Ayo Coblos, Jangan Golput



Ayo Coblos, Jangan Golput

Hari ini (09 Juli 2014), kita menjadi saksi atas berdirinya tonggak sejarah baru demokrasi karena hari itu rakyat Indonesia memilih pemimpinnya secara langsung. Ini merupakan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) secara langsung berbeda dengan pada masa orde baru jutaan penduduk hanya dapat menerima pimpinan berdasarkan pilihan dari wakil rakyat yang duduk di lembaga dewan kini penduduk langsung menentukan sikap.

Dari sisi perkembangan demokrasi, ini memang luar biasa. Namun bagaimana efektivitas dan kualitasnya, kita lihat saja nanti hasilnya. Namun yang jelas, kualitas pemimpin yang dihasilkan tersebut tidak datang begitu saja, melainkan tergantung sejauh mana komitmen dan kecerdasan masyarakat dalam menyikapi momentum berharga ini.

Omong kosong jika kita ingin ada perubahan, apabila kita tidak memanfaatkan momentum ini dan hal itu ditentukan oleh sikap kita. Dengan kata lain, akan sia-sia lah enerji cukup besar yang telah kita keluarkan selama ini untuk membuka katup demokrasi ini, apabila ternyata kita tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

Oleh sebab itu, ayo coblos, jangan golput, karena golput bukan lah pilihan kita. Dengan sikap ini tentunya diharapkan Pilpres mampu mewujudkan impian bersama masyarakat yakni terbentuknya pemerintahan yang bersih dan bermartabat, yang bermuara pada kemakmuran masyarakat.

Jadi jelas bahwa Pilpres secara langsung yang berlangsung hari ini merupakan salah satu upaya strategis masyarakat untuk mewujudkan good governance, yaitu tercapainya tata pemerintahan yang baik, diselenggarakan dengan prinsip-prinsip partisipasi masyarakat, supremasi hukum, transparansi, peduli stakeholder, konsensus, kesetaraan, efektif dan efisien, akuntabilitas dan visi strategi.

Dari gambaran ini nyatalah bahwa Pilpres wujud nyata dari prestasi masyarakat dalam menyelenggarakan kehidupan bernegara dan sekaligus cara menegakkan kedaulatan rakyat dengan menghasilkan pemimpin yang kredibel dan kredibilitas inilah yang merupakan ”conditio sine quanon’
untuk kemajuan bangsa mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

Paling tidak, karena melalui Pilpres langsung, maka Presiden nantinya akan mempunyai modal politik berupa dukungan dari rakyat secara penuh sehingga legitimasi yang diberikan oleh rakyat tersebut harus diwujudkan melalui peningkatan kesejahteraan rakyatnya dan melalui perjuangan aspirasi rakyat.

Oleh sebab itu, momen hari ini harus dijadikan tekad untuk seoptimal mungkin menyejahterakan rakyat, yaitu terciptanya rakyat yang adil, makmur dan sejahtera. Semua ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pemimpin terpilih nantinya kepada rakyat yang telah memilihnya.

Dengan ini, pemimpin  terpilih harus konsisten melaksanakan seluruh janji-janji yang telah diucapkan kepada rakyat. Mereka tidak boleh mengecewakan rakyatnya. Apabila gagal dalam merealisasikan janjinya, bukan tidak mungkin pemimpin tersebut akan digugat oleh rakyatnya, karena rakyat mempunyai legitimasi dan kekuatan penuh untuk meminta pertanggungjawaban pemimpin yang dipilihnya untuk bisa membawa perubahan yang berarti.

Jadi jelas bahwa melalui Pilpres maka kekuasaan pemimpin tidak boleh menyimpang dari kemauan rakyat melainkan harus benar-benar mau memikirkan rakyatnya dalam cita-cita mencapai good governance. Oleh karena itu maka rakyat bersama-sama dengan dewan, LSM, mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat lainnya dapat lebih intens melakukan pengawasan secara terus-menerus.

Kita memang sepakat, good governance, merupakan tuntutan masyarakat di era reformasi saat ini. Untuk menwujudkan good governance maka pemimpin harus melaksanakan program-program pembangunan yang sudah dicanangkan. Siapa figur yang layak untuk itu, ayo datang ke TPS.

Comments

Popular posts from this blog

Bagian Proyek Jalan Rp 2,7 T di Paluta dan Palas Start Bulan Ini

EDY RAHMAYADI MINTA MAAF SOAL PERNYATAAN MAJU LAGI PILGUBSU

Hendri CH Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Periode 2023-2028 di Kongres XXV di Bandung