Gubsu Minta Pengungsi Sabar Sampai Sinabung Normal
Gubsu Minta Pengungsi Sabar Sampai Sinabung Normal
KABANJAHE- Menyikapi bencana meletusnya Gunung Sinabung, Gubernur
Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho meminta Pemkab Karo segera membentuk
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Kabupaten Karo. Mengingat
daerah tersebut merupakan kawasan rawan bencana. Kepada pengungsi Gubsu
menghimbau agar mereka tetap bersabar di pengungsian meski berdasarkan
laporan kondisi Sinabung cenderung menurun.
Demikian diungkapkan Gubsu saat meninjau salah satu lokasi pengungsian warga di sekitar Gunung Sinabung, tepatnya di Jambur Sempakata, Kabanjahe, Senin ( 16/9). Gubsu yang datang bersama Pangdam I BB Mayjend TNI Burhanuddin Siagian memantau langsung penanganan para pengungsi yang ada di lokasi tersebut.
Kehadiran Gubsu dan Pangdam serta Bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti disambut para pengungsi yang jumlahnya mencapai 2.730 orang. Keduanya langsung berdialog dengan para pengungsi seputar pemenuhan kebutuhan warga selama di pengungsian. Gubsu sempat memeriksa pos kesehatan dan mendapati sebagian warga mengalami keluhan gangguan pernafasan dapat tertangani dengan baik oleh petugas.
Gubsu juga mendatangi dapur umum yang berada di lokasi dan menyaksikan warga dan petugas mengolah bahan makanan untuk makan siang ribuan pengungsi saat itu. Keduanya sempat mencicipi menu masakan yang terdiri dari nasi, mi instan, telur dadar dan sambal teri. Lebih jauh, keduanya juga memeriksa ketersediaan logistik, ai minum, air bersih dan fasilitas MCK.
Gubsu mengungkapkan musibah adalah sesuatu yabg tidak diinginkan, namun hendaknya dapat disikapi dengan ikhlas dan sabar. Sinabung yang cukup lama tertidur, sejak 2010 mulai menunjukkan aktivitasnya sehingga patut terus diwaspadai. Menyikapi potensi bencana yang ada di daerah tersebut, Gubsu menilai sudah saatnya Kabupaten Karo memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Gubsu meminta pihak Pemkab Karo dan DPRD Karo dapat menyikapi peristiwa meletusnya kedua kali Gunung Sinabung untuk segera membentuk BPBD. Karena BPBD penting untuk perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien. Disamping itu badan ini bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.
Kepala Pembentukan BPBD merupakan amanat Undang-undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dimana disebutkan ,Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah terbentuk paling lambat 1 (satu) tahun sejak berlakunya Undang-undang tersebut.
Kepala BPBD Provsu H Asren Nasution menjelaskan secara umum situasi penanganan pengungsian bencana letusan Gunung Sinabung semakin membaik. Aktivitas gunung menurutnya mulai menampakkan penurunan berdasarkan hasil pantauan petugas. Menurutnya apabila satu hingga dua hari ke depan situasi seperti ini terus berlangsung maka akan menjadi referensi untuk menghentikan tanggap darurat.
"Harapan kita semua tentunya situasi semakin membaik agar masyarakat dapat beraktvitas seperti sedia kala,"ujar Asren.
Atas laporan ini, Gubsu tetap meminta warga bersabar di pengungsian sampai kondisi benar-benar normal kembali.
Demikian diungkapkan Gubsu saat meninjau salah satu lokasi pengungsian warga di sekitar Gunung Sinabung, tepatnya di Jambur Sempakata, Kabanjahe, Senin ( 16/9). Gubsu yang datang bersama Pangdam I BB Mayjend TNI Burhanuddin Siagian memantau langsung penanganan para pengungsi yang ada di lokasi tersebut.
Kehadiran Gubsu dan Pangdam serta Bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti disambut para pengungsi yang jumlahnya mencapai 2.730 orang. Keduanya langsung berdialog dengan para pengungsi seputar pemenuhan kebutuhan warga selama di pengungsian. Gubsu sempat memeriksa pos kesehatan dan mendapati sebagian warga mengalami keluhan gangguan pernafasan dapat tertangani dengan baik oleh petugas.
Gubsu juga mendatangi dapur umum yang berada di lokasi dan menyaksikan warga dan petugas mengolah bahan makanan untuk makan siang ribuan pengungsi saat itu. Keduanya sempat mencicipi menu masakan yang terdiri dari nasi, mi instan, telur dadar dan sambal teri. Lebih jauh, keduanya juga memeriksa ketersediaan logistik, ai minum, air bersih dan fasilitas MCK.
Gubsu mengungkapkan musibah adalah sesuatu yabg tidak diinginkan, namun hendaknya dapat disikapi dengan ikhlas dan sabar. Sinabung yang cukup lama tertidur, sejak 2010 mulai menunjukkan aktivitasnya sehingga patut terus diwaspadai. Menyikapi potensi bencana yang ada di daerah tersebut, Gubsu menilai sudah saatnya Kabupaten Karo memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Gubsu meminta pihak Pemkab Karo dan DPRD Karo dapat menyikapi peristiwa meletusnya kedua kali Gunung Sinabung untuk segera membentuk BPBD. Karena BPBD penting untuk perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien. Disamping itu badan ini bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.
