Anak Korban Sinabung Unjuk Kebolehan


Anak Korban Sinabung Unjuk Kebolehan

Medan, (Mimbar) - Sebanyak 42 siswa SD menunjukkan kebolehan dalam karya fotografi yang terangkum dalam acara Malam Peduli Sinabung. Pagelaran seni dari anak-anak Sinabung itu menampilkan sejumlah subculturer seni seperti drama musikal, musik tradisional, karya sastra, tarian tradisional, menyanyi, pameran foto yang diselenggarakan oleh Laskar Karo Erdilo (LKE) di Restoran Kenanga, Sabtu malam (24/10).

Salah seorang panitia, Kadri Boy Tarigan mengatakan acara yang diselenggarakan itu merupakan salah satu cara menggali kreativitas anak-anak Sinabung yang terkena bencana Erupsi Sinabung. "Ini salah satu kepedulian kita dengan anak-anak korban erupsi Gunung Sinabung. Kita melatih selama tiga bulan dan kemudian mencari bakat mereka. Hasilnya kita pamerkan seperti ini dan kita lelang. Hasilnya untuk mereka juga," kata Boy.

Mereka juga mengajak salah satu tokoh Perempuan Karo, Ester Junita Ginting untuk melihat hasil karya fotografi. Boy kemudian menjelaskan bahwa setiap foto yang diambil memiliki tema sendiri dan diambil oleh anak-anak SD yang sudah diseleksi. "Dari 42 siswa itu dari dua sekolah yang kemudian diseleksi menjadi lima siswa. Ada 25 foto yang ditampilkan hari ini," ucapnya.

Tema foto yang dipamerkan saat itu berkisar kehidupan sehari-hari masyarakat di Tanah Karo, tepatnya di kaki Gunung Sinabung. Mulai dari kondisi sekolah, rumah, aktivitas masyarakat Karo seperti bertani, dan kondisi Danau yang ada di Tanah Karo.

"Hasilnya, mereka sangat cakap dalam pentas hingga LKE memberi ruang kepada mereka untuk mengekspresikan diri serta potensi yang harus dikeluarkan dari dirinya," ujar Ketua Panitia LKE Dedy Sinuhaji kepada MedanBisnis.

Seperti diketahui, erupsi Gunung Sinabung yang terjadi sejak September 2013 dan tidak berhenti hingga kini telah menimbulkan dampak, khususnya bagi pengungsi. Salah satu tokoh Perempuan Karo, Ester Junita Ginting mengatakan anak-anak adalah pihak yang menerima dampak paling rentan. Selama dua tahun harus mengalami hidup dalam kondisi yang kurang layak dan dikhawatirkan berpengaruh bagi perkembangan kejiwaan maupun pertunbuhan fisiknya.

"Kita bersyukur, ada anak-anak muda kreatif, berani dan tulus yang tergabung dalam Laskar Erdilo telah berbuat bagi anak-anak pengungsi. Terimakasih Laskar Karo Erdilo yang membimbing anak-anak Karo untuk tetap gembira dan bersemangat," harapnya.

Pantauan MedanBisnis, ratusan pengunjung dan undangan terharu dengan apa yang disajikan anak-anak Sinabung. Tak hanya itu, seorang anak Windi Bangun, yang memainkan drama musikal tentang meletusnya gunung Sinabung, seusai pementasan menangis. Dia mengungkapkan kesedihan yang begitu mendalam, karena dia mengalami sendiri kejadian tersebut. Tak hany Windi, ada empat orang anak lainnya yang turut menangis.

Penampilan memukau dari anak-anak Sinabung tersebut juga dibantu oleh sejumlah musisi asal Karo seperti Romello Armando Purba, Plato Ginting, Wisnu Bangun, Hanna Pagit, Petraqoustic, El Poerba, Jagad Raya, Indah Accoustic, Blunder Band, Yessi and Friends, sert Teater "O" USU dan Kramat USU.

Comments

Popular posts from this blog

Direktur Aek Natio Group Raih Gelar Doktor

Gubsu Minta Atlet Sumut Raih Medali di Asian Games Korea

Prosesi Pernikahan Ira Menggambarkan Pengaruh Syamsul Arifin Masih Cukup Kuat