arah pergerakan ekonomi global saat ini.
Beragam kritik dari para pengamat menyimpulkan kecenderungan kaum kapitalisme menguasai seluruh aspek perekonomian saat ini. Kondisi ini jika dibiarkan, tentu akan merusak tatanan ekonomi kerakyatan yang terus diupayakan bersama saat ini.
Untuk itu kontribusi dari pegiat koperasi sangat diharapkan untuk terus menahan laju kapitalisme itu. Karenanya koperasi harus terus ditumbuhkembangkan sebab sudah terbukti keberadaannya sebagai benteng yang efektif menghadapi kapitalisme.
Hal itu disampaikan Gubsu dalam acara HUT Koperasi ke-66 tingkat Provinsi Sumut di Aula Martabe Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (20/9). Hadir Direktur Pengembangan Bisnis Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM Ir Halomoan Tamba MSi, Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba SH MM.
Hadir juga Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut Drs Masri, para Kadiskop UKM se-Sumut, Ketua Dewan Koperasi Indonesi (Dekopin) Wilayah Sumut Drs Jabmar Siburian MM dan sejumlah pengurus Dekopin Kabupaten/Kota, para pengurus dan pegiat koperasi serta Asisten dan sejumlah Pimpinan SKPD Pemprovsu.
Bukti nyata kehebatan koperasi, menurut Gubsu dapat dilihat dari banyaknya tenaga kerja formal dan informal yang terserap melalui kegiatan usaha di koperasi. "Saya tadi juga mendapatkan kebenaran ini dari Direktur LPDB. Selain tenaga kerja, kontribusi positif koperasi sudah pasti untuk pertumbuhan ekonomi secara umum baik nasional maupun di Sumut," katanya.
Untuk itu melalui HUT Koperasi ke-66 itu, kata Gubsu, harus menjadi momentum kebangkitan koperasi. Perayaan HUT itu juga diharapkan memberi semangat yang lebih bagi pertumbuhan dan perkembangan koperasi agar semakin mandiri, kuat dan berdaya saing agar peran koperasi semakin meningkat dalam membangun perekonomian Sumut.
Salah satu cara yang paling efektif mewujudkan koperasi tumbuh dan berkembang, menurut Gubsu adalah seluruh insan koperasi harus mampu mengelola koperasi dengan sungguh-sungguh. Tentu saja hal itu menjadi tekad seluruh gerakan koperasi untuk terus meningkatkan kualitas SDM, disamping berani melakukan terobosan-terobosan baru.
UU Perkoperasian Nomor 17 tahun 2012 sebagai pengganti UU Nomor 25 Tahun 1992, menurut Gubsu dapat dijadikan memomentum untuk tumbuh dan berkembangnya koperasi di Sumut dengan lahirnya berbagai kebijakan dan program sebagai implementasi dari UU itu.
"Saya berharap bupati dan walikota serta kepala dinas yang membidangi koperasi dan UKM, agar menjadi pemimpin yang paling depan melakukan langkah-langkah dalam rangka mendorong dan memajukan koperasi di wilayahnya masing-masing," ujarnya.
Di Sumut sendiri, lanjutnya, keberadaan koperasi dan UKM ke depan, akan ditopang dengan telah disahkannya Perda tentang PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Sumut oleh DPRD Sumut. Jamkrida nantinya akan memfasilitasi Koperasi dan UKM yang layak tetapi belum bankable, terutama dalam pemenuhan jaminan kredit atau pembiayaan.
"Maka kami menghimbau kepada bupati/walikota untuk ikut sebagai pemegang saham. Demikian juga kepada loperasi di Sumut untuk ikut serta sebagai pemegang saham, mengingat PT Jamkrida Sumut membutuhkan modal dasar Rp 200 miliar, dimana sesuai UU pendirian PT, bahwa modal disetor minimal 25% dari modal dasar," ujarnya.
Ketua Dekopin Wilayah Sumut Drs Jabmar Siburian MM mengatakan, jaman keemasan koperasi seperti di masa orde baru, diharapkan dapat kembali bersinar di era reformasi saat ini melalui penguatan peran bersama secara integratif dan dengan terbitnya UU Perkoperasian untuk mendorong koprasi tampil lebih profesional tanpa mengabaikan jati diri koperasi.
Pada kesempatan itu, Jabmar menyampaikan terpilihnya Medan, ibukota Provinsi Sumut, menjadi tempat penyelenggaraan perayaan HUT Koperasi ke-67 tingkat nasional tahun 2014. "Ini juga menjadi tugas kita bersama agar acara itu nantinya lancar dan sukses," ujarnya.
Gubsu menyerahkan pinjaman dana bergulir Rp 11 miliar dari LPDB Kemenkop UKM kepada KPUM Medan, Penghargaan Koperasi Berprestasi Provinsi Sumut tahun 2013. Penghargaan Lomba Tangkas Terampil Koperasi Tingkat SMA/SMK, MAN dan Pesantren, juga diberikan.(*)
Comments
Post a Comment