Kepala Pembentukan BPBD merupakan amanat Undang-undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dimana disebutkan ,Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah terbentuk paling lambat 1 (satu) tahun sejak berlakunya Undang-undang tersebut.
Kepala BPBD Provsu H Asren Nasution menjelaskan secara umum situasi penanganan pengungsian bencana letusan Gunung Sinabung semakin membaik. Aktivitas gunung menurutnya mulai menampakkan penurunan berdasarkan hasil pantauan petugas. Menurutnya apabila satu hingga dua hari ke depan situasi seperti ini terus berlangsung maka akan menjadi referensi untuk menghentikan tanggap darurat.
"Harapan kita semua tentunya situasi semakin membaik agar masyarakat dapat beraktvitas seperti sedia kala,"ujar Asren.
Atas laporan ini, Gubsu tetap meminta warga bersabar di pengungsian sampai kondisi benar-benar normal kembali.
"
Meski berdasarkan laporan kondisi Sinabung cenderung menurun, saya
himbau warga tetap sabar di pengungsian. Tunggu himbauan selanjutnya
untuk benar-benar bisa pulang ker rumah," tegas Gubsu kepada para
pengungsi.
Hingga Senin dini hari jumlah pengungsi dari 10 desa dan tiga Kecamatan
mencapai 5.877 pengungsi yaitu berasal dari desa-desa di radius 4-5
kilometer dari puncak Sianbung. Ribuan penduduk tersebut berasal dari
Kecamatan Simpang Empat meliputi Desa Perteguhan dan Desa Torong.
Kecamatan Naman Teran yaitu Desa Suka Ndebi, Desa Naman Teran dan Suka
Nalu serta Kecamatan Simpang Empat meliputi Desa Kuta Tengah, Beras
Tepu, Desa Tuga Pancur, Desa Beganding dan Desa Gamber .
Sebanyak 5.877 pengungsi tersebar di beberapa lokasi penamungan yaitu Jambur Sempakata di Jalan Jamin Ginting 2.730 orang, , Klasis GBKP Jalan Kidas Bangun Kabanjahe 590 orang, GBKP Kota 600 prang, Payung jalan Tigan Dreket 420 orang, Jambur Taras Brastagi 1.329 orang, Mesjid Agung Jalan Veteran Kabanjahe 60 orangSntrum PPWG Kabanjahe 88 orang dan Geeja Katolik Jalan Irian 60 orang.
Kepala Dinas Sosial Provsu Alexius Purba menjelaskan penanganan kebutuhan pengungsian dalam kondisi aman. Sejak diumumkan situasi tanggap darurat, Dinas Sosial Menerjunkan 75 orang Tagana yang mengelola dapur umum.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena kita punya buffer stock beras mencapai 100 ton di sini. Kita juga sudah memasok lauk pauk. Tugas kami memastikan dalam situasi tanggap darurat ini tidak ada pengungsi yang lapar ataupun kedinginan," ujar Alexius.
Pemprovsu telah menurunkan dapur umum, truk evakuasi, mobil satelit, oat-obatan, pasokanair bersih, makanan, selimut dan lain sebagainya.(*)
Teks Foto : Gubsu H, Gatot Pujo Nugroho ST, Msi Bersama Pangdam I-BB di dampingi Bupati Tanah Karo, dan Kadis Sosial Sumut, Kepala BNPB Sumut Kunjungi Pengungsi dan Berikan Bantuan Kepada Masyarakat Korban Gunung Merapi di Jambur Sempakata, Kabanjahe, Jalan Jamin Ginting Kab. Tanah Karo, Senin, 16/13.
Sebanyak 5.877 pengungsi tersebar di beberapa lokasi penamungan yaitu Jambur Sempakata di Jalan Jamin Ginting 2.730 orang, , Klasis GBKP Jalan Kidas Bangun Kabanjahe 590 orang, GBKP Kota 600 prang, Payung jalan Tigan Dreket 420 orang, Jambur Taras Brastagi 1.329 orang, Mesjid Agung Jalan Veteran Kabanjahe 60 orangSntrum PPWG Kabanjahe 88 orang dan Geeja Katolik Jalan Irian 60 orang.
Kepala Dinas Sosial Provsu Alexius Purba menjelaskan penanganan kebutuhan pengungsian dalam kondisi aman. Sejak diumumkan situasi tanggap darurat, Dinas Sosial Menerjunkan 75 orang Tagana yang mengelola dapur umum.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena kita punya buffer stock beras mencapai 100 ton di sini. Kita juga sudah memasok lauk pauk. Tugas kami memastikan dalam situasi tanggap darurat ini tidak ada pengungsi yang lapar ataupun kedinginan," ujar Alexius.
Pemprovsu telah menurunkan dapur umum, truk evakuasi, mobil satelit, oat-obatan, pasokanair bersih, makanan, selimut dan lain sebagainya.(*)
Teks Foto : Gubsu H, Gatot Pujo Nugroho ST, Msi Bersama Pangdam I-BB di dampingi Bupati Tanah Karo, dan Kadis Sosial Sumut, Kepala BNPB Sumut Kunjungi Pengungsi dan Berikan Bantuan Kepada Masyarakat Korban Gunung Merapi di Jambur Sempakata, Kabanjahe, Jalan Jamin Ginting Kab. Tanah Karo, Senin, 16/13.
Comments
Post a Comment