Listrik dan Infrastruktur Kacau Pemerintah Harus Tanggungjawab
Hashim
Djojohadikusumo
Listrik
dan Infrastruktur Kacau Pemerintah Harus Tanggungjawab
Medan,
(Mimbar) - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo
menyimpulkan kondisi Indonesia secara ekonomi dan politik sedang kacau. “Bahkan
kekacauan itu makin terlihat di depan mata kita saat pasok listrik dan kondisi
inrastruktur rusak parah.”
Dia
berbicara kepada wartawan di Medan Rabu (25/9) didampingi ketua DPD Gerindra
Sumut H Gus Irawan Pasaribu menyikapi kondisi terkini tentang kondisi
Indonesia. Selain berkiprah di politik Hashim sebenarnya orang yang sangat
faham kondisi ekonomi Indonesia.
Pria kelahiran 1954 itu memiliki sejumlah bisnis termasuk Kiani Kertas, bisnis
perkebunan, konsesi hutan, batubara, serta migas di seluruh Indonesia. Melalui
berbagai investasi cerdas Comexindo International yang dia miliki, terutama
dalam bidang minyak sawit dan karet, Hashim Djodjohadikusumo resmi masuk
sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.
Hashim
melihat krisis listrik yang terjadi saat ini pun merupakan tanggungjawab
pemerintah. “Begitu juga dengan infrastruktur. Tidak ada yang dipersalahkan
kalau listrik dan infrastruktur kita buruk.”
Jadi
wajar kalau dia menyimpulkan Indonesia masuk dalam kekacauan. Lihat lagi soal
melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar AS, tingginya impor pangan dan
penguasaan asing atas sumber-sumber daya alam di Indonesia, kata dia.
Dia
juga mengatakan perekonomian Indonesia saat terlalu liberal dan sudah jauh
melenceng dari konsep ekonomi kerakyatan seperti yang diharapkan pendiri
bangsa.
"Salah
satu contohnya perbankan. Ada bank asing beroperasi di Indonesia hingga
memiliki 2.000 cabang. Sementara bank kita dipersulit dan dibatasi saat hendak
membuka cabang di negara bank asing tersebut," jelasnya.
Begitu
juga sektor pangan, dimana ketergantungan terhadap impor sudah sangat tinggi
dan mengkhawatirkan. "Hal ini jelas sudah jauh dari harapan para pendiri
bangsa, yang menginginkan Indonesia sebagai negara berdasarkan ekonomi
kerakyatan," tegasnya.
Hashim
mengatakan sistem ekonomi kerakyatan sangat sesuai diterapkan di Indonesia.
Sistem ekonomi ini diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
membuat Indonesia mandiri.
"Partai
Gerindra sudah bertekad menghidupkan atau membangkitkan kembali sistem ekonomi
kerakyatan yang dibuat para pendiri bangsa," tuturnya.
Hashim
mencontohkan bank BUMN nantinya diarahkan menyediakan pinjaman bagi pelaku-pelaku
usaha kecil dan menengah (UKM) dengan menggunakan skema khusus.
Ketua
DPD Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu mengatakan
Partai
Gerindra telah menyusun 6 program aksi tranformasi bangsa Partai Gerindra.
Keenam program tersebut, yakni membangun ekonomi yang kuat, berdaulat, adil dan
makmur. Melaksanakan ekonomi kerakyatan. Membangun kedaulatan pangan dan energi
serta pengamanan sumber daya air.
Kemudian,
katanya, meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia, melalui program
pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya. Membangun infrastruktur dan menjaga
kelestarian alam serta lingkungan hidup serta membangun pemerintahan yang bebas
korupsi, kuat, tegas, dan efektif.
"Keenam
program ini merupakan solusi yang harus dilakukan untuk memajukan Indonesia dan
membuat bangsa kita sebagai bangsa yang mandiri," ujar Gus Irawan. (04)
Comments
Post a Comment